Kisah polisi tewas ditusuk setelah cekcok
Merdeka.com - Ancaman selalu membayangi polisi. Setelah kasus penembakan di beberapa tepat, kini kasus penusukkan polisi mencuat.
Polisi itu ditusuk setelah terlibat cekcok dengan pelaku. Berbagai macam alasan dalam percekcokan itu, dari perkara tilang hingga membela warga.
Berikut kisah polisi tewas ditusuk setelah cekcok yang dihimpun dari berbagai sumber.
Bela warga
Bripda Carles Junaidi (26) tewas ditusuk eks TNI, Praka Darwis (30) di Makassar, Oktober 2001 lalu.Informasi yang dihimpun, Darwis berboncengan bertiga di Jalan Metro, Pantai Losari, Makassar, tiba-tiba memukul seorang tukang parkir. Junaidi yang melihat kejadian itu menegur Darwis karena memukul tukang parkir itu. Usai cekcok, Darwis yang mabuk mencabut badik dan berkelahi dengan Junaidi.Junaidi terjatuh dan Darwis berulang kali menusuk korban. Akibat penusukan itu, Junaidi tewas. Usai menikam korban, Darwis mencoba kabur dengan menceburkan diri ke Pantai Losari. Akhirnya Poltabes Makassar dan Polariud Polda Sulsel membekuk pelaku saat Darwis berenang ke Tanjung Bunga.
Protes ke sopir bus
Mustakim alias Akim alias Jamuas, pria yang berprofesi sebagai kernet Metromini 640, kini harus dipertanggungjawabkannya di balik jeruji besi. Pemuda berusia 22 tahun itu nekat membacok anggota Brimob Kedunghalang, Bogor Brigadir M Syarif Mappa di Jalan Raya Tanjung Barat, Pasar Minggu.Peristiwa berdarah itu berawal saat korban hendak pulang ke rumahnya di daerah Depok dari arah Pancoran, Jakarta Selatan. "Atas saran rekannya, korban menumpang Metromini 640 menuju Pasar Minggu," terang Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Rikwanto .Rupanya, Metromini yang ditumpangi korban langsung menuju pool bus di daerah Poltangan, Pasar Minggu. Seluruh penumpang termasuk korban diharuskan turun di pool tersebut. Akim lantas membangunkan korban saat itu tengah tidur. Sadar dirinya diturunkan di tempat yang berbeda dari permintaannya, korban naik pitam."'Kamu kernet tidak becus' dan dia bilang, 'Saya anggota (brimob)'," kata Kapolsek Pasar Minggu Kompol, Adri Desas Furyanto, menirukan ucapan Syarif.Ucapan korban menyulut emosi Akim. "Saat itu juga tersangka jalan ke belakang bus, korban juga menarik kerah tersangka. Tersangka ini tersinggung, dan akhirnya buka kotak di Metromini tempat disimpan senjata tajam," papar Adri.Cekcok mulut itu kemudian menimbulkan perkelahian. "Sempat dikatakan, 'Kalau mau berkelahi jangan pakai pisau!' Kemudian korban terbacok di perut dan punggung," sambung Rikwanto .
Tilang
Brigadir Polisi Zeppy, anggota Polantas Polsek Pangkalan Lesung, Kabupaten Palalawan, Provinsi Riau, tewas ditikam oleh pemilik motor ilegal. Motor itu tidak disertai surat-surat lengkap. Peristiwa ini terjadi Minggu (10/11), sekitar pukul 04.00 WIB.Kabid Humas Polda Riau AKBP Guntur Aryo Tejo mengatakan, kronologi kejadian bermula ketika korban bersama saksi, Sodik (42), petugas Banpol Pos Lantas Payo Atap, Kecamatan Pangkalan Lesung, memeriksa sepeda motor Yamaha Mio mencurigakan karena tidak memiliki nomor polisi.Setelah diperiksa, benar saja, si pemilik motor tidak dapat menunjukkan surat-surat kendaraan. Pelaku yang menggunakan sepeda motor diketahui bersama rekannya tertangkap karena tidak memiliki surat-surat."Pada saat pelaku dibawa ke pos dan sempat menyerahkan KTP-nya, tiba-tiba pelaku mengambil pisau dari dalam tasnya, lalu menikamkan pisau tersebut kepada korban. Korban sempat menangkis dan lari, tapi dikejar oleh pelaku. Korban terjatuh, lalu pelaku menikamkan pisau itu ke bagian perut dan punggung korban. Pelaku lalu kabur," ujar Aryo dalam pesan singkatnya.Pelaku kabur menggunakan sepeda motor Yamaha Mio tersebut. Korban, kata Aryo, berikutnya dibawa ke Rumah Sakit Medicare Sorek dan meninggal dunia di sana. Dari olah TKP dan bukti-bukti KTP diketahui kedua pelaku dengan identitas Pr (27) dan SP (47)."Saat ini tim Subdit Jatanras Ditreskrimum Polda bersama Sat Reskrim Polres Pelalawan untuk mengejar pelaku, dan menggelar razia di setiap Polres dan Polsek, di jalan-jalan yang dimungkinkan akan dilalui oleh pelaku."Pukul 11.00 WIB, jasad anggota polisi yang tewas ditikam diserahkan kepada keluarga, dan akan dimakamkan di rumahnya di Kabupaten Payakumbuh, Sumatera Barat.
