Kisah Iti, korban crane jatuh ingin meninggal di Makkah
Merdeka.com - Iti Rasti binti Darmini, warga Jalan Nyampay No 45 RT 002/010, Desa Cibogo, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB), menjadi salah satu korban meninggal akibat musibah crane jatuh di Masjidil Haram, Makkah.
Namun rupanya, meninggal di Tanah Suci menjadi salah satu cita-cita wanita berusia 56 tahun itu. Perjalanan haji kali ini adalah yang kali pertama dilakukannya.
Ibu tiga anak ini berangkat ke Tanah Suci bersama dengan sang suami, Duskarno (67) dengan rombongan Kloter 23, Sabtu (29/8) lalu. Dua pekan beribadah di Makkah kabar duka itu datang. Crane raksasa jatuh di sela umat muslim sedang beribadah.
Dilaporkan ada 107 orang dari berbagai negara meninggal dalam peristiwa tersebut.
Pihak keluarga Iti yang mengikuti perkembangan berita di televisi pada Jumat (11/9) malam belum mendapatkan kepastian soal korban dari WNI. Barulah pihak Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Toyibah Langensari pukul 06.00 WIB tadi mendatangi rumahnya yang berada di Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Iti meninggal dunia. Sementara, sang suami selamat lantaran saat kejadian sedang berada di tempat peristirahatan.
"Saya mendapat laporan dari KBIH. Bahwa ibu saya sudah meninggal," kata Arbani Sodiq (31) putra kedua Iti saat ditemui di kediamannya, Sabtu (12/9).
Keluarga mengaku sudah mengikhlaskan kepergian Iti. Sebab, ilmu ikhlas adalah hal yang selalu disampaikan Iti kepada anak-anaknya.
Menurutnya, sang ibu memang memiliki keinginan meninggal dunia di Tanah Suci.
"Sebelum berangkat memang ibu pernah bilang ingin meninggal di Makkah," terangnya.
Kini Iti pergi untuk selama-lamanya. Ia meninggalkan suami dan tiga anaknya di usia ke-56.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.
Baca SelengkapnyaPada awal kejadian (31/1), tersangka sempat mengaburkan penyebab kematian korban dengan mengaku tidak tahu terkait penyebab meninggalnya sang anak.
Baca SelengkapnyaMayat Kaki dan Tangannya Terikat Ternyata Siswa SMP
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Melihat kondisi korban, diyakini keempatnya sudah tewas lebih dari tiga hari.
Baca SelengkapnyaBangunan ini dulunya sempat miring karena tertiup angin, namun bisa tegak kembali karena tertiup angin dari arah yang berbeda
Baca SelengkapnyaMeski nasi mulai basi, pria ini tersentuh dengan aksi ibunda yang tetap peduli dengannya walau sudah memiliki keluarga baru.
Baca SelengkapnyaKasih sayang orangtua kepada anaknya tanpa batas dan sepanjang masa.
Baca SelengkapnyaSaat musim hujan tiba, kampung itu benar-benar terisolir karena jalan ke sana terhalang aliran air sungai yang deras
Baca SelengkapnyaAnas menjelaskan bahwa saat itu korban diketahui melakukan pendakian bersama beberapa orang rekannya
Baca Selengkapnya