Kisah Ciputra, Dari Jual Kalong & Kopi Sampai Jadi Konglomerat
Merdeka.com - Dunia properti Indonesia tengah berduka. Pendiri Ciputra Group, Ciputra meninggal dunia di Singapura, Rabu (27/11).
Konglomerat Ciputra punya banyak kisah sukses yang patut diteladani. Karirnya dimulai dari berjualan kopi sejak masih usia dini.
Sejak Kecil Ciputra Sudah Jualan
Ciputra pernah bercerita, dia mengajak anak muda untuk mau memulai belajar usaha. Semasa kecil, dirinya sudah mulai menanamkan jiwa kewirausahaan.
"Waktu SD mulai menjual barang, berburu, membuat kopi dari daun lalu saya jual, waktu SMP berburu kalong saya jual, saat universitas membuat design perabot, saya jual memang keinginan itu sudah ada, harus percaya diri, berani ambil risiko itu saja," ujar Ciputra saat acara 'Launching Pembelajaran Online Tumbuh 100 kali' di DBS Tower, Jakarta, 17 Februari 2014 lalu.
Ciputra: Bakat Saja Tidak Cukup
Dengan menanamkan tiga hal penting dalam berbisnis yaitu keinginan, semangat dan berani ambil risiko, menurut Ciputra, dijamin kesuksesan akan datang setelahnya. Dia menegaskan menjadi seorang wirausaha bukan hanya mengandalkan bakat.
"Memang jiwa entrepreneur harus mempunyai bakat tapi kalau bakat doang tidak cukup, kalau bakat itu beda, kan bakat itu nyanyi atau melukis sebab enterprenuer itu adalah sebuah ilmu kehidupan," jelas Ciputra.
Ciputra: Seminar Itu Penting
Ciputra juga meminta pelaku usaha muda untuk aktif mengikuti seminar-seminar kewirausahaan untuk memperluas jaringan.
"Sampai sekarang banyak orang sukses, saya pelajari kenapa sukses, apa kuncinya. Contoh Martha Tilaar, Dahlan Iskan jadi harus analisa terus," ungkapnya.
Ciputra Meninggal di Singapura
Ciputra meninggal dunia di usia 88 tahun. Kini Jenazahnya masih diurus kepulangannya di Singapura.
Rencananya, dari Singapura, Ciputra akan dibawa lebih dulu ke rumah duka di Pondok Indah. Kapan akan dimakamkan, masih dibahas pihak keluarga.
"Karena butuh waktu," kata Direktur Ciputra Development Tulus Santoso saat dihubungi merdeka.com.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tidak satu pun dari 16 properti yang dijual mendapat perhatian publik.
Baca SelengkapnyaSalah satu produsen kopi terkenal di Indonesia ternyata ada yang berasal dari Papua, tepatnya di Kampung Ambaidiru, Kepulauan Yapen, Provinsi Papua.
Baca SelengkapnyaGurita Bisnis Konglomerat Indonesia yang Kehilangan Kekayaan Rp2 Miliar per Detik
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sempat ditipu hingga ratusan juta, pengusaha bawang goreng satu ini justru makin sukses dengan penghasilan mencapai ratusan juta.
Baca SelengkapnyaPengalaman itu tidak membuatnya trauma apalagi dendam kepada sang ibu. Sebaliknya, hal itu melatih mentalnya menjadi tangguh.
Baca SelengkapnyaPemprov Kaltim terus berupaya memacu peningkatan dan pengembangan produksi komoditas pisang di daerah.
Baca SelengkapnyaKonglomerat properti Indonesia itu tengah melakukan pembicaraan dengan CEO City Developments.
Baca SelengkapnyaForbes mencatat, hanya ada 26 dari 760 orang di dunia, yang memiliki kekayaan melimpah dari nol dengan kerja keras sendiri.
Baca SelengkapnyaMereka bilang ini ide paling bodoh yang pernah saya lakukan. Saya tidak peduli selama orang dapat menggunakannya
Baca Selengkapnya