Merdeka.com - Setelah melakukan investigasi berbulan-bulan, Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) akhirnya mendapat hasil soal jatuhnya Pesawat MA 60 milik Merpati Nusantara Airlines dengan nomor penerbangan MZ 8968 tahun lalu.

Hasil investigas KNKT menyatakan, pesawat jatuh karena kalalaian pilot. "Koordinasi tertumpu pada pilot dengan awak pesawat," kata Ketua KNKT Tatang Kurniadi dalam keterangan persnya, Senin (7/5).

Tatang mengatakan, dari hasil investigasi yang dilakukan KNKT terungkap kalau komunikasi antara pilot dan co-pilot tidak berjalan dengan lancar. Dia juga mengungkapkan, faktor cuaca yang buruk dan jarak pandang juga berperan dalam insiden jatuhnya pesawat MA 60 ini.

"Sebenarnya pada saat itu pesawat sempat ingin mendarat namun dibatalkan karena sudut kemiringan pesawat yang terlalu besar dan jarak pandang hanya 2 kilometer," ujarnya.

Tatang mempertanyakan kemampuan pilot dan co-pilot. Soal faktor cuaca tidak bisa dijadikan alasan terjadinya kecelakaan. Sebab, Pesawat MA 60 jatuh ketika hendak mendarat di Bandara Utarom, Kaimana, Papua Barat pada 7 Mei 2011. Menurut dia, pesawat yang terjatuh tersebut sudah memenuhi standar.

"Pada hari terjadinya kecelakaan tidak ada tanda-tanda kerusakan dari pesawat. Ini kebanyakan kesalahan dari pengendali saja," imbuhnya.

Selain itu, dalam pemaparannya KNKT tidak menemukan indikasi pilot menggunakan narkoba. Dalam kesempatan itu KNKT juga mengeluarkan rekomendasi-rekomendasi kepada pihak Merpati, salah satunya adalah dengan meningkatkan pelatihan pada pilot.

Tidak itu saja, KNKT juga meminta agar bandara-bandara di Papua dilengkapi infrastrukturnya secara bertahap. "Kurangnya infrastruktur yang diperlukan di bandara juga dapat memicu kecelakaan pesawat," tegasnya.