Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KLHK: Kabut Asap di Kalimantan Kemungkinan Dipicu Kebakaran di Australia

KLHK: Kabut Asap di Kalimantan Kemungkinan Dipicu Kebakaran di Australia Karhutla di Kalimantan Barat. ©Istimewa

Merdeka.com - Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Ruandha Agung Sugardiman menjelaskan, kebakaran hutan dan asap tebal di wilayah Kalimantan kemungkinan dipicu kebakaran di Australia. Kondisi juga diduga diakibatkan angin yang berhembus dari arah tenggara menuju ke barat laut, hingga mendekati wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia.

"Saat ini El Nino normal, tapi ini diperparah dengan adanya kebakaran di Australia yang arah anginnya sekarang itu dari Tenggara menuju ke Barat Laut. Nah sehingga udara kering dari Malaysia itu menambah potensi terjadinya kebakaran," kata Ruandha di PP IPTEK Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Senin (16/9).

Dia mengatakan, udara di Indonesia pun sedang sangat kering sehingga kondisi hutan juga ikut menjadi kering dan rentan dengan api. Yang menjadi kendala, biomassa rentan terbakar adalah hutan-hutan gambut.

Hal itulah yang menyebabkan asap di Kalimantan menjadi semakin tebal, sebab partikel-partikel gambut mudah terbakar dan sulit dipadamkan. Meski begitu, kebakaran yang terjadi saat ini dinilainya tak lebih parah dibanding tahun lalu.

"Kalau menurut catatan kami masih hampir sama ya, tapi mudah-mudahan tidak melebihi tahun lalu," tutur Ruandha.

"Sekarang yang cukup besar kebakarannya itu di Riau, di Kalbar sudah mulai menurun, yang masih tinggi ini di Kalimantan Tengah. Oleh karena itu kita perlu waspada di sana," lanjut dia.

Ruandha menambahkan, pihaknya pun sudah melakukan upaya untuk memadamkan api di Kalimantan dan Riau melalui teknologi hujan buatan. Sebanyak 50 helikopter sudah dikirimkan untuk melakukan pemadaman dan patroli.

"Jadi itu helikopter dari KLHK, dari TNI/Polri, kemudian dari BNPB, kemudian dari pemegang izin mereka juga kontribusi untuk memberikan helikopternya untuk water bombing ini," ujarnya.

"Itu upaya-upaya nyata kami, bahkan sejak kemarin Dirjen Gakkum sudah turun lapangan, hari ini Bu Menteri jam 10 tadi ke Riau untuk memimpin langsung pemadaman di sana," pungkas dia.

Reporter: Ratu Annisa Suryasumirat

(mdk/gil)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi di 27 Daerah Ini

BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir dan Angin Kencang Berpotensi di 27 Daerah Ini

Hari ini, sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami hujan lebat yang disertai dengan petir dan angin kencang

Baca Selengkapnya
Daftar 21 Daerah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang

Daftar 21 Daerah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang

Sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.

Baca Selengkapnya
Kondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%

Kondisi 12 Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Japek KM 58 Alami Luka Bakar 90-100%

"Kondisi luka bakar jenazah 90-100 persen, dalam kondisi hangus,” kata Kabid Dokkes Polda Jawa Barat Kombes Nariyan

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Meninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang

Meninggal Dunia, Balita Dipatuk Kobra Saat Masukkan Tangan ke Lubang

Peristiwa memilukan itu terjadi minggu petang sekitar pukul 18.30 WIB.

Baca Selengkapnya
Menteri LHK Beberkan Kemajuan Indonesia Atasi Perubahan Iklim

Menteri LHK Beberkan Kemajuan Indonesia Atasi Perubahan Iklim

Indonesia lebih awal menginisasi beberapa aksi pengendalian perubahan iklim.

Baca Selengkapnya
KKP Bakal Tertibkan Bagan Tancap di Perairan Dadap Agar Tak Ganggu Ekosistem Laut

KKP Bakal Tertibkan Bagan Tancap di Perairan Dadap Agar Tak Ganggu Ekosistem Laut

Bagan tancap adalah alat tangkap menetap sehingga mengganggu alur pelayaran

Baca Selengkapnya
Mayat Laki-Laki Ditemukan Tewas dengan Kondisi Mengenaskan di Mal Kelapa Gading

Mayat Laki-Laki Ditemukan Tewas dengan Kondisi Mengenaskan di Mal Kelapa Gading

Mayat laki-laki ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di Mal Kelapa Gading

Baca Selengkapnya
Waspada, Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang Diprediksi Landa Wilayah Jaksel dan Jaktim Hari Ini

Waspada, Hujan Disertai Kilat dan Angin Kencang Diprediksi Landa Wilayah Jaksel dan Jaktim Hari Ini

Peringatan dini mengenai cuaca itu disampaikan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Baca Selengkapnya
BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan

BMKG: Waspada Hujan Lebat Disertai Petir Landa Jakarta hingga Papua Selama Sepekan ke Depan

BMKG minta masyarakat waspada cuaca ekstrem periode 3-10 Januari 2024

Baca Selengkapnya