Kepanikan warga saat gempa 5,1 SR guncang Palu pagi tadi
Merdeka.com - Pagi tadi, sebagian masyarakat Kota Palu tengah memulai aktivitasnya masing-masing. Meskipun tak sesibuk biasanya karena bertepatan dengan akhir pekan.
Namun getaran gempa pukul 07.20 Wita, mengagetkan mereka. Warga yang berada di dalam rumah, pertokoan maupun berdekatan dengan gedung-gedung berlari dan berhamburan.
Mereka mengaku panik. Meski kekuatan gempa hanya 5,1 skala richter, tapi getarannya begitu dirasakan.
Dikutip dari Antara, Sabtu (22/9), warga yang tinggal di kawasan Jalan Kancil, Palu Selatan keluar rumah karena khawatir dampak yang ditimbulkan gempa itu. Mereka juga takut adanya gempa susulan .
"Gempa membuat kaca rumah bergetar dan beberapa benda yang digantung di dinding rumahnya berjatuhan," kata Denny, salah satu warga.
Warga di Kota Palu, kata dia, sudah cukup cerdas, yakni begitu gempa mereka langsung keluar rumah atau gedung guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Apalagi, Palu merupakan jalur utama gempa Palukoro. Hampir setiap harinya ada gempa. Hanya saja memang gempa skala kecil sehingga terkadang tidak dirasakan getarannya oleh masyarakat di Ibu Kota Provinsi Sulteng itu.
Hal senada juga disampaikan Marten, warga Jalan Lembu. Saat gempa mengguncang, penghuni rumahnya langsung berhamburan keluar.
"Gempa dirasakan cukup keras," katanya.
Seperti sebelumnya diberitakan, berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palu, pusat gempa berada di 0.83 LS-119.83 BT. Kedalaman gempa berada 10 km. Wilayah 9 km barat laut Kota Palu dan dipastikan tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
BMKG setempat juga mencatat selama empat bulan terakhir terjadi gempa bumi di sejumlah wilayah di Sulawesi Tengah, 30 kali setiap hari.
"Baik yang dirasakan maupun tidak dirasakan masyarakat, rata-rata 30 kali setiap hari," kata Kepala Geofisikan Palu Cahyo Nugraha.
Ia menyebut peristiwa tersebut dipicu gempa lokal dan sesaran Palukoro.
Sesaran Palukoro merupakan satu-satunya di Indonesia. Sesaran itu sangat aktif sehingga perlu diwaspadai masyarakat.
Dia menjelaskan sesaran Palukoro membentang dari Poso ke arah tenggara dan barat laut sampai barat Perairan Kabupaten Tolitoli. Ke selatan, sesaran Palukoro bercabang ke sesaran Matano mulai sekitar Poso, Morowali, sampai Sorowako, Sulawesi Selatan, dan Sulawesi Tenggara.
Hingga berita ini dilaporkan belum ada informasi soal dampak yang ditimbulkan akibat gempa bumi yang terjadi di Palu itu.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gempa susulan masih terjadi di Kepulauan Bawean, Gresik, Jawa Timur. Akibatnya, banyak warga yang enggan kembali ke rumah dan lebih memilih untuk mengungsi.
Baca SelengkapnyaRafik mengatakan hingga kini belum ada laporan kerusakan akibat kejadian tersebut. "Kerusakan belum ada laporan.
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tiga kali Kabupaten Sumedang diguncang gempa bumi.
Baca SelengkapnyaGempa yang berlokasi di 7.61 LS,105.90 BT, 85 km Barat Daya di Bayah dengan kedalaman 10 km itu tidak berpotensi menimbulkan tsunami.
Baca SelengkapnyaBelum diketahui dampak kerusakan akibat gempa tersebut
Baca SelengkapnyaGempa magnitudo 5,9 di kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak,Banten, Rabu (3/1) pagi menyebabkan enam rumah warga rusak.
Baca SelengkapnyaGempa kedua di Tuban terjadi di laut 126 km Timur Laut Tuban dengan kedalaman 10 km.
Baca SelengkapnyaGempa dengan magnitudo 6,5 terjadi pukul 15.52 Wib yang berpusat dari 130 kilometer timur laut wilayah Tuban, dengan kedalaman 10 kilometer.
Baca Selengkapnya