Kisah para pengemis kaya di Jakarta, uangnya lebih banyak dari manajer
Merdeka.com - Demi mendulang rupiah, banyak modus yang dipakai pengemis guna mendapat belas kasihan. Mulai dari berpakaian lusuh layaknya orang miskin, berpura-pura catat, hingga membawa anak-anak mereka.
Ternyata cara itu efektif, uang-uang yang terkumpul dari hasil mengemis tak jarang membuat masyarakat geleng-geleng kepala. Para pengemis ini menjadi orang kaya di kampung halamannya. Berikut kisah pengemis-pengemis yang ternyata lebih kaya dari pekerja swasta, bahkan level manager karena pendapatannya lumayan besar dari mengais di jalanan:
Pengemis di Jakbar tepergok kantongi Rp 28 juta
Leonard, pria berusia 57 tahun ini harus menggigit jari. Ia yang sedang mengemis terciduk petugas Pelayanan, Pengawasan dan Pengendalian Sosial (P3S) Suku Dinas Sosial Jakarta Barat di kawasan Slipi Jakarta Barat, Rabu (4/4) malam.
Tak tanggung-tanggung setelah di hitung oleh petugas uangnya berjumlah Rp 28.800.000 dan ia mengakui bahwa itu adalah dari hasil mengemis selama setahun.
Pengemis tepergok kantongi emas dan duit Rp 23 juta
Sri, perempuan berusia 43 tahun ini kedapatan mengantongi sejumlah emas dan uang sejumlah Rp 23 juta. Ia terjaring petugas dinas sosial saat tengah mengemis di JPO (Jembatan Penyebrangan Orang) Kramat Sentiong, Jakarta Pusat.
Dari PMKS (penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) itu, petugas mendapatkan sejumlah emas, uang kertas sebesar Rp 22.750.000 dan uang receh sebanyak Rp 313.900. Total hasil berjumlah Rp 23.063.900.
Pengemis ini kantongi uang Rp 90 juta
Pengemis tajir tertangkap Dinas Sosial DKI Jakarta pada tahun 2016. Pengemis bernama Muklis (64) asal Sumatera Barat diamankan di bawah Flyover Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. Saat digeledah, ditemukan uang Rp 90 juta. Uang itu dikumpulkan dari hasil mengemis selama 6 tahun.
Uang tersebut dalam bentuk pecahan Rp 100 ribu mencapai Rp 80 juta, pecahan 50 ribu total Rp 10 juta dan pecahan Rp 20 ribu, dan uang receh kecil sebanyak Rp 250 ribu.
Pengemis kaya ini kantongi iPhone
Suku Dinas Sosial Jakarta Pusat pernah mengamankan pengemis tajir, bernama Irfan (28) di Jembatan Penyeberangan Orang (JPO) kawasan Sarinah, Jl MH Thamrin, Jakarta Pusat pada tahun 2016.
Setelah digeledah, Irfan diketahui membawa uang tunai yang berjumlah Rp 1.050.000 serta Smartphone Samsung Note 3 dan iPhone 5S. Pengakuannya, ia sering berpindah lokasi untuk mengemis.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dulunya Pengemis dan Suka Mabuk, Pria ini Tobat Kini Bisnis Ikan Cakalang Omsetnya Puluhan Juta Rupiah
Cerita pria dulunya pengemis dan suka mabuk kini berhasil mengubah hidupnya menjadi pribadi lebih baik.
Baca SelengkapnyaPegawai Lapas Jakarta Terlibat Kasus 52 Kg Sabu, Berhasil Digagalkan!
Penangkapan dilakukan di dua lokasi berbeda, dimana salah satu tersangka ada pegawai Lapas.
Baca SelengkapnyaModus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Modus Berbagi Takjil, Ratusan Pelajar Bikin Onar dan Hendak Tawuran Ditangkap di Jakpus
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kisah Pemuda Asal Bali Jual Tanaman Liar Senilai Rp10 Juta, Cuan Besar Bikin Ketagihan
Sejak mengerti peluang bisnisnya, pemuda ini membudidayakan tanaman simbar.
Baca SelengkapnyaPerempuan di Malang Ditangkap Setelah Kemas Ulang Beras Subsidi Jadi Beras Premium
EH sudah ditahan dan terancaman hukuman maksimal 5 tahun penjara dan denda paling banyak Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaDiremehkan Mantan Suami & Diganggu Preman, Janda Cantik 2 Anak Nekat Jualan Bakso Gerobak Kini Omzetnya Rp100 Juta
Sempat kerja di Bandara Soekarno-Hatta selama dua tahun, Opi memutuskan buat banting setir berjualan bakso ikan dengan gerobak.
Baca SelengkapnyaPasangan Kekasih Konon Tak Boleh Berkunjung ke Candi Termegah di Jatim, Ini Kisah di Baliknya
Di sisi lain, ada kepercayaan bahwa orang yang berkunjung ke sini bisa mendapatkan keberkahan
Baca SelengkapnyaDitegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang
Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaTernyata, Pengeluaran Rata-Rata Masyarakat Jakarta Hampir Rp3 Juta Setiap Bulan
Untuk pengeluaran komoditas non makanan mencakup perumahan dan fasilitas rumah tangga, aneka barang dan jasa, pakaian, alas kaki, dan tutup kepala.
Baca Selengkapnya