KM Paus terbakar diduga akibat kesalahan pengisian bahan bakar
Merdeka.com - Polisi terus berupaya menyelidiki penyebab utama meledaknya KM Paus di perairan Sekati Gusung, Kelurahan Pulang Panggang, Kecamatan Kepulauan Seribu Utara, Rabu (27/8) lalu. Dari hasil penyelidikan sementara, petugas menemukan adanya kejanggalan dari dalam kapal milik Dinas Perhubungan DKI Jakarta.
"Sehari pasca ledakan, Puslabfor Mabes Polri menemukan genangan bensin di luar tangki," kata Kasat Rekrim Polres Kepulauan Seribu, AKP Armunanto, Selasa (2/9).
Lanjut Armunanto, pihaknya masih belum dapat memastikan apakah genangan tersebut menjadi penyebab utama terbakarnya KM Paus itu.
"Rencananya siang ini sekitar jam 2, Puslabfor akan mengecek lagi dan membelah mesinnya. Kemungkinan penyebabnya akan ketahuan saat mesinnya dibongkar," tandas Armunanto.
Sementara itu, Kepala Seksi Sarana dan Prasarana Unit Pelaksana Angkutan Perairan dan Kepelabuhan Dishub DKI Jakarta, Kamaru Zaman menuturkan, pihaknya menduga penyebab utama meledaknya KM Paus akibat kesalahan dalam mengisi bahan bakar.
"Dugaan saya, terjadi kesalahan dalam pengisian bahan bakar yang menyebabkan ledakan ketika arus pendek terjadi," kata Kamaru.
Kamaru menjelaskan, pengisian bahan bakar yang salah adalah pengisian langsung lewat lubang tangki tengah, bukan melalui saluran yang ada di luar kapal.
Lanjut Kamaru, Pengisian langsung lewat lubang tangki sangat rentan adanya tetesan atau genangan bahan bakar di sekitar tangki. Apabila genangan itu dibiarkan, maka genangan bahan bakar akan menguap dan berubah menjadi gas yang siap menyala jika ada sumber api.
"Saat gas dari hasil uapan bensin itu memenuhi ruang bawah kapal akan mudah terjadi ledakan. Terlebih ada percikan api itu akibat arus pendek listrik," jelasnya.
Kamaru juga menilai, ledakan yang terjadi pada kapal KM Paus tampak janggal. Sebab apabila meledak, seharusnya api merambat ke seluruh tubuh kapal. Tapi, menurut keterangan anak buah kapal, api cepat hilang setelah ledakan dan hanya sebagian tubuh kapal yang terbakar. "Yang terlihat cuma lidah api, seketika apinya langsung hilang," jelas Kamaru.
Menurut Kamaru, jika benar penyebab ledakan kapal adalah arus pendek, seharusnya kapal tak lagi dalam kondisi utuh. Ia pun mencontohkan, ketika kapal patroli yang ditumpangi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo meledak beberapa waktu lalu yang diduga disabotase oleh seseorang.
"Kapal patroli itu meledak dan terbakar di seluruh bagian kapal. Itu bukan sabotase, tapi memang karena arus pendek listrik yang merembet ke bagian tangki kapal," kata Kamaru.
Meski demikian, kata Kamaru, pihaknya bakal memperbaiki kapal itu setelah tim forensik selesai menyelidiki terkait ledakan. Adapun bagian yang akan diperbaiki adalah lantai ruang penumpang, kursi di ruang penumpang, instalasi listrik, pengecatan bodi kapal, penggantian life jacket, perbaikan mesin dan sebagainya.
"Untuk anggaran perbaikan kami masih cukup menggunakan anggaran rutin sebesar Rp 200 juta per tahun," kata Kamaru.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejadian itu pada saat pergeseran logistik pemilu dari Panitia Pemungutan Suara (PPS) Desa Saliguma menuju Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Siberut Tengah
Baca SelengkapnyaKapal pesiar Azzimut 80 di Kepulauan Seribu hangus dilalap si jago merah pada Minggu (10/3).
Baca SelengkapnyaKapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaAda 45 personel yang turun berjibaku memadamkan api.
Baca SelengkapnyaPenemuan itu lalu dilaporkan ke petugas BMKG wilayah Rote Barat.
Baca SelengkapnyaRatusan kendaraan roda empat milik pemudik tersebut memadati Pelabuhan Bakauheni untuk menunggu antrean masuk naik ke geladak kapal.
Baca SelengkapnyaDua kapal ini berasal dari masa Dinasti Ming, yang berkuasa di China dari tahun 1368-1644.
Baca SelengkapnyaSebagai pelaut mereka memiliki banyak tantangan yang harus dihadapi di laut lepas.
Baca Selengkapnya