Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah-kisah miris ABG dijadikan budak seks oleh keluarga sendiri

Kisah-kisah miris ABG dijadikan budak seks oleh keluarga sendiri ilustrasi pencabulan. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Keluarga seharusnya menjadi tempat pertama dan utama bagi seorang anak mendapatkan perlindungan. Namun apa jadinya ketika orang tua menjadi 'penjahat' bagi anaknya sendiri.

Selalu ada motif ekonomi di balik kejadian miris para anak yang menjadi korban oleh keluarganya sendiri. Mereka dijadikan pemuas nafsu bagi pria hidung belang.

Berikut kisah-kisah para anak yang justru menjadi korban oleh pihak keluarganya sendiri seperti dirangkum merdeka.com, Kamis (3/9):

ABG dijual ibunya Rp 1 juta untuk jadi PSK di Surabaya

Entah apa yang ada di benak Yuki Andriayani. Perempuan 37 tahun, yang tinggal di Jalan Brebek, Sidoarjo, Jawa Timur ini tega menjual anaknya sendiri yang baru berusia 16 tahun ke pria hidung belang. Ibu muda itu terpaksa berurusan dengan pihak kepolisian.Yuki dibekuk anggota Jatanum Polrestabes Surabaya bersama dua mucikari dan makelarnya. Dua mucikari yang ikut ditangkap adalah Robet dan istrinya Ririn. Sedangkan makelarnya adalah Mia Sagita alias Mei."Masih ada satu tersangka lagi yang masih DPO (buron), dia adalah Rosidi," terang Kanit VC Jatanum Polrestabes Surabaya, Iptu Teguh Setiawan, Senin (30/12/2014).Selain menjual anaknya menjual AG (16), Yuki juga menjual teman anaknya itu yang berinisial IR (14). "Kedua korban dipekerjakan sebagai PSK di Wisma Madona Jalan Sememi Jaya Gg 1, Benowo, yang dikelola oleh tersangka Robet dan istrinya," ungkap Teguh.Modus perdagangan anak ini, diceritakan Teguh, tersangka Mei, yang menjadi perantara, mencari perempuan yang mau jadi PSK. Setelah bertemu dengan AG dan IR, Mei bertemu Rosidi (DPO) untuk ditawarkan kepada Robet dan Ririn, selaku pengelola Wisma Madona.Kemudian Robet dan Ririn meminta KTP, KK dan surat pernyataan orang tua korban, kalau bersedia anaknya dijadikan PSK di Wisma Madona. Robet menjanjikan uang Rp 1 juta kepada Mei dan Rosidi jika kedua korban kerasan bekerja sebagai PSK."Karena kedua korban masih di bawah umur, tersangka Rosidi membuatkan KTP, KK dan surat pernyataan orang tua palsu untuk IR. Sedangkan syarat untuk korban AG, dibuatkan sendiri oleh tersangka Yuki, selaku orang tuanya," papar Teguh.Selanjutnya, AG dan IR diserahkan Rosidi dan Mia kepada Robet dan Ririn dengan disaksikan oleh Yuki. Untuk menjadi PSK di Wisma Madona, kedua korban dibayar Rp 50 ribu untuk sekali melayani tamu. "Agar korban tidak pulang dan betah menjadi PSK, mereka diikat dengan hutang, masing-masing R 1 juta," kata Teguh lagi.Untuk selanjutnya, para tersangka dijerat Pasal 88 Undang-Undang RI Nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak.

