Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah Sugirin pendaki Kopassus, penakluk puncak Soekarno

Kisah Sugirin pendaki Kopassus, penakluk puncak Soekarno sugirin. ©2015 merdeka.com/faiq hidayat

Merdeka.com - Sugirin prajurit Komando Pasukan Khusus mendapatkan perintah dari presiden Soekarno untuk mengibarkan bendera putih di puncak Irian Jaya. Sugirin yang bersama tim pendaki berhasil menancapkan merah putih di atas puncak tersebut.

Padahal Puncak Jaya berdiri menjulang dengan ketinggian 5.030 meter di atas permukaan laut. Dulu puncak ini tak pernah bisa didaki.

Tahun 1964, para prajurit Kopassus lah yang pertama kali mengibarkan merah putih di puncak tertinggi tersebut. Misi ini diperintahkan langsung oleh Presiden Soekarno.

Letkol (Purn) Sugirin menceritakan, tim pendaki puncak Soekarno berjumlah 56 orang yang merupakan gabungan dari tim ilmiah dan tim ekspedisi Jepang. Namun dalam perjalanannya, hanya tim Kopassus yang bisa bertahan sampai puncak.

"Saya waktu mau berangkat tidak mempunyai perkiraan ada pikiran apa-apa karena sedang berlatih di Yugoslavia. Saat itu pelatihan combat free fall, ada berita dari Indonesia pada dubes kita di sana. Saya waktu itu juga lagi milad yang ada pak Yugo Sudomo diperintahkan oleh komandan, ini tiga orang yang latihan harus segera pulang karena ada tugas khusus tapi tidak disebutkan tugas apa dan sebagainya," kata Sugirin saat berbincang dengan merdeka.com di Rumahnya, Cimanggis, Kamis (23/4).

Setelah mendapatkan perintah, Sugirin yang saat itu bepangkat Peltu (Pembantu Letnan Satu) langsung menuju bandara di Yugoslavia. Kemudian sesampainya di Indonesia di jemput oleh Jenderal Ahmad Yani.

"Saya atas perintah presiden untuk menjemput menyampaikan perintah penting, kamu (Sugirin) tidak usah menghadap, nanti saya sampaikan mungkin besok atau lusa ada perintah akan datang ke rumah. Sekarang dari sini tak usah menghadap langsung saja ke Bandung," kata Ahmad Yani kepada Sugirin.

Saat itu, Sugirin yang masih prajurit bawahan merasa bingung dengan perintah yang disampaikan oleh Jenderal Ahmad Yani. Sugirin lalu mendapatkan amplop berwarna merah dari Presiden Soekarno yang diantarkan oleh Kolonel Sarwoyo.

"Isi suratnya besok pagi harus menghadap ke Jakarta pada tanggal 12 Desember tahun 1963. Terus penerimaan bendera tanggal 11 Desember 1963," ceritanya.

Apa perintah khusus Soekarno tersebut?

"Ini tugas pokok yang harus dilaksanakan dan harus berhasil. Kemudian Pak Karno pegang pundak saya bilang tugas kamu sebagai misi Indonesia, saya tugaskan untuk kibarkan merah putih di puncak tertinggi Irian Jaya, hasil tidaknya tugas ini terletak pada pundakmu. Sudah saya doakan denganku kamu sampai dan harus," kenangnya.

Kemudian, Sugirin bersama tim pendaki langsung menuju puncak tersebut dengan menaiki pesawat Cessena yang mendarat di Nabire, Papua. Selanjutnya berjalan kaki menuju Kumopa untuk menginap di dalam tenda selama tiga hari.

"Waktu naik ke puncak semua tak kuat karena cuaca dan kondisi jalan. Namun hanya saya yang tersisa kuat menuju kesana. Sampai disana saya langsung menancapkan bendera merah putih. Padahal orang Papua dulu bilangnya puncak Ngga Pulu," ujarnya.

Setelah berhasil mendaki puncak tersebut, dia mengatakan seluruh tim disambut oleh presiden Soekarno. Soekarno memberikan bintang jasa kelas satu karena berhasil menacapkan bendera merah putih di puncak tersebut.

