Kepala sekolah dimutasi, guru dan murid SMK mogok belajar

Merdeka.com - Guru-guru dan murid di SMK Negeri I dan SMK Negeri II Pamekasan kompak mogok melaksanakan kegiatan belajar mengajar. Mogok ini terkait penolakan terhadap kebijakan Bupati Pamekasan Achmad Syafii memutasi kepala sekolah mereka.

"Aksi mogok belajar ini sebagai bentuk protes atas kebijakan mutasi yang dilakukan oleh Bupati Pamekasan," kata Kepala SMK Negeri II Pamekasan Tarmudji, Kamis seperti dikutip Antara, Kamis (25/4).

Tarmudji sejak beberapa waktu lalu lalu dicopot dari jabatan kepala SMK Negeri II Pamekasan dan hanya menjadi guru biasa di sekolah itu. Penggantinya adalah Suwardi, guru di sekolah itu juga.

Meski dimutasi, Tarmudji tidak bersedia meninggalkan ruang kepala sekolah. Sebelumnya Kepala Dinas Pendidikan Pamekasan Achmad Hidayat juga sempat mendatangi mantan Kepala SMK Negeri III Pamekasan ini, namun yang bersangkutan juga menolak.

Alasannya, saat ini masih berkirim surat kepada Bupati Pamekasan meminta penjelasan tentang dasar kebijakan mutasi yang dilakukan bupati.

Sebab, kata dia, orang yang menggantikan dirinya tidak pernah mengikuti pelatihan ataupun ujian sebagai kepala sekolah. Padahal, kepala sekolah itu kan harus melalui tes.

Sebelumnya pada Rabu (24/4) sore, Bupati Pamekasan Achmad Syafii telah mengumpulkan para guru dan kepala sekolah yang menolak dimutasi itu untuk mendengarkan secara langsung aspirasi dan alasan mereka menolak dimutasi.

Menurut bupati, pihaknya telah mengetahui alasan para guru dan para sekolah itu menolak mutasi. Ia berencana dalam waktu dekat akan mengambil kebijakan, agar kegiatan belajar mengajar di sejumlah sekolah berlangsung dengan lancar.

"Kami sudah mendengarkan secara langsung aspirasi mereka dan ini nantinya akan menjadi pertimbangan kami dalam mengambil kebijakan," ucapnya.

Saat ini, kata dia, pihaknya masih akan berkoordinasi dengan Badan Kepegawaian Daerah dan Pelaksana Tugas (Plt) Sekda Pemkab Pamekasan.