Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kominfo Bentuk Pandu Digital Pendidikan, Beri Pelatihan ke Guru & Tenaga Pendidik

Kominfo Bentuk Pandu Digital Pendidikan, Beri Pelatihan ke Guru & Tenaga Pendidik Kominfo Bentuk Pandu Digital Pendidikan, Beri Pelatihan ke Guru & Tenaga Pendidik. ©2023 Merdeka.com

Merdeka.com - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) membentuk pandu digital sektor pendidikan. Praktiknya, menggandeng Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Sumatra Selatan guna memberikan pelatihan digital kepada guru dan para tenaga pendidik.

Kegiatan yang digelar secara hybrid ini di Gedung Business & Science Center Universitas PGRI diikuti sekitar 140 peserta luring dan daring yang terdiri dari guru dan tenaga pendidik. Tujuan kegiatan ini adalah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam literasi digital dengan menjadi pendamping pemanfaatan TIK. Kegiatan ini juga diharapkan dapat membuka kesempatan peningkatan kapasitas bagi guru dan tenaga pendidik dalam bentuk pelatihan dari praktisi TIK.

Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Provinsi Sumatra yang diwakili oleh Rektor UPGRIP, Dr. Bukman Lian mengatakan diharapkan pelatihan ini bisa meningkatkan kualitas tenaga pendidik. Terutama, di sektor digitalisasi.

"Dengan adanya kegiatan ini diharapkan bisa meningkatkan keterampilan tenaga pendidik, agar kemampuan guru dalam mengoperasikan teknologi digital juga tidak tertinggal oleh peserta didik atau muridnya," ucap Bukman dalam keterangannya, Selasa (23/5).

Ia mengungkap, Survei Indeks Literasi Digital Nasional yang dilakukan oleh Kemenkominfo dan Katadata Insight Center (KIC) pada tahun 2022 menunjukkan bahwa kapasitas Literasi Digital masyarakat Indonesia dinilai 'sedang' yaitu sebesar 3.54 dari 5.00.

Kominfo meresponsnya dengan berkolaborasi dengan sejumlah lembaga pendidikan dan Perguruan Tinggi di Indonesia. Dengan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Literasi Digital Sektor Pendidikan, Bambang Tri Santoso dalam sambutannya menyampaikan bahwa literasi digital yang dijalankan oleh Pandu Digital menargetkan lima sektor yaitu Pendidikan, Desa, Petani/Nelayan, UMKM dan Pariwisata. Pihak Kemenkominfo juga menyiapkan modul sebagai acuan dalam peningkatan kapasitas digital bagi lima sektor target tersebut.

"Setiap tahunnya kita (Kemenkominfo) memiliki target jumlah masyarakat terliterasi digital, untuk tahun ini di sektor pendidikan sedikitnya kami berharap ada 250.000 insan pendidikan yang terliterasi digital melalui Perguruan Tinggi dan Sekolah Menengah Kejuruan diseluruh Indonesia," ujar Bambang.

Kegiatan dilanjutkan dengan sesi pemaparan dari para narasumber yaitu Praktisi IT dan Founder Edukasi4id, Michael S. Sunggiardi dan Ketua Umum Relawan TIK (RTIK) Indonesia dan Pandu Digital Utama, Fajar Eri Dianto.Michael S.

Sunggiardi menjelaskan empat langkah dalam menuju SDM yang unggul bagi Indonesia, "Adapun empat cara yang harus dilakukan untuk meningkatkan SDM yang unggul, jadi yang pertama adalah dengan mengubah cara memahami teknologi, yang kedua yaitu mengubah cara penerapannya, selanjutnya adalah kita harus berkegiatan dengan berpikir menggunakan cara lateral thinking, dan yang terakhir adalah dengan meningkatkan kewirausahaan. Jika dua dari empat langkah ini bisa dikuasai oleh anak didik kita, insyaallah nanti anak didik kita bisa menjadi peserta didik yang berkualitas," jelas Michael.

