Kepala Sekolah di Madiun jadi tersangka korupsi dana bantuan
Merdeka.com - Kepolisian Resor Madiun, Jawa Timur, menahan tiga dari empat tersangka kasus dugaan korupsi dana alokasi khusus Sekolah Menengah Kejuruan Negeri Kare Kabupaten Madiun 2013 dan 2014 yang menyalahi aturan.
"Penahanan itu dilakukan pada Senin (21/3), setelah para tersangka menjalani pemeriksaan intensif selama beberapa jam di Unit Tindak Pidana Korupsi Satuan Reskrim Polres Madiun," kata Kapolres Madiun AKBP Tony Surya Putra di Madiun, seperti dikutip Antara, Selasa (22/3).
Tony memaparkan, ketiga tersangka adalah Sarjono merupakan kepala SMKN Kare non-aktif. Dan Deny Sri Wibowo, serta Taba Kurniawan selaku konsultan dari proyek pembangunan dan rehabilitasi ruang kelas di sekolah setempat, dananya bersumber dari DAK," papar Toni.
Sementara itu, seorang tersangka lainnya, Kasmo selaku bendahara SMKN Kare baru akan dilakukan penahanan pada beberapa hari ke depan.
Berdasarkan pemeriksaan polisi menggandeng tim ahli dari Universitas Brawijaya Malang, DAK tahun 2013 dan 2014 di sekolah itu mencapai Rp 1,3 miliar. Dari jumlah tersebut, petugas menemukan selisih konstruksi fisik antara RAB bangunan dengan realisasi pembangunan sebesar Rp 493,8 juta.
Diduga, Sarjono sebagai kepala SMKN Kare melakukan rekayasa pelaporan pelaksanaan kegiatan dengan cara memalsukan tanda tangan serta stempel dari toko bangunan.
"Selain itu, dari anggaran sebesar Rp 1,3 miliar, hanya digunakan sebesr Rp 744 juta oleh pelaku untuk pembangunan tiga ruangan. Serta rehabilitasi sembilan kelas. Sisanya diduga untuk kepetingan pribadi," tandasnya.
Sejumlah barang bukti yang diamankan dalam kasus tersebut di antaranya, dokumen laporan DAK SMKN Kare 2013 dan 2014, stempel, kuitansi pembayaran, serta laptop.
Atas perbuatannya, keempat tersangka terancam pasal 2, pasal 3, pasal 8, dan pasal 9 UU RI Nomor 31 Tahun 1999 yang diubah menjadi UU RI Nomor 20 Tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sosok Polisi Nabung di Toko Bangunan Demi Bangun Sekolah Bikin Jenderal Polisi Takjub
Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaKasus Perundungan Siswa Binus School Serpong, Polisi Panggil Kepala Sekolah dan Saksi Ahli
Polisi terus mendalami kasus perundungan siswa SMA Binus School Serpong. Mereka memanggil pihak sekolah dan saksi ahli untuk dimintai keterangan.
Baca SelengkapnyaPerkara 8 Siswa Binus School Serpong Pelaku Perundungan Segara Dilimpahkan ke Kejaksaan
Lantaran upaya diversi yang dilakukan pihak Kepolisian tidak menemui kesepakatan antara korban dengan 8 anak berhadapan hukum (ABH).
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mata Terkena Patahan Kayu Main di Sekolah, Siswa SD di Jombang Alami Kebutaan
Kejadian itu sendiri bermula saat jam kosong pelajaran pada Senin (9/1) lalu.
Baca SelengkapnyaAnggota Dewan Klungkung Sidak Sekolah di Nusa Penida: Rawan Ambruk dan Tak Punya Guru Olahraga
Selain kondisi gedung sekolah yang perlu diperbaiki, dewan guru pun menyampaikan bahwa SDN 7 Suana kekurangan meja dan kursi.
Baca SelengkapnyaKetua Majelis Hakim Dirawat di Rumah Sakit, Sidang Eksepsi Syahrul Yasin Limpo Ditunda
Sidang kemudian bakal kembali digulir dengan agenda yang sama pada pekan depan.
Baca SelengkapnyaRumah Ketua KPPS di Pamekasan Dilempar Bahan Peledak oleh Orang Tak Dikenal, Ini Kronologinya
Rumah Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) TPS 06 Husairi di Pamekasan dilempar bahan peledak.
Baca SelengkapnyaBangunan SD Negeri di Lumajang Ambruk Diterjang Hujan dan Angin Kencang
Bangunan Sekolah Dasar (SD) Negeri Pandansari 1, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang ambruk akibat dihantam hujan dan angin kencang.
Baca SelengkapnyaTinggi Badannya Tak Tanggung-tanggung, Sosok Polisi Jangkung Baru Lulus Perwira ini Ternyata Bukan Orang Sembarangan
Sosok polisi bertubuh jangkung baru lulus sekolah perwira, ternyata bukan orang sembarangan.
Baca Selengkapnya