Merdeka.com - Setelah diperiksa selama kurang lebih 6 jam, Ketua Kwarnas Pramuka, Azrul Azwar akhirnya keluar dari gedung Jampidsus. Kepada media, dia menyatakan kesalahannya ketika menggunakan anggaran APBN tahun 2010.

"Itulah kesalahan saya karena saya tidak bisa diam (menggunakan anggaran). Karena pramuka banyak kegiatan, persiapan Jambore, rapat, perkemahan itu semua harus dibiayai," kata Azrul di gedung Jampidsus, Kejaksaan Agung, Jakarta, Senin (25/2).

Meski pada awalnya menolak, akhirnya Azrul menceritakan awal masalah yang menerpanya. Saat itu Azrul sebagai penggunaan anggaran tetap, memakai anggaran Juni 2010 sampai 2011 yang seharusnya dikembalikan.

"Terkait laporan anggaran APBN 2010. Itu terlambat. Diterima bulan Juni. Nah, dengan demikian ada yang masih kelebihan dipakai sampai 2011. Dan itu tidak boleh," kata Azrul menyesali.

Alasannya, Azrul memakai sisa senilai Rp 4,3 miliar untuk kegiatan pramuka. Meski demikian, Azrul menegaskan sebelum memakai uang tersebut, dirinya telah meminta izin terlebih dulu ke Kemenpora.

"Jadi saya sudah minta izin ke Kemenpora di-adendum. Tapi tidak dijawab. Jadi waktu satu Desember sisa ada Rp 9 miliar. Satu November Rp 19 miliar. Itu tidak akan habis kalau tidak jujur itu gampang dihabiskan tapi karena kita jujur bulan Januari dipakai saya lapor. Kalau saya nakal saya enggak bakal laporan," tegasnya.

Untuk itulah, meski menyangkal tidak dalam status sidik. Azrul berniat mengembalikan uang tersebut jika dianggap Kejaksaan Agung bersalah.

"Saya bilang itu memang untuk program. Soalnya pramuka tidak bisa vakum dan memang anggaran untuk program. Tapi kalau itu dianggap salah, akan saya kembalikan. Saya siap kembalikan. Bila memang itu tidak benar saya kembalikan," tutupnya.