Siswi SMK di Banyumas dijual Ibu ke pria hidung belang

Kepolisian Resor Banyumas Jawa Tengah mengungkap kasus trafficking anak di bawah umur yang dilakukan oleh ibu rumah tangga di Markas Polres Banyumas, Jumat (25/4). Peristiwa tersebut diawali dengan adanya kasus pengeroyokan yang dilakukan terhadap pelajar kelas X sebuah SMK swasta di Purwokerto, NS (16), warga Grendeng Purwokerto oleh DR (23), warga Kranji Purwokerto dan NT (19), warga Penatusan Purwokerto Timur di sebuah rumah kos di Jalan Sekolah Teknik RT 005/RW 05 Kranji Purwokerto, Kamis (24/4).Pelaku DR dan NT menggunting paksa rambut korban dan merobek baju korban secara bergantian. NT yang menjadi penghuni kos, merasa kesal kepada korban karena diolok-olok oleh NS. "Saya kesal karena dia (NS) mengata-ngatai saya," ujar NT, saat dilakukan gelar perkara di Markas Polres Banyumas, Jumat (25/4).Keributan akhirnya terjadi di dalam rumah kos tersebut sekitar pukul 12.30 WIB. Petugas Kepolisian Sektor (Polsesk) Purwokerto Timur yang menerima laporan sekitar pukul 13.00 WIB, kemudian langsung menuju lokasi kejadian dan menemukan rambut korban sudah dalam keadaan terpotong-potong dan bajunya dalam keadaan sobek."Kemudian kami melakukan pengembangan dan penyelidikan, hingga akhirnya kami menetapkan tiga tersangka dalam kasus pengeroyokan dan satu dalam pengejaran," jelas Kepala Polres Banyumas, Ajun Komisaris Besar Polisi Dwiyono.Lebih jauh, dari penelusuran yang dilakukan, petugas Polres Banyumas menemukan fakta lainnya. "Setelah dilakukan pemeriksaan, kasus ini mengembang bukan hanya persoalan pengeroyokan. Tetapi juga kasus tindak pidana persetubuhan dengan anak di bawah umur dan eksploitasi seksual anak," ujar Dwiyono.Kasus ini, menyeret DR yang menjadi perantara dan HD (40), warga Padamara Purbalingga pengguna yang dijadikan tersangka. NS, jelas Dwiyono, juga menjadi korban dalam kasus eksploitasi anak. "Dari hasil pemeriksaan terhadap korban NS, terungkap sekitar Februari 2014 telah terjadi tindak pidana eksploitasi anak di bawah umur dengan perantara DR dan tersangka HD," ujarnya.Tersangka HD terancam pidana maksimal 12 tahun karena melanggar UU No 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak. Kemudian, NT terancam pidana maksimal 7 tahun sesuai Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan. Sedangkan DR terancam hukuman berlapis karena melanggar UU Perlindungan Anak dan pasal 170 KUHP.

Anak SD di Bandung dijual ibunya jadi PSK

Di Bandung, seorang anak kelas 6 SD nekat menjadi PSK. Bocah 12 tahun tersebut terpaksa menjajakan diri ke para pria nakal karena dijual oleh orangtuanya sendiri."Di Polrestabes Bandung ada anak yang menyambi (jadi PSK). Anak itu dilacurkan orangtuanya," kata Ketua P2TP2A Netty Prasetyani, Kamis (23/7) kemarin.Ada pun motif bocah dilacurkan lantaran uang tambahan mengingat kondisi ekonomi orangtua serba kekurangan."Anak itu sudah dialog dengan Kapolrestabes (Kombes Pol AR Yoyol) anak itu meminta kami bertanya ke ibu nya berapa ibu nya memberi uang saku setiap hari," katanya."Miris memang, tapi ini harus dilihat apakah memang karena faktor agamanya yang kurang di berikan oleh orangtua atau tarikan lingkungannya yang lebih kuat. Bisa saja nilai-nilai lingkungannya lebih dominan sehingga bocah tersebut bisa sampai dilacurkan," jelasnya.Bocah yang masih dirahasiakan identitasnya itu, sudah memiliki pelanggan tetap yang setiap saat bisa dihubungi. Tapi dia juga sering 'dipakai' oleh tukang ojek."Anak itu-kan sudah menjadi pelanggan. Lalu tukang ojek suka anter yang mengetahui jasanya. Bahkan, saat tak ada pelanggan, anak itu melayani tukang ojek," ungkapnya.Lanjut dia, Polrestabes Bandung sempat melakukan penyelidikan. Korban pun sempat diperiksa. Adapun motif sementara lantaran masalah ekonomi. "Saat ditanya, karena memang uang yang diberikan orangtuanya katanya tidak cukup," ujarnya.

