Ketua Fraksi PDIP Bali Dihajar Anggotanya Sendiri di Ruang Paripurna
Merdeka.com - Seorang anggota Komisi I DPRD Bali, bernama Dewa Nyoman Rai memukul anggota Komisi III yakni I Kadek Diana hingga berdarah. Kedua anggota dewan ini merupakan kader PDIP Bali. Hal tersebut, terjadi di ruang sidang utama di Kantor DPRD Bali saat akan ada rapat Paripurna, Selasa (14/5) pagi.
Akibatnya, I Kadek Diana langsung melaporkannya ke SPKT di Polda Bali setelah melakukan visum di Rumah Sakit Bali Mandara. I Kadek Diana saat ditemui di Mapolda Bali, menjelaskan bahwa peristiwa tersebut terjadi pada pukul 10.00 Wita pagi, Selasa (14/5).
"Tadi pagi itu ada sidang DPRD biasa sebelum sidang pimpinan belum ada. Kita sesama anggota dewan ngobrol, kita duduk-duduk di sana. Ada yang berdiri ada yang duduk kebetulan saya yang duduk. Saya menghadap ke Utara agak menyamping. Tiba-tiba saja saya merasakan (pukulan) tepatnya di pelipis (kiri) ada yang memukul dengan sangat keras. Kemudian karena merasa ada pukulan, saya langsung bangun. Begitu saya menoleh ada dia," ujar Kadek Diana.
I Kadek Diana mengaku dipukul sebanyak dua kali dan saat dipukul kemudian dirinya berdiri dan sempat dilerai oleh anggota dewan yang lain pada saat itu.
"Kemudian saya tanya dia (Dewa Nyoman Rai). Dia bilang katanya saya nantang dia, dan saya bilang kapan saya nantang. Saya tidak pernah merasa menantang orang. Iya dilerai sama anggota yang lain. Ada 5 jahitan, (Diperiksa) di Rumah sakit Bali Mandara," ungkapnya.
I Kadek Diana yang juga merupakan Ketua Fraksi PDIP DPRD Bali menjelaskan, selama ini dirinya tidak ada permasalahan dengan yang bersangkutan. Namun, ia juga menceritakan bahwa memang punya obrolan di grup WhatsApp fraksi PDIP dan di sana juga ada Ketua DPD PDIP Bali Wayan Koster atau Gubernur Bali.
I Kadek Diana juga mengatakan, bahwa di grup tersebut sering membahas segala persoalan dan membahasnya di grup WhatsApp tersebut.
"Kalau saya merasa tidak ada masalah. Fungsi pembinaan saya lakukan terhadap 24 anggota. Saya ajak berbicara di WhatsApp itu. Misalkan, saya tidak menjalankan fungsi saya selaku pimpinan tidak bagus semestinya saya diperingatkan oleh Bapak Ketua DPD (PDIP)," ujarnya.
"Kalau persoalan perbedaan pendapat suatu masalah yang kita bahas di WhatsApp itu terjadi pada anggota semua. Persoalan dia (Dewa Nyoman Rai) tidak terima dengan perkataan saya iya itu persoalan dia," sambungnya.
"Apa itu dijadikan alasan untuk pembenaran memukul orang. Di obrolan di WhatsApp itu standar dan sudah banyak persoalan yang kita bahas di WhatsApp," tambah I Kadek Diana.
I Kadek Diana, juga mengaku selama ini tidak ada persoalan pribadi dengan Dewa Nyoman Rai. Namun, terakhir ia bertemu dengan yang bersangkutan satu bulan menjelang pencoblosan Pileg dan ngobrol seperti biasa.
"Saya jalan bareng sama dia dan dia di sebelah kiri saya, saya tanya sama dia. Bapak Dewa kira-kira bagaimana peluangnya di Pileg ini? Yakin lolos apa enggak. Saya tanya begitu. Akhirnya dia Jawab. 'Iya harus serius atau maksimal berjuang persoalan tidak lolos itu urusan lain', itu jawabannya. Jadi sempat obrolan seperti itu," ujarnya.
"Saya merasa tidak ada masalah. Kalau dia merasa ada masalah silakan nanti ada jalur hukum ada kepolisian yang bertugas. Kalau baku hantam itu saling pukul (tidak benar) saya tidak ada melakukan pemukulan," ujarnya.
Sementara Kabid Humas Polda Bali AKBP Hengky Widjaja saat dikonfirmasi membenarkan bahwa ada laporan terhadap pemukulan tersebut.
"Iya sudah dilaporkan ke SPKT," kata AKBP Hengky saat dikonfirmasi via WhatsApp, Selasa (14/5) sore.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Santri Asal Banyuwangi Dianiaya Hingga Tewas di Kediri
Pihak pondok pesantren mengantarkan jenazah korban ke rumahnya, tanpa lapor polisi.
Baca Selengkapnya3.743 Napi di Bali Masuk DPT, KPU Siapkan 18 TPS Khusus dalam Lapas dan Rutan
Ribuan narapidana yang berada di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) dan Rumah Tahanan (Rutan) di Bali memiliki hak pilih saat Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPenyerang Pengawal Rumah Dinas Kapolri Sempat ke Kediaman Prabowo Namun Diusir Penjaga
Hengki mengatakan, pelaku sempat menjauh kala ditegur petugas. Tetapi, tiba-tiba, pelaku kembali mendekati petugas dan melakukan penyerangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Santri Banyuwangi Tewas Dianiaya, Polisi Periksa Pihak Pengurus dan Pengasuh Pondok Kediri
Sedangkan, keempat pelaku masih masih ditahan di Mapolres Kediri Kota.
Baca SelengkapnyaSidang Paripurna, PDIP dan PKB Minta Pimpinan DPR Serius Sikapi Wacana Hak Angket Pemilu
Sebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca SelengkapnyaPesan Menyentuh Jenderal Bintang Tiga tentang Arti Cinta dan Keluarga
Komisaris Jenderal Polisi Rudy Sufahriadi menyampaikan pesan menyentuh terkait cinta dan keluarga. Baginya mencintai istri dan keluarga adalah kekuatan utama.
Baca SelengkapnyaDiduga Sakit, Seorang Pria Ditemukan Tewas Membusuk di Kamar Mandi Kontrakan Depok
Tidak ditemukan tanda kekerasan dalam tubuh korban.
Baca SelengkapnyaTuris Asing Masuk Bali Bakal Dipungut Rp150.000 Mulai 14 Februari, Ternyata Dananya untuk Ini
Pungutan sebesar Rp150.000 bagi wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Bali akan digunakan utamanya untuk menangani permasalahan sampah.
Baca SelengkapnyaKelakuan Bejat Pembunuh Mahasiswi di Depok: Perkosa 3 Wanita, 1 Hamil dan 1 Dibunuh
Wira mengatakan pihaknya belum bisa banyak memberikan keterangan lebih lanjut terkait dengan kasus pemerkosaan tersebut.
Baca Selengkapnya