Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KLHK akan Lepas Rusa demi Minimalisir Serangan Harimau ke Manusia

KLHK akan Lepas Rusa demi Minimalisir Serangan Harimau ke Manusia Harimau. ©2019 Merdeka.com/yan muhardiansyah

Merdeka.com - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) sudah mengirimkan tim untuk membantu menangkap harimau dan berencana untuk melakukan langkah menambah pasokan pangan harimau dengan melepaskan rusa ke hutan.

"Pertama saya ingin menyampaikan duka cita dan keprihatinan perihal jatuhnya korban jiwa di Muara Enim. KLHK sudah mengirimkan tim ke lapangan untuk membantu memasang kamera perangkap (trap), menjaga di lapangan juga. Ini masalahnya ada wilayah yang sudah terbuka, harimau itu biasanya suka yang di tempat tertutup," kata Direktur Jenderal Konservasi dan Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) KLHK Wiratno di Jakarta, Senin (30/12). Seperti dilansir Antara.

Sebelumnya seorang warga di Desa Padang Bindu, Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan tewas akibat yang diduga sebagai serangan harimau. Lokasi serangan berada sekitar 100 meter dari pemukiman dan berada di luar hutan lindung.

Kalau wilayah jelajah harimau yang tadinya tertutup, dan menjadi terbuka, kata dia, maka kemungkinan pertemuan antara manusia dan harimau akan semakin besar frekuensinya.

Selain itu, pasokan makanan harimau tidak boleh terganggu. Karena itu KLHK mengimbau agar tidak terjadi perburuan besar-besar terhadap pangan harimau seperti rusa, kancil dan babi hutan karena akan membuat ketidakseimbangan rantai makanan.

Karena itu, ujar Wiratno, sedang dimatangkan rencana untuk memperbanyak pasokan pangan untuk harimau dengan memperbanyak pembiakan rusa yang akan dilepas di hutan tempat wilayah jelajah hewan yang terancam punah tersebut agar tidak masuk ke dekat wilayah tinggal warga.

"Kita ingin harimau itu tidak menjadi korban tapi bisa kita selamatkan dengan bantuan kamera trap dan kandang serta umpan untuk menangkapnya dan kemudian dilepasliarkan di tempat yang relatif masih utuh hutannya," kata Wiratno.

Untuk sementara waktu, dia meminta masyarakat di sekitar kawasan untuk berhati-hati dan melaporkan kepada pihak terkait seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA). Selain itu dia juga ingin masyarakat memantau peta wilayah jelajah harimau dan menghindari membuka ladang di daerah dekat wilayah itu.

Mengenai alasan spesifik terjadi kasus konflik harimau dan manusia di Sumatera Selatan baru-baru ini, pakar harimau Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Prof Gono Semiadi tidak berani berspekulasi karena butuh data spasial mengenai harimau tersebut yang bisa dilihat dari lapangan dan penampakan di kamera trap.

"Informasi tentang harimau yang mana, umurnya berapa, kondisinya seperti apa, kita belum dapat gambaran. Yang ada baru korban sehingga karena belum ada data faktual maka teman-teman di LSM juga belum berani menganalisis karena 'wujud' harimaunya belum tahu," kata Gono Semiadi ketika dihubungi secara terpisah.

Kalau sudah mendapat gambaran wujud harimau, ujar dia, mungkin bisa dilakukan pendekatan yang lebih akurat seperti kemungkinan harimau tersebut keluar dari wilayah karena permasalahan teritorial dan persaingan antar jantan.

Selain itu, ada juga kemungkinan adanya permasalahan ketersediaan mangsa. Tapi, hal itu belum bisa dipastikan saat ini karena belum ada informasi kuat tentang wilayah kasus yang terjadi saat ini seperti apakah terdapat perburuan di wilayah tersebut dan jika ada seperti apakah polanya, demikian Gono Semiadi.

(mdk/ded)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Puluhan Tahun Hidup Gelap Gulita tanpa Listrik dan Sinyal, Begini Nasib Warga di Kampung Terpencil Taman Nasional Baluran

Puluhan Tahun Hidup Gelap Gulita tanpa Listrik dan Sinyal, Begini Nasib Warga di Kampung Terpencil Taman Nasional Baluran

Kampung ini dulunya sangat susah dijangkau padahal punya pemandangan eksotis yang menyihir mata.

Baca Selengkapnya
Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Heboh Pohon Beringin Tua di Alun-Alun Kota Blitar Tumbang, Puluhan Orang Luka-Luka

Kejadian itu bertepatan dengan hujan disertai angin kencang yang melanda Blitar.

Baca Selengkapnya
Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah

Perjalanan Hidup Anak Pemulung Hingga Punya 47 Cabang Kedai Cokelat, Gagal Berkali-kali tapi Tak Pernah Menyerah

Irham memulai perjalanan karirnya saat masih kuliah. Saat itu dia senang mempelajari ilmu yang berkaitan dengan pengembangan diri.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Keluarga di Temanggung Ini Nekat Tinggal Sendiri di Kampung Mati, Dikelilingi Rumah-Rumah Kosong Terbengkalai

Keluarga di Temanggung Ini Nekat Tinggal Sendiri di Kampung Mati, Dikelilingi Rumah-Rumah Kosong Terbengkalai

Akses menuju kampung itu cukup sulit. Pengunjung harus berjalan kaki menyusuri jalan tanah yang terjal dan berbatu.

Baca Selengkapnya
Ditinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk

Ditinggal Orang Tua Panen Durian, Seorang Remaja Ditemukan Tewas dengan Luka Tusuk

"Korban ditemukan tewas dengan banyak luka. Diduga akibat pembunuhan," ungkap Kasi Humas Polres OKU Iptu Ibnu Holdon

Baca Selengkapnya
Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan

Kisah Keluarga Pemberani yang Tinggal di Kampung Mati Tengah Hutan Cilacap, Hidup Berdampingan dengan Babi Hutan

Saat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras

Baca Selengkapnya
Ini Alasan Mengapa Kucing Hitam Dipercaya Bisa Membawa Sial

Ini Alasan Mengapa Kucing Hitam Dipercaya Bisa Membawa Sial

Banyak masyarakat percaya bahwa kucing hitam bisa membawa sial. Mengapa kepercayaan ini muncul dan masih dipercaya hingga kini?

Baca Selengkapnya
Rumah Ketua KPPS di Pamekasan Dilempar Bahan Peledak oleh Orang Tak Dikenal, Ini Kronologinya

Rumah Ketua KPPS di Pamekasan Dilempar Bahan Peledak oleh Orang Tak Dikenal, Ini Kronologinya

Rumah Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 06 Husairi di Pamekasan dilempar bahan peledak.

Baca Selengkapnya
Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Mengenal Suku Orang Laut, Penghuni Perairan Sumatra Timur yang Dulunya Dikenal Kawanan Perompak

Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Di Balik Panasnya Debat Capres, Ada Senyum dan Pelukan Hangat Para Cawapres

VIDEO: Di Balik Panasnya Debat Capres, Ada Senyum dan Pelukan Hangat Para Cawapres

Cawapres Cak Imin, Gibran dan Mahfud MD asyik tertawa dan berpelukan meski para capres sedang debat panas.

Baca Selengkapnya