Keracunan, pekerja tambang emas ilegal di Jambi tewas
Merdeka.com - Seorang pekerja tewas dan empat lainnya dilarikan ke rumah sakit akibat keracunan udara yang tercemar asap mesin yang dihidupkan di dalam lubang penambangan emas ilegal sedalam sekitar 25 meter di Kabupaten Merangin, Provinsi Jambi.
Kapolda Jambi Brigjen Pol Bambang Sudarisman melalui juru bicaranya, AKBP Almansyah, di Jambi Kamis (4/12), mengatakan satu orang pekerja tambang emas ilegal yang tewas akibat melakukan penambangan yang tidak berstandar adalah Asmadi (35) warga Dusun SP Parit, Kecamatan Renah, Pembarap Kabupaten Merangi.
Laporan dari aparat kepolisian setempat menyebutkan, seorang penambang emas ilegal itu tewas pada Rabu (3/12) sekitar pukul 11.00 WIB di lokasi pinggiran Sungai Batang Merangin tepatnya di Dusun Parit Ujung Tanjung Kecamatan Renah Pembarap.
Seperti diberitakan Antara, selain satu orang pekerja yang tewas, empat orang lainnya lainnya mengalami kritis dan mereka saat ini masih dirawat di rumah Sakit Umum Bangko, Kabupaten Merangin, akibat sempat kehabisan oksigen saat mereka bekerja di lubang tambang emas ilegal tersebut.
Awalnya kelima pekerja tambang itu melakukan aktivitas dengan sistem lubang jarum menggunakan peralatan sederhana, tidak berstandar dan udara bensin dari mesin yang mereka pakai masuk ke dalam lubang tempat mereka bekerja di kedalaman sekitar 25 meter.
Diduga kuat akibat udara dari mesin yang menggunakan minyak bensin masuk ke dalam lubang tempat mereka bekerja maka para pekerja kehabisan oksigen sehingga mengalami keracunan dan kondisinya lemas saat masih berada di dalam lubang itu.
Melihat kejadian itu, warga dan aparat kepolisian setempat langsung melakukan evakuasi terhadap korban sehingga pekerja lainnya berhasil diselamatkan dan langsung dilarikan ke rumah sakit. Mereka adalah Syaidina Ali (44) dan Usman (46) yang sampai saat ini masih dirawat di UGD rumah sakit setempat.
Sedangkan beberapa pekerja lainnya berhasil diselamatkan dan sudah diperbolehkan pulang ke rumah.
Kasus kecelakaan kerja khususnya untuk pertambangan emas tanpa izin (Peti) di Kabupaten Merangin sudah menelan beberapa orang meninggal dunia dan sampai saat ini aktivitas di sana masih terus berlangsung walaupun sudah ada korban jiwa dan dilarang oleh pemerintah.
(mdk/hhw)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
4.000 hektare lingkungan yang rusak di Kabupaten Merangin akibat PETI.
Baca SelengkapnyaKorban telah dievakuasi dari Puskesmas Jangga Baru ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Hamba Muara Bulian.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dilaporkan hilang oleh keluarga sebelum ditemukan tewas di bawah lantai
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kelenjar minyak di kulit kepala memproduksi sebum sebagai pelindung alami untuk menjaga kelembapan rambut dan kulit kepala.
Baca SelengkapnyaPria ini pun kembali melakukan sujud syukur usai menginjakkan kaki di tanah Lampung sebelum melanjutkan perjalanan ke Jambi.
Baca SelengkapnyaUsaha pengoplosan bahan bakar minyak (BBM) dari sumur ilegal tak habis-habisnya di Sumatera Selatan. Teranyar, satu lokasi diungkap dan ditutup di Ogan Ilir.
Baca SelengkapnyaDugaan sementara, dua korban tewas karena terpeleset dan jatuh
Baca SelengkapnyaDi bawah permukaan pasir, ada banyak air menggenang hingga emas dan berlian.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnya