Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kisah A. K. Gani, guru politik Taufiq Kiemas

Kisah A. K. Gani, guru politik Taufiq Kiemas A K Gani. A K Gani (berdiri paling kanan). ©buku jembatan kebangsaan/penerbit rumah kebangsaan dan q comm

Merdeka.com - Minggu akhir pekan kemarin jenazah Mendiang Ketua MPR RI Taufiq Kiemas dimakamkan di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kali Bata. Pemakaman jenazah politisi senior itu dipimpin langsung oleh Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono , dan dihadiri para pejabat pemerintahan dan para politisi.

Suami Mantan Presiden RI ke-5, Soekarno putri/'>Megawati Soekarno putri itu meninggal pada usia 70 tahun di Singapura, setelah menjalani perawatan serius akibat kelelahan usai ikut meresmikan Monumen Soekarno /'>Bung Karno dan Situs Rumah Pengasingan Soekarno /'>Bung Karno di Ende, Nusa Tenggara Timur pada 1 Juni lalu.

Taufiq memang dikenal sangat menghormati Soekarno /'>Bung Karno. Bukan semata karena dia suami Megawati, tapi lebih karena ideologi nasionalisme yang semakin menancap dalam diri Taufiq sejak menjadi aktivis kampus. Apalagi ketika bergabung dalam organisasi Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI).

Ketika menjadi aktivis mahasiswa itulah Taufik berkenalan dengan Adnan Kapau Gani atau lebih akrab disapa A K Gani pada pertengahan 1960-an. Gani merupakan politisi senior Partai Nasional Indonesia (PNI) yang didirikan Soekarno . Dia juga dokter dan pengusaha. Gani merupakan mentor politik Taufiq Kiemas .

PNI, waktu itu menjadi patron GMNI dalam berpolitik. Gani kerap didatangi Taufiq dan kawan-kawan aktivis untuk menimba ilmu. Seperti ditulis dalam buku biografi Taufiq Kiemas berjudul "Gelora Kebangsaan Tak Kunjung Padam: 70 tahun Taufiq Kiemas ".

Dalam buku itu Taufiq menuturkan. "Dari Pak Gani-lah saya dan kawan-kawan aktivis GMNI Palembang mendapat semangat gerakan sekaligus pencerahan pemikiran. Pandangan-pandangan politik beliau meninggalkan jejak yang kuat dalam gagasan-gagasan saya tentang kebangsaan."

Lalu siapa Gani? A K Gani dikenal sebagai politisi terkemuka di Palembang. Jejak tokoh kelahiran Desa Pelembayan, sekitar 40 kilometer sebelah barat Bukit Tinggi, Sumatera Barat, 16 September 1905, ini berawal di masa pergerakan nasional. Ketika itu dia masih duduk sebagai siswa di sekolah menengah di Jakarta.

Gani tercatat sebagai peserta dalam Kongres Pemuda II Tahun 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda. Dia juga dekat dengan Soekarno . Setelah proklamasi 1945, politisi sekaligus dokter dan pengusaha itu ditunjuk menjadi Ketua PNI wilayah Sumatera, sekaligus menjabat Residen Palembang.

Perjuangan Gani banyak dilakukan di bidang ekonomi. Dia pernah menempatkan Palembang sebagai poros kekuatan ekonomi ketika Jawa dan beberapa daerah lain di Indonesia diblokade Belanda. Seperti ditulis Mestika Zed dalam buku berjudul "Kepialangan Politik dan Revolusi: Palembang 1900-1950", Gani dikenal dengan strategi "diplomasi minyak".

Waktu itu, dengan penuh optimisme, pada 30 Agustus 1946, Gani menelegram Menteri Penerangan Mohammad Natsir di Yogyakarta:"Segera kedua instalasi minyak Plaju dan Sungai Gerong diperbaiki sehubungan dengan oil diplomacy...Pengangkutan minyak mentah ini dapat dijadikan mekanisme diplomatik yang ampuh untuk memperoleh pengakuan de jure."

Dia menyelundupkan minyak-minyak mentah, dan hasilnya digunakan untuk membiayai birokrasi pemerintahan, termasuk melengkapi senjata militer, tujuannya buat berjaga-jaga siapa tahu ada agresi Belanda. Berkat Gani lah militer Indonesia kala itu memiliki seragam dan senjata, hasil selundupan.

