Kisah sedih guru SMK Lodaya, rumahnya hancur dirusak massa
Merdeka.com - Asep hanya pasrah tak bisa berbuat banyak ketika rumahnya dirusak massa, Sabtu (16/11). Guru ekstrakulikuler di SMK Lodaya, Sukabumi itu hanya bisa menangis melihat rumahnya rusak parah dirusak massa.
"Rumah saya dirusak pada bagian kaca, pintu dan barang-barang eletronik yang ada di rumah pun ikut dirusak, karena jumlah massa yang begitu banyak saya hanya bisa melarikan diri dan bersembunyi untuk menghindari massa yang anarkis tersebut," Asep Pram, warga Kampung Lodaya, Desa Karangtengah, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi seperti dilansir dari Antara.
Menurut Asep, rumahnya menjadi sasaran perusakan karena massa mengetahui dirinya merupakan salah seorang guru di SMK Lodaya. Namun dari hasil informasinya ternyata massa mengincar rumah-rumah milik pengurus Yayasan Lodaya yang menaungi SMK Lodaya.
Selain merusak sekolah, massa juga merusak warung, kios bakso, dan TK yang ada di sekitar SMK yang didirikan pada 1992. Karena takut ada aksi susulan, sebagian warga mengungsi ke tempat yang lebih aman.
"Kami juga meminta bantuan kepada pemerintah untuk memberikan bantuan perbaikan dan kepada polisi untuk segera menangkap oknum dan provokator perusakan tersebut. Tapi, pada peristiwa ini tidak ada korban jiwa, saat kejadian warga seluruhnya berhasil menyelamatkan diri," tambahnya.
Sementara, Sekretaris Daerah Kabupaten Sukabumi Adji Sardjono mengatakan, pihaknya akan membantu para warga yang rumahnya menjadi aksi perusakan. Ia sudah berkoordinasi dengan pihak desa dan RT untuk segera mendata rumah warga yang dirusak.
"Kami belum mengetahui jumlah pastinya berapa rumah yang rusak, tetapi informasinya cukup banyak dan mencapai puluhan unit mayoritas rumah warga yang rusak pada bagian kaca dan bangunan yang mudah dirusak," kata Adjo.
Aksi perusakan oleh ribuan orang diduga merupakan aksi balas dendam pada kasus tewasnya empat pelajar SMK Negeri I Cibadak karena tenggelam di Sungai Cimahi saat hendak menyelamatkan diri untuk menghindari aksi pencegatan yang dilakukan oleh pelajar dari SMK Lodaya.
Aksi ini juga terjadi setelah ratusan alumni dan pelajar dari SMKN I Cibadak melakukan tahlilan bersama di sekolah tersebut. Rencananya para alumni itu akan melakukan aksi tabur bunga di lokasi tewasnya keempat pelajar itu, namun saat melintas di SMK Lodaya tanpa dikomandoi sebagian massa dan menyerang SMK swasta itu.
Kemarin, untuk mengamankan situasi, sebanyak tujuh kompi personel keamanan dari TNI/Polri dikerahkan. "Tujuh kompi tersebut berasal dua kompi dari Brimob Polda Jawa Barat, masing-masing dua kompi dari Polres Sukabumi dan Polres Sukabumi Kota dan satu kompi lagi dari Batalyon Armed Sukabumi," kata Kapolres Sukabumi AKBP Asep Edi Suheri.
Menurut Asep, tujuh kompi personel tersebut disiagakan untuk mengamankan SMK Lodaya dan SMKN 1 Cibadak yang tujuannya untuk antisipasi terjadinya aksi susulan dan balasan kepada kedua sekolah tersebut. Selain itu, mereka juga berjaga di permukiman warga yang rumahnya berdekatan dengan dua sekolah tersebut.
Baca Juga:
Tragis, perang 2 SMK di Sukabumi bermula 4 pelajar tewas
Disdik DKI: Siswa rugi jika wali murid ancam proses hukum SMA 46
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jatuh Bangun Sering Diremehkan, Pria Ini Kini Sukses Budidaya Belut dan Miliki 200 Kolam
Seorang pembudidaya belut mampu kembangkan hingga 200 kolam meski sempat diremehkan hingga merugi.
Baca SelengkapnyaSederhana Berlapis Kayu & Berlantai Semen Namun Kini Hangus dan Jadi Abu, Ini 8 Potret Rumah Masa Kecil Fikoh LIDA Sebelum Terbakar
Simak potret rumah masa kecil Fikoh LIDa sebelum terbakar!
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan Klungkung Sidak Sekolah di Nusa Penida: Rawan Ambruk dan Tak Punya Guru Olahraga
Selain kondisi gedung sekolah yang perlu diperbaiki, dewan guru pun menyampaikan bahwa SDN 7 Suana kekurangan meja dan kursi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sadis! Cerita Lengkap Pelajar SMK Bunuh Keluarga Pacarnya Pakai Parang 60 Cm, Termasuk Balita 3 Tahun
pelaku beralibi bukan sebagai sebagai pelaku, malah mencurigai pihak lain.
Baca SelengkapnyaKronologi Memilukan Siswi SMP di Lampung Disekap & Diperkosa 10 Remaja Selama 3 Hari
Selama disekap korban tidak diberi makan dan minum, hanya disuruh menenggak minuman keras
Baca SelengkapnyaHP Satu Keluarga Lompat dari Apartemen Rusak, Polisi Kesulitan Usut Kabar Kepergian ke Solo dan Hutang Pinjol
Kesulitan melacak jejak digital satu keluarga itu setelah polisi melihat kondisi handphone sudah tidak utuh.
Baca SelengkapnyaSemoga Kelak Menjadi Anak Sukses, Momen Siswa Bawa Bekal Nasi dari Rumah Bikin Haru 'Gak ada Uang untuk Jajan'
Di tengah teman-temannya yang berlomba membeli jajanan, siswa ini harus duduk sendirian menikmati bekal nasi yang dibawanya.
Baca SelengkapnyaKisah Siswa Kelas 5 SD di Palembang Jualan Keripik demi Hidupi 3 Adik dan Nenek
Tanggung jawab itu dipikul Iki setelah ibunya sakit lalu meninggal dan ayahnya minggat dua tahun lalu.
Baca SelengkapnyaMata Terkena Patahan Kayu Main di Sekolah, Siswa SD di Jombang Alami Kebutaan
Kejadian itu sendiri bermula saat jam kosong pelajaran pada Senin (9/1) lalu.
Baca Selengkapnya