Kisah runtuhnya komunisme di Eropa Timur
Merdeka.com - Paham komunisme perlahan redup di Eropa Timur akibat berbagai perang yang terjadi di dunia, Perang Dunia I dan II. Uni Soviet, sebagai negara komunis terbesar kala itu, runtuh oleh krisis politik, ekonomi, dan sosial juga konflik etnis.
Krisis politik di Uni Soviet, disebabkan oleh Leninisme, suatu sistem yang mengacu pada tokoh penting Soviet yaitu Lenin. Akibatnya, Uni Soviet mengalami krisis lantaran keborosan ekonomi.
Krisis sosial budaya di Uni Soviet terjadi karena adanya pembagian kelas, rendahnya kualitas kehidupan masyarakat, serta tidak diperbolehkan berkembangnya kreativitas masyarakat oleh pemerintah. Secara khusus, sistem yang diberi nama Glasnost dan Perestroika yang dicanangkan oleh Presiden Gorbachev merupakan pemicu bagi meledaknya revolusi sosial di negara-negara Eropa Timur.
Sayangnya, Gorbachev terlambat dalam menyadari pentingnya permasalahan etnis, sehingga sudah telanjur banyak terjadi kerusuhan. Runtuhnya Uni Soviet terjadi setelah satu persatu republik-republik di Uni Soviet melepaskan diri.
Banyak cara telah dilakukan Gorbachev untuk mencegah disintegrasi, namun gagal. Pemerintah Uni Soviet berakhir ditandai dengan pengunduran diri Gorbachev tanggal 25 Desember 1991 dan pembentukan CIS oleh pemimpin Rusia, Boris Yeltsin.
Runtuhnya Uni Soviet yang menandai matinya komunisme dan berakhirnya Perang Dingin, membawa konsekuensi yang sangat nyata bagi perpolitikan dunia. Komunisme sudah tidak memiliki kekuatan sosial seperti sebelum runtuhnya Uni Soviet.
Runtuhnya sosialisme-komunisme membuat sistem lain, yakni liberalisme-kapitalisme dan menjadi satu-satunya ideologi yang berjaya. Bahkan, sistem yang disebut sebagai musuh komunisme itu menguasai dunia hingga sekarang.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gorbachev berperan penting dalam mengakhiri Perang Dingin.
Baca SelengkapnyaDarimana asal penamaan "Eropa" dari benua Eropa? Simak ulasan sejarah lengkapnya berikut ini.
Baca SelengkapnyaRusia Tangkap Semua Tersangka Pelaku Penembakan di Gedung Konser yang Tewaskan 133 Orang
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ada seorang wanita yang sedang menyebrang jalan dari barat menuju timur. Sehingga, korban pun tertabrak.
Baca SelengkapnyaPemilu 1955 di Indonesia merupakan salah satu tonggak sejarah penting dalam proses demokratisasi dan konsolidasi negara setelah merdeka pada tahun 1945.
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan sampai terjebak kepentingan tertentu di balik isu konflik geopolitik
Baca SelengkapnyaJangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaGolput bukan hanya merugikan individu saja, namun berdampak pada keberlanjutan demokrasi.
Baca SelengkapnyaWakil Sekretaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Azanil Kelana mengatakan, masa depan Indonesia berada di tangan anak-anak muda.
Baca Selengkapnya