Berkat jasanya, pada Oktober 1946, ia diangkat sebagai Menteri Kemakmuran. Berkat sepak terjang dan perilakunya, Soekarno memuji Gani. "Jika Belanda menjuluki A K Gani dengan sebutan penyelundup di Asia Timur, maka rakyat Indonesia menyebutnya Menteri Kemakmuran."

Berbagai gagasan dan pengalaman Gani itulah yang diserap oleh Taufiq Kiemas . Kepada dia lah Taufiq dan kawan-kawan GMNI di Palembang ketika itu menimba ilmu. Pikiran-pikiran Gani banyak mempengaruhi Taufiq, misalnya tentang Demokrasi, seperti tulisan berjudul "Kembali kepada UUD 45".

Adenan Kapau Gani meninggal dunia Desember 1968 dalam usia 63 tahun. "Kepergian Pak Gani membuat aku dan kawan-kawan GMNI merasa kehilangan. Bagaimanapun, beliau merupakan mentor politik dan inspirator ku dalam politik," tutur Taufiq Kiemas .

Baca juga:

Mengutip Bung Karno, Taufiq Kiemas bicara peran perempuan

Kisah Taufiq Kiemas sang juru damai DPR dan DPD

Taufiq Kiemas tak ada, siapa jembatan SBY dan Mega?

(mdk/mtf)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Demi Bertemu Guru, Jokowi Cerita Perjuangan Hadir di Kongres PGRI

Demi Bertemu Guru, Jokowi Cerita Perjuangan Hadir di Kongres PGRI

Jokowi mengatakan, tidak bisa menolak jika para guru sudah mengundangnya

Baca Selengkapnya
Hasto Akui Bertemu dengan JK, Bahas Peluang Kolaborasi Anies dan Ganjar di Putaran Kedua?

Hasto Akui Bertemu dengan JK, Bahas Peluang Kolaborasi Anies dan Ganjar di Putaran Kedua?

Mereka merasa banyak pihak yang mempolitisasi kebijakan pemerintah dan adanya intimidasi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Politikus Anak Eks Jenderal Peraih Adhi Makayasa Bagikan Momen Akrab Bareng Sang Ayah, 'Tak Gengsi Makan di Pinggir Jalan'

Politikus Anak Eks Jenderal Peraih Adhi Makayasa Bagikan Momen Akrab Bareng Sang Ayah, 'Tak Gengsi Makan di Pinggir Jalan'

Begini momen akrab politikus anak eks jenderal peraih Adhi Makayasa makan bakmi jawa bareng keluarga di pinggir jalan.

Baca Selengkapnya
Tak Tega Lihat Sepatu Anak Didiknya yang Sudah Rusak, Aksi Terpuji Guru Ini Tuai Pujian Warganet

Tak Tega Lihat Sepatu Anak Didiknya yang Sudah Rusak, Aksi Terpuji Guru Ini Tuai Pujian Warganet

Guru bernama Pak Marga ini pun menyiapkan kejutan untuk siswanya ini.

Baca Selengkapnya
Peran Besar Gus Miftah Meyakinkan Ulama Jatim untuk Prabowo-Gibran

Peran Besar Gus Miftah Meyakinkan Ulama Jatim untuk Prabowo-Gibran

Gus Kautsar mengungkapkan peran Gus Miftah dalam mengkampanyekan Prabowo Gibran sangat besar.

Baca Selengkapnya
Guru Agama Islam Dapat THR dari Kementerian Agama, Anggarannya Rp6 Triliun

Guru Agama Islam Dapat THR dari Kementerian Agama, Anggarannya Rp6 Triliun

Kemenag tidak pernah membedakan kesejahteraan Guru PAI dalam hal pembayaran Tunjangan Profesi Guru (TPG). Setiap tahun anggarannya mencapai Rp6 triliun.

Baca Selengkapnya
Guru Besar Perguruan Tinggi buat Petisi Kritik Pemerintah, Anies: Kampus Tidak Diam Saksikan Kondisi Bangsa

Guru Besar Perguruan Tinggi buat Petisi Kritik Pemerintah, Anies: Kampus Tidak Diam Saksikan Kondisi Bangsa

Anies menilai sikap kritik dari civitas akademik sejalan dari apa yang selama ini disuarakan

Baca Selengkapnya
Kaesang Ungkap Gibran yang Memotivasinya Terjun ke Politik

Kaesang Ungkap Gibran yang Memotivasinya Terjun ke Politik

Obrolan dengan Gibran membuatnya mengerti mengapa harus terjun ke dunia politik.

Baca Selengkapnya