Kenapa hasil lab Sucofindo dan Polri soal beras plastik berbeda?
Merdeka.com - Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menegaskan kabar adanya beras berbahan plastik beredar di masyarakat tidak benar. Ini diketahui setelah polisi menguji contoh beras tersebut ke laboratorium forensik.
"Pemeriksaan di laboratorium forensik, BPOM, kementerian perdagangan, kementerian pertanian hasilnya negatif. Tak ada unsur plastik," kata Badrodin.
Pernyataan Badrodin ini jelas berbeda dengan hasil uji laboratorium PT Sucofindo, Cibitung, Kabupaten Bekasi. Sucofindo memastikan beras palsu yang diuji positif mengandung bahan plastik. Ditemukan kandungan senyawa plastik di dalam beras palsu itu ada tiga jenis.
Ketiganya antara lain: BBP (Benzyil butyl phtalate ), DEHP (bis (2-ethylexyl phatalate)), DINP (Diisionyl Phatalate). Kandungan itu sama seperti bahan dasar untuk pembuatan pipa, kabel, dan lainnya.
"Biasa digunakan untuk kebutuhan industri," kata Kepala Bagian Pengujian Laboratorium PT Sucofindo, Cibitung, Kabupaten Bekasi, Adisam ZN di Kantor Wali Kota Bekasi, Kamis (21/05).
Menurut dia, pengujian dilakukan dengan dua sampel beras. Beras itu diambil dari seorang warga bernama Dewi selaku konsumen, sedangkan sampel lain diambil dari pedagang beras di Pasar Mutiara Gading Timur, Kecamatan Mustikajaya, masing-masing 250 gram.
"Pengujian menggunakan dua alat yang canggih dengan tingkat akurasi tinggi, hasilnya sama," kata dia.
Badrodin menanggapi santai perbedaan ini. Badrodin menduga ada dua kemungkinan. Pertama, kata dia, lantaran ada perbedaan interpretasi terhadap hasil uji lab.
"Ini bisa disebabkan perbedaan interpretasi khususnya terhadap hasil analisis dengan menggunakan metode QC MS," kata Badrodin seusai bertemu Presiden Jokowi di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (26/5).
Badrodin menjelaskan, peneliti di Laboratorium Sucofindo menggunakan pendekatan hasil kualitatif dan tidak dikonfirmasi dengan senyawa baku dari bahan plastik yang terkandung dari sample. "Kemungkinan kedua, ada kontaminasi pada peralatan analisa yang digunakan dalam proses analisis," jelas Badrodin.
Dua kemungkinan ini, kata Badrodin, bisa saja terjadi dalam proses uji laboratorium beras yang diduga mengandung plastik. "Karena sampel dan metode sama tapi hasilnya beda," kata Badrodin.
Tim Komunikasi Presiden Jokowi, Teten Masduki mengatakan, pihaknya akan mengatur jadwal pertemuan dengan pihak Sucofindo yang uji lab-nya menyatakan ada beras positif mengandung plastik. Menurut Teten, Sucofindo harus mengumumkan atau mengklarifikasi ulang jika hasil penelitiannya ternyata salah.
"Yang Sucofindo kami akan atur pertemuan agar nanti kalau memang hasil pemeriksaan lab para ahli akan membicarakan antar-peneliti, dan kalau ada kekeliruan Sucofindo, Sucofindo harus mengumumkan, itu ada kekeliruan," kata Teten kepada wartawan di Istana, Jakarta, Selasa (26/5).
Teten menegaskan, jika Sucofindo di dalam melakukan penelitian dan ternyata salah, maka harus bertanggung jawab. Sebab, masyarakat sangat resah dengan adanya kabar peredaran beras plastik.
"Ya harus (tanggung jawab), ini kan hasil riset, pemeriksaan lab, sampel dan metodenya sama kok hasilnya beda," tandasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prajurit TNI Bikin 'Es Komando', Cara Pembuatannya Jadi Sorotan Diaduk Pakai Senjata Sangkur
Es tersebut nampak terlihat segar dan menggoda selera. Bukan hanya itu, cara mengaduk dalam pembuatan es ini dinilai sangat tak biasa.
Baca SelengkapnyaKlarifikasi Polri Terkait Pesan Jenderal Sigit soal ‘Pemimpin Melanjutkan Estafet’
Sebelumnya, Kapolri Jenderal Sigit mengatakan sosok presiden selanjutnya mampu meneruskan estafet kepemimpinan ke depan.
Baca SelengkapnyaPolri Ungkap Situasi Keamanan Jelang Pencoblosan Pemilu 2024
Pencoblosan dilaksanakan pada 14 Februari 2024 besok.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Spanduk Lucu Polres Rohil: Dilarang Kecelakaan Di Sini, Pemilu Sudah Dekat
Titik pemasangan spanduk itu yakni di jalan Lintas Riau Sumut dekat Balai Benih Indukan
Baca SelengkapnyaDikonfrontasi dengan Saksi, SYL Ungkap Dugaan Kasus Pemerasan Dilakukan Firli Semakin Terang
SYL mengaku telah membuka semua terkait fakta yang diketahuinya sebagai saksi kasus dugaan pemerasaan dengan tersangka Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaCak Imin: Ada Teman Bilang Kita Tidak Perlu Pilkada Lagi Kalau Pelaksanaannya Ancam Kepala Desa
Muhaimin atau Cak Imin pada siang harinya juga mencuitkan soal slepet.
Baca SelengkapnyaPolri Siapkan Rekayasa Lalin di Pelabuhan Merak-Bakauheni saat Puncak Mudik Lebaran
Polri telah menyiapkan rekayasa lalu lintas terutama pembagian kendaraan yang menuju pelabuhan Merak
Baca SelengkapnyaPolri Siagakan 4.992 Anggota Amankan Demo di KPU, Bawaslu, DPR dan MK
Polri siap mengawal kondisivitas tahapan pemilu jelang rekapitulasi hasil suara secara nasional.
Baca Selengkapnya