Merdeka.com - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen Doni Monardo menyatakan, Sutopo Purwo Nugroho telah diberikan pengobatan terbaik selama menderita penyakit kanker paru stadium 4 sejak 2017. Menurutnya, seluruh dokter telah berupaya memberikan penyembuhan untuk Sutopo.

"Kita telah berupaya yang terbaik, termasuk keinginan BNPB dan keluarga yang memberangkatkan beliau ke salah satu rumah sakit kanker terbaik di Asia RS Modern Guangzhou, Tionghoa," ujar Doni saat pelepasan jenazah di rumah duka, Kampung Surodadi RT 07 RW 09, Kelurahan Siswodipuran, Kecamatan/Kabupaten Boyolali.

Namun demikian, setelah melewati proses pengobatan di Tiongkok sekitar 1 bulan, Sutopo dinyatakan meninggal dunia pada Minggu (7/7).

Doni menyebut, Sutopo merupakan contoh nyata pengabdian pada negara. Dia berharap masyarakat khususnya warga BNPB bisa mencontoh dan mengikuti kemauan keras Sutopo mengabdi kepada negara. Meskipun dalam keadaan sakit, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas BNPB tersebut tetap memberikan informasi kepada masyarakat tentang kebencanaan.

"Pak Sutopo itu sudah bisa menyampaikan pesan tentang kebencanaan. Kemudian mengumpulkan berita dari berbagai daerah dan masyarakat dan menyusunnya menjadi laporan yang mudah dimengerti," tandasnya.

Kelebihan lainnya yang dimiliki, Sutopo mampu memberikan analisa peristiwa yang terjadi. Lalu memberi saran dan masukan yang perlu dilakukan saat situasi darurat.

"Beliau ini memiliki semangat untuk menyatukan berbagai pihak yang terlibat dalam proses kebencanaan. Ini sangat pantas untuk kita tiru."

Sementara itu ratusan pelayat mengantarkan Sutopo di tempat peristirahatan terakhir. Jenazah Sutopo dimakamkan di Pasarean Sonoloyu, Kampung Surodadi RT 07 RW 09, Kelurahan Siswodipuran, yang berjarak 500 meter dari rumah duka. Letjen TNI Doni Monardo memimpin upacara pelepasan jenazah Sutopo Purwo Nugroho di rumah duka.

Jenazah Sutopo tiba di rumah duka pukul 07.15 WIB setelah dibawa dari rumah duka di Depok. Kedatangan jenazah Sutopo disambut keluarga, pelayat, petugas BPDB dari berbagai daerah di Jateng dan TNI/Polri.