KNPB serukan rakyat West Papua libur peringati Manifesto Kemerdekaan
Merdeka.com - Badan Pengurus Pusat (BPP) Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menyerukan kepada seluruh rakyat Papua Barat (West Papua) untuk memperingati Manifesto Kemerdekaan Papua yang jatuh hari ini 1 Desember. Rakyat Papua Barat juga diimbau untuk meliburkan diri pada hari bersejarah bagi mereka.
Imbauan itu tertuang dalam surat yang disampaikan BPP KNPB pada 26 November 2015 yang ditandatangani oleh Ketua Umum Victor F. Yeimo dan Ketua Penanggung Jawab Parlemen Nasional West Papua (Nieuw Guinea Raad), Buchtar Tabuni.
Berikut isi lengkap surat tersebut, yang disebarkan Filep Karma, aktivis kawakan kemerdekaan Papua lewat dinding Facebook-nya, Selasa (1/12).
SERUAN UMUM 1 DESEMBER 2015
Siapapun dia, dengan alasan dan kekuatan apapun, tidak dapat menghapuskan, apalagi menyangkal fakta kebenaran sejarah bahwa 1 Desember 1961, atas restu Pemerintah Kerajaan Belanda, bangsa Papua di teritori West Papua telah menyatakan manifesto politik bagi kemerdekaan Papua, sebuah keinginan luhur untuk berdiri sendiri sebagai sebuah Negara. 1 Desember 2015 ini, sebagai anak bangsa Papua, kita akan memperingati hari Manifesto Kemerdekaan kita yang ke-54, baik di atas teritori West Papua, maupun di seluruh dunia.
Oleh karena itu, Komite Nasional Papua Barat (KNPB) menyerukan kepada seluruh rakyat West Papua, yang ada di atas teritori West Papua bahwa:
1. Rakyat West Papua wajib memperingati hari Manifesto Kemerdekaan Papua dengan meliburkan diri dari segala aktivitas kesibukannya.
2. Setiap orang Papua, baik secara keluarga, suku, agama, yang berada di asrama-asrama, organisasi paguyuban, maupun yang di berbagai kelompok, wajib membaca, mempelajari, mendiskusikan dan memperingati isi dari pada Manifesto Kemerdekaan Papua, 1 Desember 1961.
3. Rakyat West Papua segera mengambil sikap untuk menentukan nasib sendiri melalui persatuan perjuangan, karena kemerdekaan adalah hak segala bangsa, dan merupakan hak fundamental yang dijamin hukum nasional Indonesia maupun internasional.
4. Tidak melakukan pengibaran Bendera Pusaka, Bintang Fajar, pada 1 Desember 2015.
Demikian seruan ini kami keluarkan agar menjadi arahan bersama demi mengakhiri penderitaan bangsa Papua, dan merebut hak kemerdekaan yang telah dirampas oleh nafsu ekspansionisme kolonial dan kapitalis.
“Kita Harus Mengakhiri”
Jayapura, 26 November 2015
Badan Pengurus Pusat
Komite Nasional Papua Barat [KNPB]
Victor F. Yeimo
Ketua Umum
Penanggung Jawab
Parlemen Nasional West Papua (Nieuw Guinea Raad)
Buchtar Tabuni
Ketua
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sebut Situasi Papua Aman, Kapolda dan Pangdam Berharap Perayaan Natal & Tahun Baru Lancar dan Damai
Seperti diketahui, teror KKB tak pernah berhenti. Tak hanya menyasar personel Polri dan prajurit TNI yang bertugas. Mereka juga melukai warga sipil.
Baca SelengkapnyaEmosi 13 Prajurit TNI AD Siksa Anggota KKB: Korban Kerap Bikin Onar dan Serang Petugas
Korban terlibat dalam tindakan separatisme dan membakar fasilitas umum di Papua
Baca SelengkapnyaKKB Tembak 2 Pesawat, Petugas Perketat Penjagaan 9 Bandara di Papua
Menurutnya dugaan sementara, peristiwa penembakan itu berkaitan dengan Pemilu Legislatif (Pileg) 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Panglima TNI Blak-blakan Ganti Nama KKB Papua Jadi OPM: Tidak Ada Negara dalam Satu Negara
Menurut Panglima TNI, aksi teror pihak separatis di Papua harus segera diberantas.
Baca SelengkapnyaKisah S.A.E Nababan, Pendeta Asal Tarutung yang Pelayanannya Dikenal Hingga Dunia Internasional
Pendeta Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) ini memiliki kisah perjuangan dalam persekutuan gereja di Indonesia.
Baca SelengkapnyaJokowi Tetapkan Hari Pemungutan Suara Pemilu 2024 pada 14 Februari Jadi Libur Nasional
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaPrabowo ke Buruh: Saya Hormat pada Kalian Daripada Orang Pintar Wajah Manis Tapi Hatinya Tak Jelas
Prabowo mendapat dukungan buruh tergabung dalam Konfederasi Serikat Pekerja Nusantara (KSPN).
Baca SelengkapnyaMinta Jadi WNI, Enam Pengungsi Rohingya Ajukan Pembuatan KTP di Disdukcapil Makassar
Satu keluarga berjumlah enam orang yang merupakan pengungsi Rohingya mendatangi Kantor Disdukcapil Makassar untuk mengajukan pembuatan KK dan KTP.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca Selengkapnya