"Maka setelah berhasil itu 156 orang salaman berurutan, semuanya bagitu datang Soekarno pegang kepala saya, saya kira mau mukul dia pegang kumis saya, itu kumis asli apa dari gunung. Kepala saya di kecup kepalanya," tutupnya.

Sugirin tak bisa melupakan momen itu seumur hidupnya. Sebuah kebanggaan bisa melaksanakan perintah presiden Soekarno dan mengibarkan merah putih di puncak tertinggi Irian. Puncak inilah yang kemudian dinamakan Puncak Soekarno.

(mdk/eko)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengunjungi Pesanggrahan Kotanopan Mandailing, Saksi Bisu Presiden Soekarno Persatukan Rakyat Sumatra
Mengunjungi Pesanggrahan Kotanopan Mandailing, Saksi Bisu Presiden Soekarno Persatukan Rakyat Sumatra

Di pesanggrahan ini terpajang bingkai foto Presiden Soekarno saat melakukan pidato di tangga pintu masuk.

Baca Selengkapnya
Cak Imin Minta Pendukung AMIN Tunggu Sampai Perhitungan Suara: Ancaman Kecurangan Makin Nyata
Cak Imin Minta Pendukung AMIN Tunggu Sampai Perhitungan Suara: Ancaman Kecurangan Makin Nyata

Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mendapat informasi bahwa ada rencana untuk merusak surat-surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ternyata Ibu Tien Soeharto Cuma Mau Diwawancara Pemuda ini, Sosoknya Kini Jadi Capres 2024
Ternyata Ibu Tien Soeharto Cuma Mau Diwawancara Pemuda ini, Sosoknya Kini Jadi Capres 2024

Tak disangka, Ibu Tien Soeharto hanya ingin diwawancara oleh pemuda ini. Siapakah dia? Berikut sosoknya.

Baca Selengkapnya
Ngobrol Sama Cucu, Megawati Ungkap Rahasia Presiden Soekarno yang Tak Diketahui Publik
Ngobrol Sama Cucu, Megawati Ungkap Rahasia Presiden Soekarno yang Tak Diketahui Publik

Megawati Soekarnoputri beberkan rahasia Presiden Soekarno saat mengobrol bareng cucu. Apa itu?

Baca Selengkapnya
Potret Lawas Presiden Soeharto Bersua Paus Paulus VI Tahun 1970, Bahas Pesan Penting Indonesia-Vatikan
Potret Lawas Presiden Soeharto Bersua Paus Paulus VI Tahun 1970, Bahas Pesan Penting Indonesia-Vatikan

Presiden Soeharto menyambut hangat kedatangan Sri Paus Paulus VI saat berkunjung ke tanah air tahun 1970. Momen lawas tersebut sekaligus membawa pesan penting.

Baca Selengkapnya
Kunjungan Jokowi ke Daerah Bikin Suara Prabowo-Gibran Naik
Kunjungan Jokowi ke Daerah Bikin Suara Prabowo-Gibran Naik

Bansos yang disalurkan di daerah dengan kemiskinan yang lebih tinggi itu, rupanya terbukti menyumbang persentase suara lebih tinggi pula kepada Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
Potret Lawas Presiden Soeharto Mendapat Pangkat Jenderal Besar Bintang 5, Didampingi Sosok Jenderal Bintang 4
Potret Lawas Presiden Soeharto Mendapat Pangkat Jenderal Besar Bintang 5, Didampingi Sosok Jenderal Bintang 4

Sesaat setelah diberi pangkat, Soeharto mengabadikan momen dengan sosok jenderal bintang 4.

Baca Selengkapnya
Potret Lawas Presiden SBY Berbaju Pramuka, Ada Sosok Jokowi Tertawa Lebar Disalami
Potret Lawas Presiden SBY Berbaju Pramuka, Ada Sosok Jokowi Tertawa Lebar Disalami

Potret lawas Presiden SBY saat hadir di Hari Pramuka beberapa tahun lalu sempat mencuri perhatian, terlebih ada sosok Presiden Jokowi yang menerima penghargaan.

Baca Selengkapnya