Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kenapa masyarakat Jawa banyak pantangan?

Kenapa masyarakat Jawa banyak pantangan? Keraton Surakarta. ©2013 Merdeka.com

Merdeka.com - Setiap orang Jawa yang 'njawani' akan menahan diri sebelum melangkah atau melakukan kegiatan. Sebab, banyak sekali pantangan-pantangan orang Jawa yang menjadi paugeran atau aturan terhadap beragam hal.

"Banyak pantangan atau syirikan bagi orang Jawa yang njawani atau paham. Apalagi wong Jowo manggon neng Jowo ya kudu nganut adat Jawa," ujar Tokoh Jawa Timur, Samini saat berbincang dengan merdeka.com, Jakarta, Kamis (24/3).

Pantangan atau syirikan bagi orang Jawa tersebut bukan tanpa maksud dan tujuan. Dia menjelaskan, pantangan merupakan aturan yang tidak tertulis tetapi dipegang kuat oleh orang-orang Jawa.

Pantangan yang dimaksud, tidak lain bertujuan agar anak-anaknya dan keluarganya menjunjung tinggi etika atau sopan santun. Pantangan tersebut umumnya diungkapkan dengan tambahan kata 'Ora elok' dan tidak dijelaskan secaa detail alasannya. Apalagi hal tersebut sudah merupakan tradisi budaya yang turun temurun.

Ada banyak sekali pantangan atau syirikan bagi orang Jawa. Seperti tidak boleh duduk di depan pintu, tidak boleh duduk di atas bantal, tidak boleh makan tersisa, tidak boleh menggelar hajatan di bulan puasa dan lain sebaginya.

"Termasuk tidak boleh makan brutu, tidak boleh nikah di pas hari meninggalnya orang tua, baik itu orang tua wanita atau laki-laki," terang Samini.

Pantangan-pantangan tersebut, kata dia, ada pesan moral yang ingin disampaikan. Apalagi orang Jawa identik dengan sanepan atau ibarat bila ada hal yang dimaksud. Tidak langsung pada pokok dan inti permasalahannya.

"Yang pasti, pantangan tersebut adalah bagian dari kehati-hatian sebelum melangkah. Dan itu ada hitung-hitungannya, weton hari pasaran," ucapnya.

Seperti halnya orang hamil, dalam adat Jawa ada istilah ngapati (3 bulan 10 hari atau empat bulan), tingkepan 6 bulan menuju 7 bulan dan lain sebagainya. Ada juga istilah mitoni, 7 bulan setelah bayi lahir diadakan selamatan dan dimandiin di sungai.

"Dimandiin di kali (sungai), enggak boleh di rumah supaya jadi anak yang kuat. Tidak kena sawan, orang Jawa banyak syirikannya karena saking hati-hatinya," ucapnya.

"Saat ngapati ibu hamil 3 bulan 10 hari, biasanya dibuatkan sego takir dikenditke janur, iwak susuk papat (dibuatkan nasi takir, bungkus janur, daging sapi atau kambing) dikasihkan ke anak-anak," sambungnya.

Tak hanya itu, orang Jawa juga disebut memiliki pantangan nikah dengan orang suku Sunda. Alasannya, orang Sunda tidak njawani atau tidak paham dengan tradisi Jawa.

Kata dia, terdapat pengalaman orang Jawa yang nikah dengan orang Sunda, hubungan kekerabatan menjadi renggang. Bagi orang Jawa, kekerabatan keluarga di atas dari segalanya.

"Biasanya orang Sunda ora Jowo (tidak paham) karena bukan Jawa. Yang banyak terjadi seperti itu, orang Jawo weh weh suka memberi, dan tidak suka meminta. Orang Jawa paham orang tua. Berbeda dengan orang Sunda yang bukan Jowo dulur. Nek ngekeki emoh, nek dikei arep, itu yang terlihat bagi orang Jawa terhadap orang Sunda," jelasnya.

Rahasia orang Jawa masih percaya pada primbon dan hitungan. Primbon adalah berbagai macam perhitungan yang berkaitan dengan kehidupan manusia di dunia ini. Dari mulai lahir sampai nanti meninggal dunia semua ada di buku primbon. Seperti halnya penentuan orang punya gawe di Jawa masih berpatokan pada primbon.

Dalam buku primbon, bulan yang baik untuk hajatan nikah di antaranya bulan Besar yang mengandung arti akan kaya dan mendapat kebahagiaan. Bulan Ruwah mengandung maksud Selamat dan selalu damai.

