Merdeka.com - Pada 2004 lalu mungkin adalah tahun yang tidak pernah terlupakan bagi pasangan Dian Dahtiar (47) dan Lovita Andryani (45). Sebab keajaiban tiba berkat dari kesabaran. Tidak ada yang sulit bagi Allah SWT saat menghendaki terjadilah.

Hal itu dialami pasangan suami istri yang kini sudah dikaruniai tiga anak ini. Mereka berdua menjalankan rukun Islam yang ke-5 sepuluh tahun silam.

"Saya dapat uangnya ajaib, sepulang dari beribadah haji juga dapat keajaiban," kata Lovita membuka perbincangan dengan merdeka.com, di Bandung, Jumat (13/9).

Mengapa? Lovita yang bekerja sebagai Kepala Seksi (Kasi) Komunikasi dan Informasi Pemerintah Daerah Diskominfo Jabar ini mengaku bahwa kocek pada 2004 itu sebenarnya tidak mencukupi untuk menunaikan ibadah haji.

Pada 2003 dia berkisah bahwa suaminya memiliki tabungan berangkat haji untuk seorang diri. Hanya saja orang tuanya yang memang 'ngebet' ingin naik haji mengatakan keinginan pada dirinya. Akhirnya Dahtiar menyerahkan uang tersebut kepada bapaknya.

"Akhirnya kami serahkan kepada mertua saya, karena memang sudah ingin sekali. Ya jalan mah dari mana saja. Dulu pas mertua saya mau berangkat pendaftaran memang sudah ditutup," kisahnya.

Tak dinyana, dia mendapatkan telepon dari pihak keberangkatan bahwa ada yang mengundurkan diri. "Akhirnya mertua saya berangkat juga."

Sepulang berhaji, kepada Dahtiar dan Lovita mertuanya tersebut mengatakan bahwa dalam waktu dekat akan berangkat haji. Setahun berselang bahwa kantor tempat Dahtiar bekerja memberikan bonus untuk dua orang ke tanah suci. Labbaika allahuma labbaika.

"Siapa yang mengira dalam waktu sesingkat ini kita bisa berangkat. Makannya saya katakan ini tuh keajaiban juga, akhirnya kita berangkat dan berdua bersama suami, padahal dulu 2003 niatnya cuma satu orang," tuturnya.

Saat menjalankan ibadah haji, di tengah perjuangan melaksanakan rukun haji, yakni melempar jumrah dan bermalam di Mina. Di antara jutaan manusia dari seantero muka bumi dirinya lelah dan beristirahat.

"Di waktu istirahat di bawah kolong langit Mina, ada suami istri berparas arab, menggendong balita laki-laki berusia satu tahun," kenang Lovita.

"Mereka bicara pada pembimbing kami Kyai H Sahid, yang intinya menitipkan anak mereka selama ibu bapaknya melempar jumroh. Saya heran, waduh apa ga takut anaknya rewel atau ga diambil lagi nih pak Kyai?," tanya dia kepada Sahid.

Pak Kyai katanya hanya tersenyum dan malah memberikan anak itu kepada dirinya untuk diberikan pangkuan. Nurani keibuan akhirnya bergerak. "Saya pun mengasuh anak arab itu selama hampir 2 jam sambil sesekali regu kami bergeser dan berpindah arah mendekati tempat melempar jumroh. Dan orang yang menitipkan bayi itu entah kemana perginya," jelasnya.

Di tengah asyik mengasuh, akhirnya orang tua tersebut kembali dipertemukan dengan dirinya. "Mereka berterimakasih pada saya serta mohon maaf pada saya karena baju saya basah diompoli anaknya. Kembali saya berucap Subhanallah, di antara ribuan manusia dengan arah berpindah-pindah, pasangan suami istri itu bisa menemukan kembali anaknya," paparnya.

Keajaiban selanjutnya seusai menunaikan haji sekitar dua bulan, dia mengandung anak laki-laki. "Saya ini sudah sejak lama ingin anak laki-laki. Karena dua anak saya sebelumnya adalah perempuan,"

"Ya Allah, engkau mengabulkan doa kami untuk mempunyai anak laki-laki dan engkau memberi tanda dengan peristiwa kami di Mina dititipi anak laki-laki," ungkapnya.

Dia menambahkan, kini anak ketiganya itu sudah berusia 9 tahun dan diberi nama Mochamad Garda Aditama Dahtiar. "Dan anak saya itu mirip sekali dengan anak yang waktu saat jumrah dititipi bayi, ini adalah rahmat Allah yang besar," terangnya.