Kisah pendaki Kopassus diberi mimpi cara taklukkan Puncak Soekarno
Merdeka.com - Sugirin prajurit Komando Pasukan Khusus (Kopassus) mendapatkan perintah presiden Soekarno, untuk mengibarkan bendera merah putih di Puncak Jaya Wijaya. Tim pendaki Kopassus pun langsung terbang menuju Nabire, Papua dengan menaiki pesawat Cessena.
Namun Letkol (Purn) Sugirin mempunyai kesan cerita unik saat mendaki puncak gunung Cartenz itu pada tahun 1964. Sugirin yang kala itu masih berpangkat Peltu mendampingi Letnan Soedarto dihampiri anak ke-tiganya bernama Untung di dalam mimpi tidurnya.
Untung merupakan anak Sugirin yang ke-tiga dari tujuh bersaudara. Ketika itu, Untung masih berusia lima tahun.
"Saya mendapatkan jalan dari anak saya sendiri karena sudah satu minggu mencari jalan untuk naik susah," kata Sugirin saat berbincang dengan merdeka.com, Kamis (24/4).
Saat tengah malam, pria kelahiran Yogyakarta ini memasuki tendanya untuk berdoa dengan kondisi badan ditutup kantong tidur. Tiba-tiba, dia mendengarkan suara anaknya Untung berada di samping.
"Waktu itu tenda gelap banget, saya meraba-raba sekiling nggak ada apa-apa. Tapi Untung kayak duduk di pangkuan saya sambil bilang masih sanggup jalan menuju puncak atas," katanya.
Mendengar suara tersebut, Sugirin merasa bingung dengan anaknya. "Untung bilang sama saya kalau masih sanggup saya antarkan jalannya ke sana (Puncak Cartenz). Untung pun minta ketegasan saya masih sanggup atau tidak," kenangnya.
"Kalau bapak sanggup jam 3 pagi meninggal kan tenda menuju jalan yang Untung tunjukan tadi. Harus tepat waktu tidak boleh meleset, nanti saya antarkan. Jalannya 2 jam lebih untuk bisa menuju puncak, kalau tidak sanggup bapak bisa istirahat di batu besar. Waktu itu ada 2 pemuda tubuh besar serba putih katanya ini yang kuasa hutan ini. Keduanya membawa kertas putih isinya pakaian. Saya bediri didepannya ini kamu pakai kalau mau keatas jangan sampai jatuh," tambahnya mengenang mimpi itu.
Tepatnya pukul 03.00 WIT, Sugirin pun langsung bergegas menuju puncak tersebut seorang diri tanpa tim pendaki. Hal itu karena mereka mengalami kelelahan yang sudah menempuh ke atas puncak dengan berjalan kaki selama empat bulan.
"Saya menghadap pak Darto, dia bilang jangan memaksakan, pentingkan keselamatanmu," ucapnya.
Namun, Sugirin tak menghiraukan perintah Komandan Letnan Soedarto dan langsung menuju ke puncak atas tersebut. Dia tak ingin melupakan pesan anaknya Untung yang harus berangkat jam tiga pagi.
"Saya akhirnya berangkat sendiri ke atas. Sampai tengah saya bangun tenda, mereka (tim pendaki) baru menyusul. Bahkan orang di sana juga menyusul," tuturnya.
Kemudian, Sugirin dan tim pendaki lain berhasil mencapai atas puncak dengan mengibarkan bendera merah putih. Tak lupa, upacara bendera merah putih dan lagu Indonesia Raya berkumandang di Puncak Soekarno.
Momen itu selalu dikenang oleh Sugirin dengan membuat catatan harian berjudul ekspedisi puncak Soekarno. Catatan itu selalu dibawa Sugirin kemanapun ia pergi dan singgah.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Persiapan yang Harus Dilakukan saat Mengajak Anak Melakukan Perjalanan Jauh ketika Mudik
Bagi orangtua yang ingin mengajak anaknya melakukan perjalanan mudik secara cukup jauh, terdapat sejumlah hal yang harus diperhatikan.
Baca SelengkapnyaMengunjungi Pesanggrahan Kotanopan Mandailing, Saksi Bisu Presiden Soekarno Persatukan Rakyat Sumatra
Di pesanggrahan ini terpajang bingkai foto Presiden Soekarno saat melakukan pidato di tangga pintu masuk.
Baca SelengkapnyaCak Imin Minta Pendukung AMIN Tunggu Sampai Perhitungan Suara: Ancaman Kecurangan Makin Nyata
Calon Presiden (Capres) nomor urut dua, Prabowo Subianto mendapat informasi bahwa ada rencana untuk merusak surat-surat suara Pemilihan Umum (Pemilu) 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Aksi Pensiunan Jenderal Kopassus Berkali-kali Ogah Injak Karpet Merah, dari Bali hingga Istana Negara
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dikenal dengan sikapnya yang menolak menginjak karpet merah saat berada di acara tertentu.
Baca SelengkapnyaSosok Awan, Bocah Tewas Dibanting Ayah Dikenal Dekat dengan PPSU dan Bercita-Cita jadi Petugas Damkar
Ibunda Awan mengenang anaknya yang tewas di tangan ayahnya itu orang yang rajin membantu lingkungan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Sebut Kenal Dekat Presiden ke-2, Pendukung Teriaki Balikan, Titiek Soeharto Senyum-senyum Malu Sambil Melirik Sang Anak
Menegaskan kedekatannya dengan Soeharto, Prabowo mengaku jika dia kerap melakukan makan siang bersama.
Baca SelengkapnyaPerjalanan Cinta Putri Kolonel TNI dengan Lettu, Berawal Dikenalkan Sang Ayah kini jadi Suami 'Jodoh di Tangan Papa'
Simak kisah cinta putri kolonel TNI dengan perwira berpangkat Lettu. Ternyata berawal dari dikenalkan sang ayah.
Baca SelengkapnyaAksi Renang Prabowo Subianto Usai Nyoblos: Saya Pasrah Apapun Keputusan Yang Maha Kuasa
Ketika berenang, Mantan Danjen Kopassus itu sembari mendengarkan lagu ‘Di Bawah Sinar Bulan Purnama’
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Tiga Ini Ungkap Sosok Sersan Asal Papua yang Berani Bentak Dirinya
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca Selengkapnya