Ketua PT Jabar 'kondisikan' Hakim Setyabudi sebelum vonis
Merdeka.com - Setyabudi Tejocahyono, terdakwa suap Bansos Kota Bandung, mengaku sebelum memvonis tujuh terdakwa pada Desember 2012 lalu, penanganannya telah dikondisikan Ketua Pengadilan Tinggi (PT) Jawa Barat, Sareh Wiyono. Setyabudi yang pernah menjabat Wakil Ketua PN Bandung itu pernah dihubungi untuk tidak membelit nama Wali Kota Bandung, Dada Rosada dan Sekda Kota Bandung, Edi Siswadi.
Atas dasar loyalitas terhadap pimpinan Sareh, Setyabudi hormat atas perintah tersebut. Hal itu terungkap dalam sidang lanjutan perkara suap Bansos Kota Bandung di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor Bandung, Kamis (10/10).
"Sebelum putusan saya dapat SMS dari KPT Jabar Sareh, kira-kira dua minggu sebelum (vonis) dipanggil ke kantornya, kemudian tanya singkat, saya diminta tolong mohon bantu yang Bansos," terang Setyabudi yang menjadi saksi untuk tiga terdakwa Toto Hutagalung, Herry Nurhayat, dan Asep Triana.
Menurut dia permohonan itu ditulis dalam sebuah nota, di mana isinya bahwa perkara Bansos agar tidak melibatkan Wali Kota Dada Rosada dan Sekda Edi Siswadi.
Selain itu, sambung dia, Sareh juga meminta agar kerugian negara versi jaksa yang mencapai Rp 66 miliar berpedoman pada hasil audit Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Rp 9,4 miliar.
Sidang yang dipimpin Majelis Hakim Nurhakim sempat menanyakan apakah Setyabudi tahu yang dimaksud Sareh tentang nota itu.
"Saya tidak tahu. Saya tidak berani menanyakan," jawab Setyabudi yang mengenakan batik loreng coklat merah tersebut.
Sepengetahuan Setyabudi, Sareh pernah meminta duit Rp 1,5 miliar kepada Edi Siswadi melalui Toto Hutagalung. Duit itu agar tidak merubah putusan tujuh terdakwa yang divonis 1 tahun penjara di tingkat banding Pengadilan Tinggi.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jika Terpilih Presiden, Prabowo Janjikan AHY Posisi Sangat Strategis dan Penting
Prabowo Subianto menjanjikan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) jabatan sangat penting dan strategis.
Baca SelengkapnyaSoal Jatah Kursi Menteri Pemerintahan Mendatang, PAN Singgung Hubungan Baik dengan Prabowo
Dirinya mengungkapkan, jika ketua umum partainya sudah melakukan komunikasi dengan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaKompak! Presiden Jokowi, Wapres Ma’ruf & Sejumlah Menteri Lapor SPT Pajak Bersama di Istana
Penyampaian SPT tahunan yang terlambat akan dikenakan sanksi administrasi berupa denda, yakni Rp 100 ribu
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Pajak Hiburan Diprotes Pengusaha Diskotek dan Spa, Presiden Jokowi Ambil Langkah Begini
Surat edaran pajak hiburan tersebut nantinya akan mengatur pemberian insentif insentif dalam bentuk pajak penghasilan badan (PPh Badan) sebesar 10 persen.
Baca SelengkapnyaKetua TKN: Hanya Prabowo yang Sampaikan Prestasi Pertahanan, Ganjar dan Anies Sibuk Menjatuhkan
TKN Prabowo-Gibran menyayangkan Ganjar dan Anies berusaha menyerang Prabowo ketimbang menyampaikan gagasan soal pertahanan
Baca SelengkapnyaLuas Tanah Dikuasai Prabowo Subianto Setara 4 Kali Singapura
Sejatinya penguasaan lahan oleh Prabowo berawal dari akuisisi sebuah pabrik kertas.
Baca SelengkapnyaSinyal Pertemuan Prabowo - Megawati Semakin Kuat, Waketum Gerindra Ungkap Pesan Ini
Sinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca SelengkapnyaPPP Merasa Terhormat Disambangi Prabowo, Siap Pindah Koalisi?
PPP merasa terhormat bila Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berkunjung ke partainya.
Baca SelengkapnyaPerjalanan Hidup Prabowo Subianto Hingga Menang Pilpres 2024 Versi Quick Count
Prabowo Subianto lahir pada 17 Oktober 1951. Dia merupakan anak dari pakar Ekonomi Indonesia pada zaman Soekarno dan Soeharto.
Baca Selengkapnya