Kisah Liem Sioe Liong selundupkan senjata buat tentara
Merdeka.com - Taipan Indonesia Liem Sioe Liong alias Sudono Salim meninggal di Singapura sore tadi pukul 15.50 waktu setempat. Tidak banyak yang tahu, mantan salah satu orang terkaya di Asia dan pemilik Indofood ini berjasa besar sewaktu perang kemerdekaan Indonesia.
Liem pada periode 1949-1950 pernah memasok senjata buat gerilyawan pro-Republik Indonesia buat melawan Belanda. Temuan itu diceritakan di penelitian Yong Mun Cheong dengan judul 'The Indonesian Revolution and the Singapore connection' (2003). Perjuangan kemerdekaan Indonesia di pelbagai tempat terbukti didukung etnis Tionghoa, termasuk Liem.
Dia saat itu dikenal sebagai juragan tembakau terkemuka di Medan, Sumatera Utara. Selepas Jepang hengkang dan Republik Indonesia diproklamirkan, mendadak Belanda melakukan agresi.
Liem memiliki kenalan banyak sanak famili di Singapura dan Hong Kong. Salah satunya adalah Tan Kah Kee, saudagar kaya di Singapura yang bersimpati dengan perjuangan Indonesia.
Liem bekerjasama dengan Kee memasok kebutuhan gerilyawan republik muda ini. Bantuan itu disamarkan dengan kedok obat-obatan kepada tentara secara sembunyi-sembunyi. Pihak Belanda curiga. Liem dituduh memberi bantuan senjata pada gerilyawan Indonesia. Pengusaha ini mengelak dan beruntung tidak dicokok polisi Belanda.
Karena kedekatan dengan tentara di masa revolusi itulah, Liem mengenal Soeharto, perwira militer penting yang kariernya sedang menanjak dan sempat dikirim sebentar di Medan. Banyak pihak percaya kedua tokoh ini menjaga keakraban hingga Soeharto naik tahta menjadi presiden.
Faktanya, di akhir tahun 1969, Soeharto memberikan sebagian monopoli penggilingan dan distribusi gandum dan tepung pada PT Bogasari Flour Mills, yang dikuasai oleh kelompok Salim.
Hingga akhir hayatnya Liem selalu menolak tudingan bisnisnya berkembang karena bantuan militer.
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok Nyi Mas Gamparan, Panglima Muslimah Asal Serang yang Tolak Keberadaan Belanda di Banten
Wanita ini memimpin 30 perempuan dalam pertempuran melawan Belanda.
Baca SelengkapnyaSosok Siti Manggopoh, Kisah Pemimpin Perang Melawan Kolonial Belanda di Ranah Minang
Sosok pahlawan wanita berdarah Minang ini berjuang di garda terdepan melawan dan menentang sistem kolonialisme Belanda.
Baca SelengkapnyaTempat ini Jadi Saksi Bisu Pangeran Diponegoro Ditangkap Belanda, Ada Kursi dengan Bekas Tancapan Kuku
Simak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi Ancam Jemput Paksa Siskaeee Jika Kembali Mangkir Pemeriksaan
Siskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca SelengkapnyaNasib Buruk Para Noni Belanda di Indonesia Zaman Jepang, Sungguh Mengenaskan Banyak Dijadikan Wanita Penghibur
Kisah sedih para tahanan wanita asal Belanda usai tentara Jepang berhasil menguasai Nusantara.
Baca SelengkapnyaMomen Langka Tentara Belanda Berbaur dengan Warga Sukabumi Nonton Layar Tancap Tahun 1948, Rukun Walau Situasi Politik Tegang
Momen ini jadi yang langka di msasa penjajahan Belanda. Terlebih saat itu situasi politik tengah memanas
Baca SelengkapnyaSosok Guru Somalaing Pardede, Panglima Perang Sisingamangaraja XII yang Terkuat
Pria panglima perang ini dianggap penjajah Belanda sangat berbahaya dan kuat dibandingkan dengan pemimpinnya sendiri.
Baca SelengkapnyaSederet Pasal yang Dilanggar Firli Bahuri hingga Dijatuhi Sanksi Etik Berat
Firli dianggap melanggar tiga pasal sekaligus karena bertemu Syahrul Yasin Limpo.
Baca SelengkapnyaSosok Christiaan Snouck Hurgronje, Mata-Mata Pemerintah Hindia Belanda di Aceh
Ia cukup fasih dalam berbahasa Arab yang pada akhirnya menuntun dirinya bisa berkunjung ke Tanah Suci pada tahun 1885.
Baca Selengkapnya