Merdeka.com - Apa yang dialami Salim Hidayat (48), warga Lolohan Timur, Jembrana, Bali harus menjadi peringatan bagi sopir dan kernet truk, supaya tidak tidur di bawah truk. Kaki Hidayat remuk terlindas, saat dia memilih tidur di bawah truk rekannya.

Kejadian itu bermula, pada Senin (30/5) dini hari. Antrean panjang terjadi di jembatan timbang Cekik, setelah keluar dari Pelabuhan Gilimanuk. Saat itu, pos pemeriksaan belum buka sehingga sejumlah truk parkir berjejer, dan awaknya beristirahat.

Sopir Adi Suarsono (52) memilih memarkirkan truk bernomor polisi DK 9532 HD tidak jauh dari pintu keluar Pelabuhan Gilimanuk. Adi dan kernetnya memilih tidur di dalam kabin truk. Hidayat lantas datang dan memarkirkan truknya di depan kendaraan Adi. Tanpa diketahui, Hidayat justru memilih tiduran di bawah truk tanpa sepengetahuan Adi.

"Sopirnya tidak tahu pak ada orang di bawah. Itu syukur kakinya yang melintang, coba kepalanya. Itu juga sopir baru tahu kalau tidak dikasih tahu warga ada orang terlindas," kata warga di Gilimanuk.

Saat Jembatan Timbang Cekik buka, Adi langsung menghidupkan mesin dan menjalankan truknya, hingga menggilas kaki Hidayat yang saat itu masih tertidur hingga remuk.

‎"Saat itu juga sopir itu dilarikan rekan-rekan sopir lain ke rumah sakit di kota Negara. Keduanya remuk kakinya," kata Nizan, seorang sopir truk yang saat itu mengantre.