Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

KIPI: Hasil Autopsi Trio Tak Bisa Simpulkan Meninggal Karena Vaksin AstraZeneca

KIPI: Hasil Autopsi Trio Tak Bisa Simpulkan Meninggal Karena Vaksin AstraZeneca Pembongkaran Makam Korban Vaksin AstraZeneca. ©2021 Merdeka.com/Iqbal S Nugroho

Merdeka.com - Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Prof Hindra Irawan Satari menyatakan hasil autopsi Trio Fauqi Virdaus yang meninggal setelah divaksinasi AstraZeneca tak bisa disimpulkan. Menurutnya, tidak cukup bukti untuk menyatakan penyebab kematian Trio karena vaksin.

"Mereka (dokter forensik) tentunya tugas pokoknya kan mencari sebab kematian. Ada dua kan terkait vaksin atau ada komorbid, dicarilah ke arah komorbid, enggak ditemukan. Dicari keterkaitan dengan vaksin, juga enggak berhasil ditemukan. Jadi mengeluarkan pernyataan bahwa kesimpulan tidak dapat ditentukan," katanya saat dihubungi, Kamis (29/7).

Dia mengatakan, hasil autopsi tersebut sudah dilaporkan kepada keluarga Trio. Dari bukti-bukti terakhir autopsi maupun lainnya penyebab kematian Trio tak dapat ditentukan.

"Kami menyatakan bahwa penyebab kematian ini kalau bahasa WHO (World Health Organization) nya inderteminate, kami sudah kirim ke Kemenkes jadi itulah rekomendasi kami," ucapnya.

Dia menuturkan, Trio tidak mempunyai komorbid. Sementara, bukti vaskin AstraZeneca menjadi penyebab dia meninggal juga tidak bisa dibuktikan. Ia mengakui memang ada flek hitam di paru-paru Trio, namun hal tersebut bukanlah bukti kuat nyawa Trio melayang.

"Dilakukan pemeriksaan ilmiah enggak ada bukti, enggak kuat. Sebagai dokter ya, sebagai ahli forensik, sebagai klinis, sebagai medis ini kan harus ada kaitan-kaitan. Kalau ini menyebabkan kematian harus terjadi ini, nah itu enggak ada, jadi susah kita, kalau sebagai seorang dokter ya," tuturnya.

Hinky memahami pihak keluarga berpendapat kematian Trio disebabkan vaksin AstraZeneca. Namun, dari segi medis harus dibuktikan hasil autopsi yang dilakukan sesuai kaidah ilmu kedokteran forensik.

"Kami sebagai dokter dan tim forensik sebagai ahli forensik ada kaidah-kaidah yang harus dibatasi dengan panduan-panduan yang telah ada. Itu enggak bisa mereka bilang ini karena begini, maka terjadi ini, karena itu sebab kematian karena ini, enggak bisa," ucapnya.

Lebih lanjut, Hinky tidak sependapat bila autopsi gagal mengungkap kematian Trio. Dia bilang, bahwa hasil autopsi tidak cukup bukti menyatakan kematian Trio karena vaksin.

"Autopsi dilakukan secara profesional oleh nakes yang mempunyai kompetensi dengan penuh tanggung jawab, jadi tidak gagal. Namun tidak cukup bukti untuk menyatakan keterkaitan vaksin dengan KIPI yang terjadi pada almarhum," pungkasnya.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Hasil Autopsi Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, Ada Luka Akibat Benda Tumpul

Hasil Autopsi Sekeluarga Tewas di Musi Banyuasin, Ada Luka Akibat Benda Tumpul

Hasilnya, semua korban tewas akibat benda tumpul, bukan senjata tajam. Luka bekas pukulan itu utamanya paling dominan berada di kepala.

Baca Selengkapnya
Hasil Autopsi, Wanita Tewas Membusuk di Peti Kemas Menunjukan Tanda Kematian yang Wajar

Hasil Autopsi, Wanita Tewas Membusuk di Peti Kemas Menunjukan Tanda Kematian yang Wajar

Korban merupakan warga dari Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat.

Baca Selengkapnya
Kronologi Santri di Jambi Tewas Penuh Luka: Telepon Ibu Mau Kasih Kejutan, 2 Jam Kemudian Meninggal

Kronologi Santri di Jambi Tewas Penuh Luka: Telepon Ibu Mau Kasih Kejutan, 2 Jam Kemudian Meninggal

Saat dilakukan autopsi yang dilakukan oleh dokter ahli forensik Bhayangkara Jambi, Dokter Erni Situmorang, ternyata ditemukan sejumlah luka di tubuh AH.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Kasus Dugaan Pencabulan Istri Pasien Dinaikkan Penyidikan, Dokter MY Bakal Jadi Tersangka?

Kasus Dugaan Pencabulan Istri Pasien Dinaikkan Penyidikan, Dokter MY Bakal Jadi Tersangka?

Cukup banyak alat bukti yang telah dikantongi penyidik, baik didapat dari TKP maupun serahan dari pelapor.

Baca Selengkapnya
Hasil Autopsi Anak Dibanting Ayah Kandung di Penjaringan: Patah Tulang Tengkorak-Jaringan Otak Rusak

Hasil Autopsi Anak Dibanting Ayah Kandung di Penjaringan: Patah Tulang Tengkorak-Jaringan Otak Rusak

Ayah korban terancam hukuman penjara selama 15 tahun.

Baca Selengkapnya
Enam Prajurit TNI Penganiaya Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali Terancam 5 Tahun

Enam Prajurit TNI Penganiaya Relawan Ganjar-Mahfud di Boyolali Terancam 5 Tahun

Berdasarkan hasil visum tim dokter, korban tidak ada yang mengalami luka dalam atau patah tulang.

Baca Selengkapnya
Kocak! Di Depan Istri, Suami Sebut Nama Mantan Efek Obat Bius Usai Operasi, Netizen 'Bang Bangun Pura-Pura Amnesia Dah'

Kocak! Di Depan Istri, Suami Sebut Nama Mantan Efek Obat Bius Usai Operasi, Netizen 'Bang Bangun Pura-Pura Amnesia Dah'

Pria itu menyebut dua nama mantan pacar yang pernah mengisi hati.

Baca Selengkapnya
Ini Hasil Autopsi Jenazah Dante Anak Tamara yang Dibunuh Pacar Ibunya

Ini Hasil Autopsi Jenazah Dante Anak Tamara yang Dibunuh Pacar Ibunya

Hasil autopsi memastikan penyebab tewasnya Dante bukan karena mengkonsumsi zat-zat berbahaya.

Baca Selengkapnya
Dadan Tri Yudianto Dituntut 11 Tahun Penjara Terkait Kasus Suap di Mahkamah Agung

Dadan Tri Yudianto Dituntut 11 Tahun Penjara Terkait Kasus Suap di Mahkamah Agung

Tuntutan tersebut dibacakan Jaksa setelah menilai Dadan terbukti sebagai makelar kasus kepengurusan di MA bersama dengan Sekretaris MA; Hasbi Hasan.

Baca Selengkapnya