Kilatan jatuh disertai bunyi dentuman keras bikin geger Bengkulu
Merdeka.com - Warga perbatasan Kabupaten Rejang Lebong dan Kepahiang Provinsi Bengkulu, Senin (26/10) malam dikejutkan suara dentuman keras yang diduga meteor jatuh. Sebelum terdengar dentuman keras, terlihat kilatan cahaya.
Warga Desa Pelalo, Kecamatan Curup Timur, Kabupaten Rejang Lebong, Gunardi, mengatakan sekira pukul 19.00 WIB, ia dan sejumlah rekannya melihat cahaya kilat di langit Rejang Lebong yang disusul dengan bunyi ledakan besar dari dalam hutan.
"Setelah kilatan itu lalu ada bunyi dentuman atau mirip ledakan keras, tapi kami tidak tahu posisinya," kata Gunardi seperti dikutip dari Antara, Selasa (27/10).
Tidak hanya warga Desa Pelalo, warga di Desa Penanjung Panjang, Kabupaten Kepahiang yang berbatasan dengan Kabupaten Rejang Lebong juga membenarkan adanya kilatan di langit yang mirip dengan meteor.
Kepala Kepolisian Resor Kepahiang, AKBP Iskandar ZA saat dihubungi dari Bengkulu mengatakan sudah menurunkan personel untuk menyelidiki asal dentuman keras itu.
"Kami sudah menurunkan tim, diperkirakan lokasi benda jatuh itu di dalam hutan perbatasan Kepahiang dan Rejang Lebong," kata Iskandar.
Dia mengatakan personel sudah menemukan satu lokasi di dalam hutan yang diduga tempat jatuhnya benda yang menimbulkan dentuman itu. Saat ditemukan, lokasi tersebut dalam kondisi terbakar dan personel kepolisian berupaya memadamkan api.
Untuk sementara, kata dia, belum bisa dipastikan asal atau sumber dentuman mirip ledakan itu.
Kepala Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Kepahiang, Bengkulu, Litman saat dihubungi mengatakan belum bisa memastikan sumber dan penyebab ledakan tersebut.
"Tim kami masih berupaya menuju lokasi dan belum bisa kami pastikan penyebab ledakan tersebut," katanya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Polisi itu harus mendaki gunung, melewati hutan belantara dan menerjang beberapa sungai deras untuk menuju perkampungan.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu terjadi saat korban berada di kebun bersama ayahnya di Desa Mendingin, Kecamatan Ulu Ogan, Ogan Komering Ulu (OKU).
Baca SelengkapnyaPenghuni asli Pulau Rempang yang hidup di hutan belantara kini sudah berada diambang kepunahan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Airnya sangat jernih hingga membuat dasar sungai tampak jelas
Baca SelengkapnyaUntuk memudahkan koordniasi, Giyatono membuat paguyuban pembuat keris. Paguyuban itu telah terdaftar sebagai salah satu kluster BRI
Baca SelengkapnyaSebanyak 229,54 hektare hutan dan lahan di Jambi terbakar dalam delapan bulan terakhir. Kebakaran itu paling banyak dipicu ulah masyarakat.
Baca SelengkapnyaTujuh orang tersangka berinisial SL,AM, DH dan DP, AI dan IY, serta FH
Baca SelengkapnyaBentrokan antar pemuda terjadi di Kelurahan Pai terjadi pada pukul 00.20 Wita, Jumat (15/3).
Baca SelengkapnyaKecelakaan beruntun melibatkan 9 kendaraan terjadi Jalur Puncak, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Baca Selengkapnya