Ketum IDI Ungkap Sejumlah Anggota PDSI Menyatakan Tak Keluar dari IDI
Merdeka.com - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Adib Khumaidi menegaskan tidak pernah mengeluarkan anggota Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) dari IDI.
"Yang membuat statement terkait dengan bahwa anggota PDSI keluar dari IDI itu bukan kami. Tapi ketua PDSI sendiri," kata Adib dalam konferensi pers Hari Bakti Dokter Indonesia 114 yang disiarkan melalui YouTube PB Ikatan Dokter Indonesia, Kamis (19/5).
Adib mengatakan sampai saat ini IDI masih berkomunikasi dengan anggota dan pengurus PDSI. Sejumlah anggota PDSI bahkan menyampaikan tidak keluar dari IDI.
"Bahkan ada beberapa daerah yang mengklarifikasi bahwa berkomunikasi dengan teman-teman pengurus PDSI. Mereka pun sampaikan tidak seperti itu," jelasnya.
"Jadi mohon maaf, selama dia tidak secara tertulis mengundurkan diri sebagai anggota IDI, maka mereka tetap menjadi anggota IDI," sambung Adib.
Lulusan Fakultas Kedokteran (FK) Unair ini menuturkan selama anggota IDI tidak mengundurkan diri secara tertulis, maka dia masih berhak untuk mendapatkan pengawasan pelaksanaan etik kedokteran. Namun, jika anggota mengundurkan diri, maka IDI tak bisa menghalangi.
"Kita tidak bisa menghalangi juga kalau ada yang ingin mengundurkan diri. Jadi sampai sekarang belum ada (anggota PDSI mengundurkan diri dari IDI)," ucapnya.
PDSI mendeklarasikan diri di Hotel Borobudur Jakarta, pada Rabu (27/4). Ketua Umum Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia (PDSI) dr. Jajang Edi Priyatno mengatakan dengan adanya deklarasi tersebut, secara otomatis anggotanya keluar dari IDI.
"Pada dasarnya kita deklarasikan PDSI ini, seluruh anggota PDSI mau tidak mau secara otomatis keluar dari organisasi sebelah (IDI)," kata Jajang.
PDSI telah mendapat SK Kemenkumham No. AHU-003638.AH.01.07.2022 tentang Pengesahan Pendirian Perkumpulan Dokter Seluruh Indonesia. Menurut Jajang, PDSI dibentuk untuk memenuhi hak warga negara Indonesia dalam berserikat dan berkumpul yang dijamin Pasal 28 UUD 1945 selaku konstitusi tertinggi di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
"Hak kami ini telah dijawantahkan dalam SK Kemenkumham tersebut di atas," tegasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Adian PDIP: Hak Angket Solusi Ungkap Kecurangan Pemilu 2024
Adian menegaskan, sangat terbuka kemungkinan terjadi kecurangan pada pelaksaan pemilu legislatif (Pileg) dan pemilu presiden (Pilpres).
Baca SelengkapnyaSoal Isu Pemakzulan Jokowi, PDIP Ingatkan Pemimpin Harus Jalankan Amanah Rakyat
PDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP Duga Ada Upaya Akali Hasil Pemilu untuk Ketua DPR dan Paksakan 1 Partai Dekat Penguasa Lolos
Partai ini disebut-sebut masih dekat dengan penguasa di Istana.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PDIP Nilai Paslon 02 Unggul Dalam Emosi, TKN Balas: Mereka Sedang Tak Baik-Baik Saja
Wakil Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Juri Ardiantoro mengaku, tidak ingin menanggapi apa yang disampaikan oleh Hasto.
Baca SelengkapnyaPSI Dinilai Beruntung Ada Anak Presiden, Kaesang: PDIP Juga Punya Presiden di Partainya
Menurutnya, PSI beruntung karena putra bungsu Jokowi, Kaesang Pangarep, menjadi Ketua Umum (Ketum) di partainya.
Baca SelengkapnyaPDIP Catat Pengeluaran Dana Kampanye Terbanyak di Pemilu 2024, PSI Urutan Ketiga Setelah Gerindra
PDIP, Gerindra, PSI masuk dalam tiga besar partai kategori pengeluaran terbanyak selama Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDigugat AMAN soal RUU Masyarakat Adat, DPR Bilang Begini
Aliansi Masyarakat Adat Nasional menggugat DPR dan pemerintah ke PTUN karena dianggap abai
Baca SelengkapnyaFraksi PDIP DKI Kritik Heru Budi, Nilai Penetapan Desil Penerima KJMU Terlalu Ketat & Kaku
Mendorong Heru Budi untuk turun langsung ke masyarakat supaya tak tidak terlalu kaku
Baca SelengkapnyaPDIP Desak Prabowo Minta Maaf Usai Sebut Bung Karno Pakai Alutsista Bekas
Hasto menganggap keliru calon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto soal Presiden ke-1 RI Soekarno gunakan alutsista bekas saat bebaskan Irian Barat.
Baca Selengkapnya