Merdeka.com - Sejumlah anggota DPR mengaku panik atas pernyataan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ansyaad Mbai soal DPR sebagai target serangan teroris. Ansyaad menilai kepanikan itu adalah hal baik karena DPR merupakan simbol kedaulatan yang memang harus dijaga dan dilindungi.

"Kalau gedung ini (DPR) sudah diserang teroris, artinya negara kita sudah kalah sama teroris, kan begitu logikanya. Ini kan kita berkewajiban semua untuk menjaga," kata Ansyaad kepada wartawan di komplek parlemen, Senayan Jakarta, Kamis (6/9).

Ansyaad mengatakan, maraknya aksi teror selama ini dilakukan oleh jaringan baru. Hal ini ditandai dengan cara teror yang lebih memilih menggunakan senjata berlaras panjang, dari pada bom bunuh diri.

"Mau dibilang baru boleh. Kalau dibilang lama juga terlalu rumit pertaliannya. Itu (mengincar politikus) kami belum tau, nanti kalau saya ngomong dibilang nakut-nakutin lagi," lanjutnya.

Polisi belakangan mengungkap jaringan Solo. Dua orang ditembak mati saat akan ditangkap di Solo, sementara seorang lainnya ditangkap hidup.

Penangkapan kembali dilakukan terhadap, Firman, seorang yang diduga teroris di Depok. Terakhir, polisi menggerebek rumah Toriq di Gang Teratai 7 Rt 02/04 Kelurahan Jembatan Lima, Tambora, Jakarta Barat.