Ibu tiri di Depok jual putrinya ke pria hidung belang

U, ibu tiri di Depok tega menjual putrinya, NF, ke pria hidung belang lewat bantuan mucikari. Praktik prostitusi ini terungkap setelah polisi mendapatkan informasi dari masyarakat dan dilakukan penggerebekan pada Senin malam.Awal mula NF jadi PSK setelah diminta U untuk tinggal bersamanya. NF sebenarnya tak mau tapi terus dipaksa U demi memenuhi kebutuhan ekonomi mereka.Selanjutnya NF dikenalkan ke para pria hidung belang dan diminta melayani nafsu mereka. Setiap kali melayani tamu, NF mengenakan tarif Rp 1 juta."Pada saat kita melakukan penangkapan, pengakuan dari korban itu nilai transaksi 1 juta, namun korban hanya diberikan 600. Kemudian sisanya dibagi mucikari dan ibu tirinya," terang Kasat Reskrim Polres Depok, Kompol Teguh Nugroho, saat ditemui di kantornya, Rabu (27/5).Polisi terus mengembangkan kasus ini. Selain NF, masih diburu lagi siapa saja yang menjadi mucikari dalam praktik prostitusi yang dijalankan U bersama M, salah satu mucikari yang ditangkap.Keduanya kini sudah ditetapkan sebagai tersangka dan ditahan.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Cuma Gara-Gara Main Layangan, Ayah di Merangin Jambi Piting Anak Kandungnya Hingga Tewas
Cuma Gara-Gara Main Layangan, Ayah di Merangin Jambi Piting Anak Kandungnya Hingga Tewas

Ada dugaan, pelaku mengidap gangguan jiwa. Tetapi kebenarannya masih didalami

Baca Selengkapnya
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak
Jalankan Bisnis Bareng Sejak Kuliah, Pasutri Asal Malang Mengaku Rezekinya Mengalir Deras setelah Punya Anak

Saat pertama kali berkenalan, keduanya sama-sama memiliki latar belakang ekonomi yang sulit.

Baca Selengkapnya
Dunia Memang Keras, Anak Usia 13 Tahun Jualan Bakso Keliling Dapat Komisi Segini Jika Dagangannya Habis
Dunia Memang Keras, Anak Usia 13 Tahun Jualan Bakso Keliling Dapat Komisi Segini Jika Dagangannya Habis

Rela merantau, ia setiap harinya harus menjual dagangan baksonya.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Perampok Sekap Remaja di Bali, Begini Kronologinya
Perampok Sekap Remaja di Bali, Begini Kronologinya

Korban disekap saat kedua orangtuanya tidak ada di rumah. Pelaku menggasak sejumlah harta benda orangtua korban.

Baca Selengkapnya
Keluarga Tak Harus Sedarah, Wanita Ini Bagikan Momen Manis Anaknya dengan Sang Pengasuh
Keluarga Tak Harus Sedarah, Wanita Ini Bagikan Momen Manis Anaknya dengan Sang Pengasuh

Berikut potret momen manis seorang anak gadis dengan pengasuhnya yang bikin haru.

Baca Selengkapnya
Bocil Penjual Jagung Bakar Bercita-cita jadi Kiai & Bangun Musala, Akun Partai NasDem Malah Ramai Ditandai
Bocil Penjual Jagung Bakar Bercita-cita jadi Kiai & Bangun Musala, Akun Partai NasDem Malah Ramai Ditandai

Tak semua anak yang lahir di dunia ini beruntung bisa hidup dalam kecukupan ekonomi keluarga.

Baca Selengkapnya
Kelakuan Ayah Tiri Bejat Perkosa Anak Berkali-kali hingga Hamil 7 Bulan
Kelakuan Ayah Tiri Bejat Perkosa Anak Berkali-kali hingga Hamil 7 Bulan

Perkosaan tersebut terungkap setelah ibu korban curiga dengan perubahan fisik, terutama bagian perut yang membesar.

Baca Selengkapnya
Tragis, Ayah di Palembang Babak Belur Dikeroyok Dua Anak Kandung
Tragis, Ayah di Palembang Babak Belur Dikeroyok Dua Anak Kandung

Peristiwa itu berawal ketika korban bermaksud menjual ruko itu dan uangnya untuk biaya kuliah anak bungsunya.

Baca Selengkapnya
Mengapa Pasangan Bahagia Jarang Berbagi Kehidupan di Medsos? Ini Alasannya
Mengapa Pasangan Bahagia Jarang Berbagi Kehidupan di Medsos? Ini Alasannya

Pasangan yang bahagia dengan hubungan mereka tidak tergoda untuk membandingkan diri mereka dengan orang lain.

Baca Selengkapnya