Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kerusuhan di Rudenim Medan dipicu pelecehan seksual

Kerusuhan di Rudenim Medan dipicu pelecehan seksual Ilustrasi perkosaan, pelecehan seksual, pencabulan. ©2012 Merdeka.com/Shutterstock

Merdeka.com - Polisi memaparkan kronologi kerusuhan yang menewaskan 8 warga Myanmar di Rumah Detensi Imigrasi (Rudenim) Medan di Belawan, Jumat (5/4) dini hari. Dari pemeriksaan yang dilakukan, kejadian itu ditengarai dipicu pelecehan seksual.

"Tidak benar rusuh ini soal SARA. Kejadian ini dipicu kasus pelecehan seksual, dan ada indikasi perkosaan. Tapi tidak semua korban mengarah sebagai pelaku pemerkosaan," kata Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol R Heru Prakoso di Medan, Jumat (5/4).

Heru kemudian memaparkan kronologi rusuh di Rudenim Belawan berdasarkan pemeriksaan terhadap saksi-saksi. Kejadian bermula Kamis (4/4) sekitar pukul 10.00 pagi, di mana tiga perempuan pengungsi Rohingya mengadu kepada ustad Ali, pemimpin dari kelompok mereka di Rudenim Medan. Mereka melaporkan pelecehan yang dilakukan anak buah kapal (ABK) Myanmar.

"Kelompok ABK ini ditangkap sekitar 6 bulan lalu karena melakukan illegal fishing, nakhoda diproses TNI AL, sedangkan ABK lainnya dikenakan pelanggaran dokumen keimigrasian," jelas Heru.

Laporan tiga perempuan pengungsi Rohingya itu pun diteruskan ke pihak Imigrasi. Kedua kelompok dipertemukan dan ada kata sepakat.

Namun, Jumat (5/4) sekitar pukul 1.30 Ustad Ali berdiskusi dengan pengungsi Rohingya lainnya mengenai kesepakatan yang sudah dibuat.

"Ketika diskusi itu berlangsung, ada ABK Myanmar yang menyeletuk sehingga terjadi cekcok mulut. ABK ini kemudian masuk lalu keluar lagi membawa sajam dan menikam Ustadz Ali. Terjadi pergumulan, pisaunya berhasil direbut," ujar Heru.

Akibat kejadian itu, warga Rohingya yang ada di lantai II Rudenim spontan melakukan penyerangan terhadap 8 ABK yang ditahan di Rudenim. Mereka menyerang dengan benda tumpul dan benda tajam.

"Asal sajam yang digunakan menusuk Ustadz Ali ini. Soalnya mereka kan bebas keluar. Selain 8 ABK ini ada 3 ABK lain yang tinggal di luar Rudenim," jelas Heru.

Akibat penyerangan itu, 8 orang tewas, 15 orang dari pihak penyerang luka-luka. Namun, tidak ada korban yang sampai dirawat di rumah sakit.

Sementara itu, jenazah 8 korban masih berada di RSU Pirngadi, Medan. Mereka belum diautopsi. Kepolisian masih menunggu izin dari pihak kedutaan Myanmar. "Kita juga koordinasikan apakah jenazah akan dipulangkan atau dimakamkan di sini," jelasnya.

Heru juga memaparkan, dari 21 warga Rohingya yang diamankan, 18 orang sudah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka diproses sesuai hukum di Indonesia dan dikenakan Pasal 170 dan Pasal 351 KUHP.

Saat ini, para tersangka masih ditahan di Polres Pelabuhan Belawan. Mereka masih dimintai keterangan. "Mereka kooperatif dan mengakui perbuatannya. CCTV juga ada," jelas Heru.

Sekitar 450 polisi masih berjaga di Rudenim Medan. Mereka ditempatkan di sana untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan.

(mdk/ren)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rektor Universitas Pancasila Buka Suara Terkait Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Anak Buah

Rektor Universitas Pancasila Buka Suara Terkait Dugaan Pelecehan Seksual Terhadap Anak Buah

Kasus dugaan pelecehan seksual ini sebelumnya terbongkar usai korban mengadukan tindakan tak senonoh itu ke seorang pengacara.

Baca Selengkapnya
Respons Melki Dinonaktifkan dari Ketua BEM UI, Benarkah Buntut Kritik Pemerintah?

Respons Melki Dinonaktifkan dari Ketua BEM UI, Benarkah Buntut Kritik Pemerintah?

Tudingan Melki melakukan kekerasan seksual pertama kali ramai diperbincangkan di media sosial setelah diunggah akun @BulanPemalu.

Baca Selengkapnya
15 Penyakit Menular Seksual yang Mungkin Terjadi dan Perlu Diwaspadai

15 Penyakit Menular Seksual yang Mungkin Terjadi dan Perlu Diwaspadai

Beberapa penyakit menular seksual (PMS) bisa dialami oleh seseorang dan bisa berdampak buruk.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Korban Pelecehan Seksual Rektor UP Jalani Pemeriksaan Forensik di RS Polri Hari Ini

Korban Pelecehan Seksual Rektor UP Jalani Pemeriksaan Forensik di RS Polri Hari Ini

Setelah lama memendam, RZ memberanikan diri melaporkan pelecehan yang dialami.

Baca Selengkapnya
Sederet Intimidasi kepada Korban Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila

Sederet Intimidasi kepada Korban Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila

Dugaan pelecehan terjadi pada Februari 2023 bersamaan dengan almarhum ayahnya sakit.

Baca Selengkapnya
Komnas Perempuan: Tidak Ada Keadilan Restoratif Bagi Pelaku Kekerasan Seksual

Komnas Perempuan: Tidak Ada Keadilan Restoratif Bagi Pelaku Kekerasan Seksual

Ini mempertimbangkan kerugian dan dampak negatif yang dialami korban dan tidak jarang bersifat permanen.

Baca Selengkapnya
40 Kata Sindiran Halus, Tetap Menohok dan Jadi Ungkapan Jenaka khusus Buat Orang yang Bikin Jengkel

40 Kata Sindiran Halus, Tetap Menohok dan Jadi Ungkapan Jenaka khusus Buat Orang yang Bikin Jengkel

Kata sindiran halus namun menohok menjadi salah satu cara mengungkapkan rasa tak suka secara tidak langsung pada seseorang yang menjengkelkan.

Baca Selengkapnya
Polisi Periksa 8 Saksi Usut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila

Polisi Periksa 8 Saksi Usut Kasus Dugaan Pelecehan Seksual Rektor Universitas Pancasila

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi menerangkan, korban RZ telah dimintai keterangan sebagai saksi bersamaan dengan tujuh orang lainnya.

Baca Selengkapnya
Fakta Baru Pembunuhan Wanita Muda di Depok, Pelaku Juga Terlibat Dua Kasus Kejahatan Seksual

Fakta Baru Pembunuhan Wanita Muda di Depok, Pelaku Juga Terlibat Dua Kasus Kejahatan Seksual

Fakta baru terungkap setelah AA, tersangka pembunuh wanita muda di Depok, diringkus polisi. Pemuda itu ternyata terlibat dua kasus kejahatan seksual.

Baca Selengkapnya