Kisah para gadis penjual keperawanan
Merdeka.com - Setelah Catarina Migliorini, gadis Brazil lainnya, Rebecca Bernardo melelang keperawanannya. Rebecca mengaku butuh uang untuk mengobati ibunya. Aksi dua gadis ini menjadi sorotan dunia. Dengan dalih apa pun, tindakan dua gadis ini dinilai tak berbeda dengan prostitusi terselubung.
Jual keperawanan memang bukan hal baru di belahan dunia mana pun. Praktik ini sama tuanya dengan sejarah prostitusi dan peradaban manusia.
Di Jepang, semenjak ratusan tahun lalu dikenal upacara Mizuage. Para Geisha melepaskan keperawanannya untuk penawar tertinggi. Ini merupakan upacara penting dalam dunia Geisha. Setelah upacara Mizuage, para wanita muda ini dinyatakan resmi menjadi Geisha. Semacam upacara kelulusan dari pelatihan panjang yang melelahkan.
Dalam novel 'Ronggeng Dukuh Paruk' karya Ahmad Tohari dilukiskan juga soal pelelangan keperawanan di pesisir Jawa. Sebelum dinyatakan lulus sebagai ronggeng, Srintil, tokoh utama novel itu harus menyerahkan keperawanannya pada penawar tertinggi.
Di dunia modern, bisnis prostitusi menempatkan perawan sebagai komoditi dengan harga mahal. Sudah tak terhitung kisah orang di Indonesia yang menukar keperawanannya dengan segepok uang. Ada yang jadi korban trafficking, ada juga yang sukarela menjual selaput daranya dengan imbalan uang.
"Kebanyakan karena kebutuhan materi. Ada juga orang tua yang tega menjual anaknya sendiri," kata sosiolog Musni Umar.
Simak kisah-kisah tentang para penjual keperawanan di tematik merdeka.com hari ini.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pendapat tersebut hanya alasan munafik yang dipakai untuk mematikan bisnis hiburan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKakek penjual kacang keliling ini ceritakan masa lalunya pernah jadi korban penculikan Jepang, kisahnya viral.
Baca SelengkapnyaWarga Suku Baduy tak pernah gagal mencuri perhatian publik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jugun Ianfu banyak direkrut dari luar Jepang sehingga sulit berkomunikasi dan tidak mengerti bahasa Jepang.
Baca SelengkapnyaDana saksi yang ikut menyaksikan saat koper tersebut dibuka tidak melihat ada luka-luka pada jasad tersebut.
Baca Selengkapnyapria ini sedang menjalani program pemagangan bulan pertama di Jepang.
Baca SelengkapnyaSaking bersihnya, selokan di Jepang hidup puluhan ekor ikan berharga fantastis.
Baca SelengkapnyaMasih ingat dengan pria wisudawan Poltekad yang sebelumnya berprofesi menjadi penjual gorengan. Berikut kabarnya kini.
Baca SelengkapnyaSejak mengerti peluang bisnisnya, pemuda ini membudidayakan tanaman simbar.
Baca Selengkapnya