Rejeb berarti selamat serta banyak anak. Jumadilakhir artinya kaya akan harta benda. Bulan-bulan di atas sangat disarankan untuk punya gawe.

Sedangkan bulan yang boleh dilanggar karena sesuatu hal diantaranya adalah bulan Sapar walau akan kekurangan dan banyak utang. Bulan Rabiul Akhir walau sering digunjingkan dan di caci maki. Bulan Jumadilawal walau sering tertipu, kehilangan dan banyak musuh. Selain itu bulan Sawal meski kekurangan dan banyak utang.

Adapun bulan-bulan pantangan yang tidak disarankan untuk orang punya gawe di antaranya bulan Suro. Di bulan Suro ini konon kalau dilanggar akan mendapat kesukaran dan selalu bertengkar.

Bulan Rabiul awal juga pantangan. Bulan puasa atau Ramadhan juga pantangan karena akan berakibat akan mendapatkan kecelakaan. Terakhir bulan pantangan adalah Dzul Qoidah kalau dijalankan akan berakibat sering sakit dan bertengkar dengan teman.

"Dasar itu yang digunakan orang Jawa untuk menentukan bulan untuk hajatan pernikahan," tandasnya.

(mdk/war)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
60 Pantun Jawa Lucu yang Kocak, Cocok untuk Hiburan Sehari-hari

60 Pantun Jawa Lucu yang Kocak, Cocok untuk Hiburan Sehari-hari

Merdeka.com merangkum informasi tentang 60 pantun Jawa lucu yang kocak dan bikin ngakak. Pantun-pantun ini cocok untuk hiburan sehari-hari.

Baca Selengkapnya
10 Makanan Daerah di Pulau Jawa, Terbuat dari Pangan Nabati Lengkap dengan Cara Membuatnya

10 Makanan Daerah di Pulau Jawa, Terbuat dari Pangan Nabati Lengkap dengan Cara Membuatnya

Setiap daerah memiliki makanan daerah yang menjadi ciri khasnya masing-masing. Berikut adalah macam-macamnya di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
70 Pantun Jawa Ngapak Lucu yang Bikin Tertawa Ngakak

70 Pantun Jawa Ngapak Lucu yang Bikin Tertawa Ngakak

Berikut kumpulan pantun Jawa ngapak lucu yang bikin tertawa ngakak.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
8 Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Buka Puasa, Jangan Asal Makan

8 Makanan yang Baik Dikonsumsi saat Buka Puasa, Jangan Asal Makan

Makanan yang baik dikonsumsi saat buka puasa adalah makanan yang dapat memberikan energi cepat, mudah dicerna, dan kaya akan nutrisi penting.

Baca Selengkapnya
80 Contoh Pantun Jenaka Lucu Bikin Ngakak, Hibur Waktu Luang

80 Contoh Pantun Jenaka Lucu Bikin Ngakak, Hibur Waktu Luang

Pantun jenaka lucu mampu menghadirkan suasana santai dan ceria di tengah-tengah interaksi sosial.

Baca Selengkapnya

"Jaga Gaya Hidupmu, Jaga Kesehatan Matamu!"

Gaya hidup yang kita miliki sehari-hari bisa sangat berpengaruh terhadap kesehatan kita. Hal ini termasuk dalam kesehatan mata.

Baca Selengkapnya
50 Contoh Pantun Lucu yang Menghibur, Cocok untuk Cairkan Suasana Saat Berkumpul

50 Contoh Pantun Lucu yang Menghibur, Cocok untuk Cairkan Suasana Saat Berkumpul

Berikut contoh pantun lucu yang menghibur dan cocok untuk mencairkan suasana saat berkumpul.

Baca Selengkapnya
Penyebab Gatal di Jari Tangan, Ketahui Cara Mengatasinya

Penyebab Gatal di Jari Tangan, Ketahui Cara Mengatasinya

Gatal di jari tangan bisa dipengaruhi oleh beberapa kondisi.

Baca Selengkapnya
Makan Terlalu Cepat dan Tergesa-gesa saat Sahur Bisa Timbulkan 7 Dampak Buruk Ini

Makan Terlalu Cepat dan Tergesa-gesa saat Sahur Bisa Timbulkan 7 Dampak Buruk Ini

Banyak orang makan secara tergesa-gesa baik saat sahur maupun berbuka. Hal ini ternyata bisa timbulkan dampak pada tubuh.

Baca Selengkapnya