Kiai Sofyan Yahya sebut Dedi Mulyadi rujukan Kesundaan
Merdeka.com - Pengasuh Pondok Pesantren Daarul Ma'arif Kiai Sofyan Yahya menyebut Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi sebagai sosok yang menjadi rujukan dalam persoalan budaya Sunda. Menurut mantan Anggota DPD RI tersebut, pria yang kini gemar mengenakan peci hitam itu merupakan penerus Dalang Asep Sunandar Sunarya.
Hal itu dia sampaikan di sela kegiatan Halal bi Halal Forum Silaturahmi Guru Ngaji (FSGN) Provinsi Jawa Barat di halaman Pondok Pesantren Daarul Ma'arif Margaasih, Kabupaten Bandung, Sabtu (8/7).
"Dulu, kalau bicara kesundaan, rujukannya pasti almarhum Ki Dalang Asep Sunandar Sunarya. Kalau sekarang, saya kira Dedi Mulyadi, beliau ini eces (jelas) kalau membahas tentang kesundaan," jelasnya.
Pernyataan yang dia lontarkan tersebut rupanya bukan tanpa dasar. Kiai Sofyan mengaku pernah melakukan telaah terhadap buku yang berjudul 'Mengayuh Negeri dengan Cinta' yang disusun oleh Dedi Mulyadi. Buku tersebut menurut dia, sarat akan nilai dan konsep tentang kepemimpinan ala Sunda.
Dari sekian banyak 'siloka' atau perumpamaan yang dihadirkan dalam buku tersebut, Kiai Sofyan mengaku tertarik dengan konsep 'samara pawon' atau bumbu dapur. Konsep tersebut dinilai Kiai Sofyan sebagai konsep kekinian, sebab segala persoalan bangsa diselesaikan di belakang (di dapur.red), tanpa menimbulkan kegaduhan.
"Saya pernah membaca buku Kang Dedi, itu luar biasa, permasalahan cukup diselesaikan di dapur, di belakang, tidak usah dibawa ke jalan, sehingga tidak gaduh, tidak ribut," katanya menambahkan.
Acara yang turut dihadiri oleh Ketua Umum MUI Pusat, Kiai Ma'ruf Amin dan Pengasuh Pondok Pesantren al Hikamus Salafiyah, Kiai Adang Badrudin tersebut mendaulat Bupati Purwakarta untuk menyampaikan pandangannya tentang dunia pesantren.
Menurut Dedi, pesantren merupakan sebuah entitas yang mampu mengajarkan kemandirian sehingga tidak menjadikan para santri berpangku tangan kepada orang lain.
"Pesantren itu kuat, mengajarkan kemandirian, mandiri pangan, mandiri sandang, mandiri papan. Peternakan, pertanian dan perkebunan mampu hidup di dunia pesantren. Inilah nilai-nilai pesantren yang harus diterjemahkan menjadi kebijakan oleh para pemimpin," pungkasnya.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kisah di Balik Bunyi Lesung Padi di Tanah Sunda saat Gerhana Bulan, Ternyata Ini Maknanya
Mengapa orang Sunda memukul lesung saat terjadi gerhana bulan? begini kisahnya
Baca SelengkapnyaMengaku Merasa Kesepian Hingga Menangis Jalani Hidup Pasca Menjadi Duda, Desta: Namanya Manusia Ada Up And Down
Desta menceritakan soal kehidupannya yang kini menyandang status duda. Simak ceritanya berikut ini.
Baca SelengkapnyaSempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara
Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di Tengah Guyuran Hujan Deras dan Basah Kuyup, Momen Komandan Brimob Beri Pesan Penting Kepada Tamtama dan Bintara
Kendati diguyur hujan deras, komandan hingga deretan anggota Brimob tak bergeming dan tetap berdiri tegak.
Baca Selengkapnya40 Pantun Bahasa Sunda Lucu Dijamin Mengocok Perut dan Bisa Cairkan Suasana
Berikut pantun Bahasa Sunda lucu yang cocok jadi referensi cairkan suasana.
Baca SelengkapnyaDulunya Memisahkan Daratan Kudus dengan Demak, Ini Jejak Keberadaan Selat Muria yang Masih Dijumpai Kini
Telah lama hilang, namun jejak-jejak yang menjadi bukti keberadaan Selat Muria di masa lampau masih dapat dijumpai kini.
Baca Selengkapnya8 Tanda Munculnya Rasa Kesepian di Dalam Dirimu Tanpa Disadari
Rasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaSosok Si Cucu yang Bikin Akhir Pekan Panglima TNI Cerah dan Bahagia, Nurut Disuapi Sang Jenderal
Panglima TNI Agus Subiyanto sering menghabiskan waktu di akhir pekannya dengan si cucu dan menyuapinya makan.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa
Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca Selengkapnya