Kisah tragis wayang China-Jawa punah akibat tak ada penerus
Merdeka.com - Ada yang berbeda dalam pagelaran wayang di Universitas Indonesia. Semar dan Petruk yang biasa berbaju tradisional Jawa kini tampil mengenakan Cheongsam (pakaian tradisional China).
Tak hanya itu para tokoh pewayangan ini berbaur dengan tokoh utama asal China Si Jin Qui. Para wayang ini berbahasa jawa dan berlenggok-lenggok dimainkan dalang dan diiringi gamelan dari Institut Seni Indonesia (ISI), Yogyakarta.
Tak banyak yang tahu, wayang Jawa-China ini sudah lama punah namun berusaha dihidupkan dan direkonstruksi kembali.
"Wayang kulit China Jawa, sudah punah penciptanya dari Yogya peranakan Jawa China tahun 1925. Dia wafat 1977 setelah itu enggak ada penerusnya wayangnya satu set di Sonogutoyo di Yogya dan di Jerman tapi kolektor Jerman sudah meninggal," kata Guru Seni Wayang UI, Woro Retno Masturi di pagelaran wayang UI, Depok, Kamis (21/5).
Retno bercerita sejarah kesenian ini bermula dari catatan di naskah Jawa kuno. Penemunya adalah Gan Thwan Sing.
"Ceritanya tentang Si Jin Qui tokoh satria yang membela negara, dia tokoh legenda mitos Tiongkok klasik," katanya.
Sementara penemunya, Gan Thawan Sing adalah warga biasa yang hidup di tengah masyarakat Jawa dekat dengan dunia wayang karena kakeknya senang wayang. "Dia dapat dari kakek," ucapnya.
Retno menjelaskan wayang kulit ini sedikit berbeda dengan wayang kulit Jawa biasanya. Wayang kulit ini menggunakan tokoh-tokoh Tionghoa lengkap dengan baju dan parasnya. Namun tetap menggunakan bahasa Jawa.
Dari pantauan merdeka.com, wayang yang dimainkan oleh mahasiswa ISI ini, mempunyai irama yang lebih dinamis, dan terkadang memasukkan para tokoh pewayangan Jawa namun dengan pakaian cheongsam.
Selain, itu para pemain gamelan tidak memakai blangkon, para pemain mengganti kostumnya dengan ikat kepala mirip orang Baduy. Kendati demikian, tidak ada yang tahu pasti bagaimana wayang ini dimainkan karena sudah terlanjur punah dan tidak ada data lain di catatan sejarah.
(mdk/efd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tabrakan dengan KA Lokal Bandung, Begini Sejarah Kereta Turangga Namanya dari Hewan Tunggangan Bangsawan
Kereta api Turangga adalah salah satu kereta api yang memiliki sejarah panjang, nama kereta ini diambil dari kendaraan mitologi tunggangan para bangsawan Jawa.
Baca SelengkapnyaDiwariskan Pada Anak Cucu, Warga Negara China Kelahiran Kebumen Ini Buka Usaha Makanan Indonesia di Negeri Rantau
Walaupun sudah lama meninggalkan tanah air, Ibu Bunga terdengar lancar berbahasa Indonesia.
Baca SelengkapnyaTari Kecak Sejarah Lengkapnya dan Makna di Setiap Gerakannya
Sejarah teri kecak dan juga makna gerakannya yang perlu diketahui.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gara-gara Sakit Hati Oleh Wanita, Pria Asal Papua Ini Lolos Jadi TNI 'Orangtua Menangis Saya Mau Tes'
Kesal lantaran diselingkuhi dengan sosok tentara, pria tersebut mulai bertekad jadi abdi negara.
Baca SelengkapnyaMomen Lawas Presiden Soeharto di Jerman, Sosok Didit Anak Prabowo-Titiek dengan Rambut Tebal Belah Tengah Jadi Sorotan
Potret Didit saat masih remaja dengan rambut tebal dan belah tengah banjir pujian.
Baca SelengkapnyaSejarah Trem di Jakarta, Awalnya Ditarik Kuda hingga Diganti Bus Karena Ketinggalan Zaman
Kehadiran trem di Jakarta tak selalu mulus. Ratusan kuda mati sampai tingginya angka kecelakan pejalan kaki jadi berita sehari-hari.
Baca SelengkapnyaWNI Bawa Istri Bule Amerika Pulang Kampung ke Ponorogo, Kumpul Sama Keluarga Suami Dengar Bahasa Jawa Senyum-senyum
Saat di kediaman orangtua, sang istri seketika jadi pusat perhatian.
Baca SelengkapnyaTrauma Pascagempa, 10 Ribu Warga Bawean Memilih Tinggal di Pengungsian
Rentetan gempa masih menghantui warga Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, sekitar 10 ribu jiwa memilih tinggal di pengungsian.
Baca SelengkapnyaWanita Ini Tewas Dibunuh Teman Kencannya di Apartemen Bandung, Begini Kronologinya
Pelaku membekap mulut dan mencekik leher korban hingga meninggal dunia
Baca Selengkapnya