Kolam di Pura Langgar dihuni ikan Lele merah berkepala raksasa
Merdeka.com - Percaya atau tidak, keberadaan Pura Dalem Jawa (Langgar) desa Bunutin, Taman Bali, Bangli memang penuh dengan getaran spiritual. Pura yang merupakan bukti terjalinnya akulturasi kebudayaan Hindu–Islam sejak ratusan silam itu, seakan menyimpan segudang misteri didalamnya.
Salah satunya Telaga (kolam) berbentuk U yang mengelilingi areal Pura Langgar seluas satu hektar itu, hidup berbagai jenis ikan yang sangat dikeramatkan oleh umat Hindu dan Muslim.
Dari sejak puluhan tahun tidak seorangpun warga setempat atau pengunjung yang berani mengambil ribuan bahkan mungkin jutaan jumlah ikan dalam kolam tersebut. Ukurannya tak tanggung-tanggung, ada yang mencapai bobot puluhan kilogram dan panjang sampai satu setengah meter.
"Saya juga tidak tahu apa sebabnya, yang pasti itu keyakinan kami di sini tidak ada yang berani memancing dan memakan ikan dari kolam ini," ungkap Kelian Pura Dalem Jawa (Langgar) Penataran Agung Bunutin Bali Ida I Dewa Gede Oka Nurjaya, Kamis (2/4) di Bangli, Bali.
Dia menceritakan, pernah suatu ketika dari dalam telaga muncul ikan lele yang sangat besar. Yang aneh dari kemunculan ikan lele itu, diperkirakan panjangnya satu setengah meter itu kepalanya yang berukuran raksasa dan berwarna merah.
"Kepalanya ikan lele itu sebesar bongkahan batang pohon kelapa dan berwarna merah," kata Wiadnyana, meyakinkan bahwa ikan itu nyata adanya bukan gaib namun sangat langka bisa melihatnya.
Tidak hanya itu, bukti kekeramatan kolam itu juga pernah terjadi. Saat warga mau menguras air telaga, tidak ada satu ikan pun yang berhasil ditangkap.
"Padahal kalau kita lihat sekarang itu ikannya banyak sekali kan. Tapi, saat dikuras airnya oleh warga, keberadaan ikan-ikan ini tidak ada sama sekali," ujarnya. "Ini ikan kesayangan Ida Raden Mas Blambangan," imbuhnya.
Tampak dalam areal telaga itu, terdapat lima pelinggih (tempat suci) sebagai penjaga telaga di empat penjuru mata angin. Paling barat ada Bale Patok. "Bale Patok yang ada di sini diyakini oleh warga sebagai tempat untuk melakukan pemujaan memohon kesuksesan dalam berkarir," ujar Oka.
Katanya, masing-masing tugu atau pelinggih punya fungsinya. Selain Bale Patok untuk memohon karir, ada juga tempat lainnya yang memohon untuk pengobatan, serta mohon peningkatan spiritual, serta juga ada yang khusus untuk memohon kesuburan bagi petani dan peternak.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lebaran menjadi momen hadirnya hidangan-hidangan khas daerah yang mungkin jarang ditemukan serta menambah suasana Idul Fitri semakin terasa.
Baca SelengkapnyaBila sebelumnya paling banyak menghasilkan Rp1,5 juta, dia mengaku kali ini ada puluhan ikan peliharaannya itu diborong pembeli.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Wilayah pesisir Kota Pariaman begitu kaya dengan sajian olahan kuliner berbagan dasar hasil laut.
Baca SelengkapnyaMuhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca SelengkapnyaLele merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang populer untuk dibudidayakan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMenamai hewan peliharaan memang merupakan kegiatan yang menyenangkan.
Baca SelengkapnyaCara cepat dan mudah hilangkan lendir lele dengan dua bahan dapur.
Baca SelengkapnyaPohon itu dikeramatkan oleh warga setempat. Bahkan warga sengaja membangun pagar besi mengelilingi pohon keramat itu
Baca Selengkapnya