Merdeka.com - Rois Syuriah PWNU Jawa Timur, Miftahul Akhyar menentang keras wacana perubahan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) pada Muktamar PKB 2014 di Surabaya. Sebelumnya dia pun sempat mengkritik majunya kembali Muhaimin Iskandar sebagai calon ketua umum PKB tunggal yang akan dipilih secara aklamasi.

Miftahul menilai perubahan AD/ART menjadikan peran dewan syuro di PKB akan dipangkas. Hal tersebut membuat dirinya khawatir atas keberlangsungan dewan syuro di tubuh PKB.

"Harapannya, posisi dewan syuro yang berada di atas dewan tanfids tidak dihilangkan. Jadi AD/ART jangan sampai diubah," kata Miftahul Akhyar di Surabaya, Minggu(31/8).

Menurutnya dalam muktamar kali ini merupakan momentum PKB untuk mengembalikan wewenang dewan syuro sebagai dewan tertinggi partai. Sebab, PKB sendiri merupakan partai berbasis Nahdliyin.

"PKB itu sejatinya wajib menempatkan kyai sebagai pimpinan tertinggi partai. Jangan sampai dewan syuro hanya menjadi pengawas dan tidak bisa mengambil kebijakan strategis partai," terang dia.