Kisah heroik nelayan Aceh selamatkan Rohingya di tengah laut ganas
Merdeka.com - "Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar". Suara takbir itu terdengar sayup-suyup dari kejauhan oleh seorang nelayan asal Aceh Timur.
Bersamaan terpaan ombak di tengah laut perairan Aceh Timur, nelayan Aceh mencoba memastikan dari mana sumber suara itu.
Embusan angin kencang membuat suara lirih itu nyaris tak terdengar, terlebih mereka sudah sangat lama mengalami kelaparan dan dehidrasi di tengah laut. Wajar saja, mereka sudah lama terapung-apung di tengah-tengah laut.
Setelah mendengar dengan seksama, nelayan asal Aceh Timur ini langsung memastikan sumber suara tersebut. Ternyata suara itu datang dari seorang warga etnis Rohingya yang sudah sejak 3 bulan terapung-apung di tengah laut tanpa makanan.
Ar Rahman pun timbul rasa kemanusiaan dan bergegas menolong ratusan pengungsi Rohingya itu. Saat hendak menolong pengungsi Rohingya ini, Ar Rahman bahkan melihat ada yang sudah melompat ke laut.
Tak tahu persis mengapa mereka melompat. Yang pasti mereka melambaikan tangan pertanda meminta pertolongan padanya.
"Pertama kali kami dengar teriakan Allahu Akbar, Allahu Akbar dan saya melihat ada manusia sedang berenang minta tolong. Lantas langsung kami tolong mereka," kata Ar Rahman, nelayan Langsa, Sabtu (23/5).
UNHCR memperkirakan masih terdapat sekitar 8.000 warga etnis Rohingya yang masih berada di tengah laut. Termasuk warga Bangladesh yang juga melarikan diri dari negaranya hendak mencari pekerjaan.
Hasil pertemuan antara pemerintah Malaysia, Indonesia dan Thailand semua pengungsi Rohingya akan ditampung sementara oleh 3 negara ini. Saat ini hanya sebagian dari mereka yang sudah berada di darat, terutama yang terdampar di Aceh Utara, Aceh Timur dan Langsa.
"Kami tetap melakukan penyelamatan bagi setiap nelayan yang sedang membutuhkan bantuan ataupun terancam di laut," akuinya.
Ratusan etnis Rohingya ini saat ditemukan pertama kali, Rabu (20/5) sekitar pukul 02.30 WIB dini hari oleh nelayan dalam kondisi kelaparan dan dehidrasi. Setelah menyuplai makanan, nelayan langsung berkoordinasi dengan nelayan lain di darat untuk menolong mereka.
Nelayan kemudian langsung membawa Rohingya ini ke daratan Kuala Geuleumpang, Kecamatan Julok, Kabupaten Aceh Timur ke daratan. Masyarakat setempat pun langsung berbondong-bondong membantu mereka dengan memberikan makanan secara suka rela.
Setelah sampai ke darat, mereka langsung ditampung di Meunasah Desa Simpang Tiga, Julok, Aceh Timur. Jumlah semua setelah didata sebanyak 374 orang, di antaranya juga terdapat anak-anak dan perempuan.
Saat awal ditemukan, perahu yang mereka tumpangi sudah nyaris tenggelam, karena mesin perahu yang mereka gunakan dalam kondisi mati.
Lalu satu persatu pengungsi Rohingya itu loncat ke laut merapat ke kapal nelayan. Nelayan pun langsung menolong mereka dengan menggunakan 4 perahu. Sedangkan perahu milik Rohingya yang sudah mati mesin juga ikut ditarik ke dataran.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ratusan Pengungsi Rohingya Kini Masuk ke Aceh Timur & Dikabarkan Naik Kapal Nelayan
Hingga saat ini ratusan pengungsi Rohingya masih berada di pesisir Kuala Parek.
Baca SelengkapnyaMarak Pengungsi Rohingya Masuk RI, TNI AU Patroli Udara di Laut Aceh
Dia menjelaskan letak geografis Provinsi Aceh dimana di sebelah barat berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.
Baca SelengkapnyaWarga Aceh Utara Tolak Pengungsi Rohingya
Warga menilai pengungsi Rohingya memanfaatkan kebaikan orang Aceh.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Polisi Tetapkan Dua Tersangka Baru
Polisi menetapkan dua tersangka baru dalam kasus dugaan penyelundupan manusia etnis Rohingya ke Aceh. Dua tersangka itu berinisial MAH (22) dan HB (53).
Baca SelengkapnyaTiga Warga Rohingya Jadi Tersangka Penyelundupan Manusia di Aceh Timur
Tiga orang etnis Rohingya ditetapkan sebagai tersangka penyelundupan manusia karena membawa puluhan pengungsi Rohingya dan WN Bangladesh berlabuh di Aceh Timur.
Baca Selengkapnya3 Imigran Rohingya Kembali Kabur dari Tempat Penampungan Sementara, Ini Fakta di Baliknya
Tiga pengungsi rohingya kabur dari gedung Balee Meuseuraya di Aceh saat salat subuh pada Selasa (22/1).
Baca SelengkapnyaUsut Kasus TPPO Pengungsi Rohingya, Bareskrim Kirim Tim ke Aceh
Bareskrim Polri ikut mengusut kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) yang melibatkan para pengungsi Rohingya di Aceh.
Baca Selengkapnya3 Warga Bangladesh Jadi Tersangka Penyelundupan Pengungsi Rohingya ke Aceh, Begini Modusnya
Polres Langsa, Aceh menetapkan tiga warga Bangladesh sebagai tersangka dalam kasus penyelundupan pengungsi Rohingya.
Baca SelengkapnyaTiga Pengungsi Rohingya di Banda Aceh Kabur, Satu Orang Pakai Gelang UNHCR
Ketiga pengungsi Rohingya yang lari tersebut adalah laki-laki, Sana Ullah (22), Shobir Hossain (19) dan Azim Ultah (19).
Baca Selengkapnya