Kerusuhan di Penajam Paser Utara Catat Kerugian Hingga Rp7,3 Miliar
Merdeka.com - BPBD kabupaten Penajam Paser Utara (PPU) Kalimantan Timur, menginventarisir dampak kerugian materi tidak kurang Rp7 miliar, pasca aksi massa berujung pembakaran yang menghanguskan lebih 100 bangunan, Rabu (16/10) lalu.
Catatan kerugian itu meliputi kerugian akibat kerusakan perumahan sekitar Rp5,3 miliar, kerugian sosial pendidikan Rp1,6 miliar, serta kerusakan sektor fasilitas perdagangan sekitar Rp335 juta.
"Kami catat per hari Rabu (23/10) jam 11 malam tadi, nilai kerusakan dan kerugian keseluruhan Rp7,3 miliar," kata Kasubbid Logistik dan Peralatan BPBD Kabupaten PPU Nurlaila, dikonfirmasi merdeka.com, Kamis (24/10).
Nurlaila merinci, catatan kerugian itu meliputi antara lain 81 rumah terbakar, 4 rumah rusak ringan, 21 bangunan tempat usaha rusak ringan hingga berat, serta bangunan sekolah madrasah. "Ada juga 12 motor dan 3 mobil rusak berat. Jumlah kepala keluarga terdampak 94 KK sekitar 349 jiwa," ujar Nurlaila.
"Paling banyak di RT 06. Di situ, ada 59 rumah rusak berat, dan tercatat 69 KK atau sekitar 274 jiwa terdampak. Juga ada 7 motor, dan 5 bangunan tempat usaha," tambah Nurlaila.
Dijelaskan, bantuan logistik terus berdatangan dari berbagai pihak, bagi pengungsi yang sementara ditempatkan di bangunan mess gedung PKK kabupaten PPU.
"Kebutuhan logistik, terus kita distribusikan bersama tim gabungan di lapangan. Selain itu juga pemenuhan kebutuhan air bersih, pendistribusian pakaian layak pakai, dan juga kebutuhan bayi," terang Nurlaila.
Diketahui, aksi demo warga Rabu (16/10) itu dipicu kasus pengeroyokan berujung penikaman terhadap 2 orang pemuda di PPU, Rabu (9/10) malam lalu, di pantai Nipahnipah, PPU. Sati korban meninggal dengan luka tikam. Empat pelaku ditangkap dan jadi tersangka. Namun demikian, Rabu (16/10) siang, warga meminta keluarga pelaku penikaman, angkat kaki dari PPU, hingga berujung pembakaran bangunan, utamanya rumah tinggal.
Pascakejadian, tidak kurang 600 Brimob, belum termasuk pasukan TNI, diterjunkan ke Penajam untuk mengamankan situasi kamtibmas. Situasi pun kembali kondusif, dan aktivitas warga berjalan normal seperti biasa sampai hari ini.
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ditegur Pengurus karena Merokok Saat Puasa, Santri Bakar Pesantren di Sumedang
Aksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaPenerimaan Pajak 2023 Lampaui Target, Tembus Rp1.869 Triliun
Jika dilihat dalam perjalanannya, penerimaan pajak sempat mengalami penurunan yang signifikan yakni pada tahun 2020.
Baca SelengkapnyaMenelusuri Jejak Kerajaan Aru, Penguasa Perairan di Sumatra Terkenal dengan Negeri Perompak
Kerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hati-Hati, Mencoret Uang Rupiah Bisa Kena Denda Rp1 Miliar Hingga Pidana Penjara
Perusakan terhadap Rupiah bisa berujung ancaman pidana.
Baca Selengkapnya5 Perampok Bercadar Sekap Karyawan SPBU di Kediri, Gasak Uang Rp35 Juta
Kedua tangannya diikat dengan sabuk dan mulutnya disumpal kain.
Baca SelengkapnyaPersaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024
Baca SelengkapnyaPerusahaan yang Bantu Hijaukan IKN Bisa Dapat Pengurangan Pajak 200 Persen
Otorita IKN Nusantara akan membangun kawasan hijau atau lindung seluas 177 ribu hektare.
Baca SelengkapnyaPELATARAN, Solusi bagi Masyarakat untuk Urus Administrasi Pertanahan di Akhir Pekan
PELATARAN utamanya diimplementasikan pada Kantor-kantor Pertanahan yang berkedudukan di Ibu Kota Provinsi.
Baca SelengkapnyaKebakaran di Kebagusan Jakarta Selatan, Satu Orang Meninggal Dunia
Kebakaran di Kebagusan Jakarta Selatan, Satu Orang Meninggal Dunia
Baca Selengkapnya