Fajar Eri Dianto menyampaikan bahwa empat pilar literasi digital harus dikuasai oleh siswa-siswi di Provinsi Sumatra Selatan guna menjadi talenta digital yang cakap untuk masa depan, Fajar juga memberikan contoh hal-hal yang bisa dihindari dengan penerapan empat pilar literasi digital.

"Siswa itu harus bisa menguasai empat pilar literasi digital, karena kalau tidak bisa menguasainya dapat membawa dampak yang buruk bagi siswa itu sendiri atau bahkan dunia pendidikan. Misalkan contohnya ada siswa yang salah chat, salah posting, salah emote yang akhirnya bisa merugikan dia atau bahkan tenaga pendidiknya, maka dari itu hal ini harus dihindari dengan menerapkan pilar-pilar literasi digital di kehidupan sehari-hari," tegas Fajar.

(mdk/rhm)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ini Tiga Faktor Utama Wujudkan Generasi Pengguna Digital yang Kuat

Ini Tiga Faktor Utama Wujudkan Generasi Pengguna Digital yang Kuat

Komisi I DPR RI berkomitmen penuh untuk terus mendorong program-program pengembangan peningkatan kualitas generasi Indonesia.

Baca Selengkapnya
Kominfo Terus Genjot Keterampilan dan Literasi Digital

Kominfo Terus Genjot Keterampilan dan Literasi Digital

Program Serba Serbi Literasi Digital ini berkomitmen memberikan wawasan mendalam tentang literasi digital kepada seluruh masyarakat.

Baca Selengkapnya
Menkominfo: 92 Persen Kebisingan di Ruang Digital Ulah Buzzer

Menkominfo: 92 Persen Kebisingan di Ruang Digital Ulah Buzzer

Bahkan Menkominfo menyebut situasi ruang digital lebih baik dibandingkan pada 2019.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kominfo Sebagai Katalis Komunikasi dan Jejaring Informasi Sehat di NTB

Kominfo Sebagai Katalis Komunikasi dan Jejaring Informasi Sehat di NTB

Rakor Kominfotik se-NTB itu, diharapkan dapat menghasilkan langkah-langkah konkret dan kesepakatan bersama.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tekan Aturan Percepatan Transformasi Digital, Begini Isinya

Jokowi Tekan Aturan Percepatan Transformasi Digital, Begini Isinya

Pertimbangan penerbitan perpres itu untuk mendorong terwujudnya pelayanan publik berkualitas dan terpercaya.

Baca Selengkapnya
Tidak Terpengaruh Survei, Kaum Muda Banten Optimis Kemenangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024

Tidak Terpengaruh Survei, Kaum Muda Banten Optimis Kemenangan Ganjar-Mahfud pada Pilpres 2024

Gardu Ganjar dengan menggelar Pelatihan Konten Kreator bagi generasi muda.

Baca Selengkapnya
Iman dan Taqwa Kunci Terhindar dari Dampak Negatif Teknologi

Iman dan Taqwa Kunci Terhindar dari Dampak Negatif Teknologi

Teuku Riefky juga meyakini bahwa manusia yang berkualitas adalah kunci sukses pembangunan nasional.

Baca Selengkapnya
Jubir TKN Sindir Slepetonomics Cak Imin: Lebih Akademik Hilirisasi Digital Milik Mas Gibran

Jubir TKN Sindir Slepetonomics Cak Imin: Lebih Akademik Hilirisasi Digital Milik Mas Gibran

Dahnil menjelaskan bahwa hilirisasi digital adalah penggunaan device bahkan hingga ke jaringan yang akan dibuat oleh putra-putri Indonesia.

Baca Selengkapnya
Cara Bupati Dico Dirikan Perpustakaan Koleksi 40.000 Lebih Buku Dinilai Tingkatkan Kualitas Literasi Warga

Cara Bupati Dico Dirikan Perpustakaan Koleksi 40.000 Lebih Buku Dinilai Tingkatkan Kualitas Literasi Warga

Perpusda Kendal berhasil memecahkan Rekor MURI sebagai Gedung perpustakaan terluas dengan 4.060 Meter persegi

Baca Selengkapnya