Dibunuh di jalan raya
Briptu Yoga Ardy Prianto (26) tewas ditusuk saat menuju rumah untuk makan malam bersama istri dan anaknya. Yoga pulang setelah mengikuti apel siaga pengamanan pesta akhir tahun yang dipimpin Kapolres Blitar Kota AKBP FX Surya Kumara, Sabtu (31/12). Di Jalan Legundi, Yoga yang mengendarai motor Honda Beat N 4126 ET dicegat dua pria yang juga mengendarai motor dan memaksanya berhenti. Warga yang berada di sekitar lokasi melihat mereka terlibat cekcok. Tiba-tiba, salah satu dari dua orang tersebut turun dan? menusuk leher korban dengan pisau dan langsung kabur. Meski menderita luka tusuk di leher, Yoga masih bisa mengejar pelaku. Sekitar 10 meter, korban berhasil merebut tas penyerangnya.Kemudian Yoga menggeber motornya ke Mapolsek Sanan Wetan yang berjarak 200 meter dari lokasi kejadian. Korban sempoyongan dan satu tangannya memegang leher yang terluka. Setibanya di Polsek, Yoga langsung ambruk. Meski dilarikan ke RSUD Mardi Waluyo, nyawa korban tak tertolong Yoga menghembuskan nafas terakhir pada pukul 19.30 WIB.
Baca juga: Kapolda Riau 'warning' penikam Brigadir Zeppy agar serahkan diri Anggota Polantas di Riau tewas ditikam pemilik motor ilegal Sadisnya kernet Metromini lawan Brimob hingga tewas Disebut tak becus, kernet metromini emosi dan tikam Brimob Usai bacok Brigadir Syarif, pelaku buang pisau di got
(mdk/ded)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi Periksa Kejiwaan Siskaeee Hari Ini
Siskaeee melalui pengacaranya sempat mengaku mengalami gangguan kejiwaan.
Baca SelengkapnyaPolisi Periksa Kejiwaan Siskaeee Hari Ini
Tofan menyebutkan alasan penangguhan penahanan karena kliennya sedang sakit.
Baca SelengkapnyaPolisi Kampanyekan Pemilu Damai sambil Dengar Curhatan Warga
Berbagai cara dilakukan Kepolisian dalam memastikan Pemilu 2024 berlangsung damai.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kesaksian Bos Toko Semangka Kramatjati Karyawannya Jadi Korban Penganiayaan OTK Hingga Tewas
Korban dianiaya dengan cara disiram diduga dengan air keras lalu dibacok dengan celurit.
Baca SelengkapnyaBukannya Melindungi Masyarakat, Dua Polisi di Garut Malah Jadi Otak Penculikan dan Pencurian
Kepolisian Resor Garut menangkap enam pelaku pencurian dan penculikan terhadap salah seorang warga
Baca SelengkapnyaKasus Penembakan Gathan Saleh, Polisi Masih Cari Senpi Dibuang ke Kali Ciliwung
Gathan sebelumnya mengaku usai menembak membuang senpi ke Kali Ciliwung.
Baca SelengkapnyaSerangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza Terekam dalam Laporan Langsung Reporter TV
Serangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza Terekam dalam Laporan Langsung Reporter TV
Baca SelengkapnyaMasih Lengkapi Berkas, Polisi Bakal Periksa SYL Usai Pemilu 14 Februari 2024
Pemeriksaan diperlukan untuk melengkapi berkas perkara sesuai petunjuk jaksa penuntut umum.
Baca SelengkapnyaKasus Pengeroyokan Pengunjung hingga Tewas, Polisi Tangkap MC dan Sekuriti Kafe MB Kemang Jaksel
AM sebelumnya tewas usai mengalami luka tusuk pada tangan kanan dan pinggang kiri, setelah dikeroyok lima orang di Kafe MB, Kemang, Mampang Prapatan.
Baca SelengkapnyaPolisi Belum Kembalikan Berkas Perkara Firli, Begini Respons Kejati
Kejati DKI Jakarta memastikan tidak ada konsekuensi apapun, jika polisi belum selesai melengkapi petunjuk JPU meski melewati tenggat waktu.
Baca Selengkapnya