Kisah pilu Ketut, cacat tanpa kaki tak lagi dapat bantuan pemerintah
Merdeka.com - Ketut Suarma (40), warga Banjar Dangintukadaya, Desa Dangintukadaya, Kecamatan Jembrana, Kabupaten Jembrana, Bali adalah penyandang cacat permanen sejak lahir.
Jika dia bergerak, kakinya diseret dengan tumpuan kedua tangannya. Minggu (19/4) sore, Ketut menjadi pusat perhatian warga dan pengguna jalan Denpasar-Gilimanuk, karena penyandang cacat ini tiba-tiba muncul melintasi jalan raya yang padat arus lalu lintasnya.
Ketut Permadi kakak dari Suarma yang ditemui di rumahnya, Minggu (19/4) petang menuturkan, adiknya memang termasuk kurang mampu karena keterbatasannya tersebut.
Adiknya memang cacat sejak kecil. Dia dirawat bergantian oleh keluarganya. Kadang dia juga berusaha bekerja dengan kondisinya seperti itu lantaran malu terus-terusan merepotkan keluarganya.
Menurut Parmadi, adiknya itu tidak mendapat bantuan raskin namun mendapat bantuan dari Kemensos Rp 300 ribu sebulan.
Sayangnya menurut Parmadi, sejak bulan November 2014 hingga April 2015 adiknya tidak pernah lagi mendapat bantuan dari Kemensos.
"Kami juga tidak tahu apakah dapat atau tidak lagi bulan-bulan berikutnya. Namun kartu asistensi sosial dengan penyandang cacat disabilitas berat tahun 2014 masih ada. Biasanya memang dirapel empat bulan dapat Rp 1,2 juta. Kami kalau mau mengambil ke kantor pos sering diberi tahu pihak desa, namun sejak November tahun lalu tidak pernah ada," terang Permadi.
Sementara itu Kadis Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Wayan Gorim dikonfirmasi mengatakan, untuk saat ini yang sudah cair untuk bantuan penyandang cacat bulan Januari, Februari dan Maret 2015.
"Tapi kalau terkait bantuan untuk Pak Suarma coba dikonfirmasikan kepada pihak desa, karena data basenya ada di desa," jelasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kejatuhan cicak pertanda apa? Bagi beberapa orang jadi pertanda keberuntungan atau peristiwa di masa depan.
Baca SelengkapnyaBegini perjuangan hidup kakek tukang becak yang kini jarang dapat penumpang. Penghasilan tak sampai Rp50 ribu sebulan.
Baca SelengkapnyaMunculnya sakit kepala merupakan hal yang mungkin terjadi ketika berpuasa, kenali penyebab mengapa hal ini terjadi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dua petugas Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) di Kabupaten Lumajang terbukti memindahkan suara caleg. Mereka hanya dijatuhi sanksi peringatan keras.
Baca SelengkapnyaRasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaMuhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca SelengkapnyaKetua Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengatakan, 30 petugas pengawas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaSeseorang yang pintar memiliki titik lemah yang muncul berupa sulit merasa bahagia.
Baca SelengkapnyaBerkat bantuan dari Kapolda Sumut, seorang ibu di Tebing Tinggi berhasil sembuh dari penyakitnya sejak empat bulan yang lalu.
Baca Selengkapnya