Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kenangan tersisa di atas Hercules

Kenangan tersisa di atas Hercules tangis keluarga korban hercules. ©REUTERS/Beawiharta

Merdeka.com - Musibah jatuhnya pesawat angkut militer C130 Hercules milik TNI Angkatan Udara pada Selasa (30/6) sangat memilukan. Apalagi hal itu bukan pertama kalinya terjadi.

Pesawat berbadan besar dengan empat mesin baling-baling itu tiba-tiba menukik tajam tak lama setelah lepas landas dari Landasan Udara Soewondo (dahulu bernama Polonia), di Medan, Sumatera Utara. Burung besi itu mendarat menghantam bangunan dan menewaskan seluruh awak dan penumpangnya.

Hanya cerita dan kenangan tersisa tentang setiap orang di balik peristiwa itu. Kini semua hanya bisa meratapi kepergian orang-orang tercinta, sembari memetik hikmah. Pemerintah juga mesti berkaca buat segera membenahi peralatan tempurnya, supaya jangan sampai nyawa putra-putri terbaik negeri terlalu mudah melayang.

Kopda Saryanto & Sudiyono, kakak-adik tewas kecelakaan Hercules

Rasa pilu kembali menyelimuti keluarga besar Kopda Saryanto (38) korban pesawat Hercules yang jatuh di Medan, Selasa (30/6). Sebab, kejadian yang menimpa Sudiyono, kakak Kopda Saryanto, kembali terjadi.

Pada 5 Oktober 1991, Sudiyono meninggal dalam kecelakaan pesawat Hercules dari Jakarta menuju Bandung. Saat itu, dia sedang mengenyam pendidikan di AURI.

Hal tersebut diceritakan Muryanto, kakak Kopda Saryanto saat ditemui wartawan di rumahnya, Kalongan, Maguwoharjo, Depok, Sleman, Rabu (1/7).

 "Dia kepengin masuk AU juga karena almarhum kakaknya. Dia ingin seperti kakaknya. Alhamdulillah sekarang sudah kesampaian, sayangnya nasibnya juga sama," katanya.

 

Hal itu membuat keluarga besar merasa begitu terpukul. "Kami baru tahu Selasa siang, dikabari istrinya kalau suaminya ikut rombongan pesawat Hercules di Medan," ujarnya.

 

Saat menerima kabar tersebut, dia masih tidak yakin. Dia pun kemudian menunggu kabar melalui televisi. Setelah ada daftar nama yang menjadi korban dia pun baru percaya.

 

"Dari Paskhas juga ada petugas yang ke sini memberitahukan kalau adik saya mendapat kecelakaan," ujarnya.

 

Suryanto sendiri merupakan anak kesembilan dari Sembilan bersaudara. Saat kecelakaan dia bertugas di Pekanbaru Riau. Dia meninggalkan seorang istri dan anak perempuan, Alia Afifah yang baru berusia tujuh bulan.

 

"Baru bulan Mei kemarin dia menjemput istri dan anaknya untuk tinggal di Riau. Tadinya tinggal di Sambilegi, Maguwoharjo," tandasnya.

 

Satu keluarga anggota TNI jadi korban tewas Hercules jatuh

Sebanyak 18 orang penumpang menjadi korban jatuhnya pesawat Hercules C130 milik TNI AU di Jalan Jamin Ginting, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara akan dievakuasi ke Kota Pekanbaru, Riau, melalui Pangkalan Udara (Lanud) Roesmin Nurjadin. Dari jumlah itu ternyata ada satu keluarga anggota TNI turut meregang nyawa."Hingga kini yang terdaftar untuk dievakuasi ke Pekanbaru ada 18 orang," kata Komandan Lanud Roesmin Nurjadin, Kolonel Pnb Khairul Lubis, kepada merdeka.com di Posko Informasi, Rabu (1/7).Khairil mengatakan, dari 18 korban itu juga terdapat satu keluarga dari Serda Ainul Abidin (30 tahun). Anggota Kodim Natuna itu menjadi korban tewas beserta istrinya, Tri Astuti Indah Sari (30 tahun), dan dua anaknya bernama Rizky Putri Ramadhani (11 tahun) dan Muhammad Arif Wicaksono (7 tahun).Khairil memastikan, sepuluh prajurit Pasukan Khas (Paskhas) dari Batalyon 463 Pulanggeni TNI AU, ikut menjadi korban Hercules nahas itu. Mereka merupakan tim kedua dikirim dari Pekanbaru (Riau) menuju Tanjung Pinang (Kepulauan Riau) dipimpin prajurit senior Sertu Irianto Sili. Anggota Paskhas turut menjadi korban adalah Serda Sugiyanto, Kopda Mujiman, Kopda Saryanto, Kopda Endria W, Kopda Eria Ageng, Pratu Sepridoni, Pratu Warsianto, Pratu Rudi Haryono, dan Pratu Ardian Wibowo."Tidak semua jenazah personel Paskhas itu dievakuasi ke Pekanbaru. Hanya tiga orang yang akan dimakamkan ke Pekanbaru, satu lagi langsung dibawa ke Selatpanjang, Kabupaten Kepulauan Meranti. Kemudian satu personel lainnya diterbangkan ke Lanud Iswahjudi Madiun, satu lagi ke Biak (Papua), dan empat orang ke Lanud Adisucipto, Yogyakarta," ujar Khairil.Selain itu, Khairil juga membenarkan ada warga sipil akan dievakuasi ke Pekanbaru, di antaranya berstatus mahasiswa. Tetapi, dia mengatakan belum bisa memastikan nama-nama dan jumlahnya. Menurut Khairil, warga sipil ikut dalam penerbangan militer itu karena beberapa di antaranya merupakan keluarga dari anggota TNI. "Ada juga yang menggunakan surat rekomendasi dari paguyuban daerah tertentu untuk bisa ikut naik Hercules," ucap Khairil.Khairil menambahkan, dari seluruh korban Hercules, sebanyak 19 korban akan dievakuasi ke Ranai Kabupaten Natuna, satu korban dievakuasi ke Padang, Sumatera Barat, dan tiga lainnya ke Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

Mau nikah di Tanjung Pinang, sepasang kekasih jadi korban Hercules

Sepasang kekasih Marlis Jefriani dan Siti Halimah yang berencana akan melangsungkan ijab kabul di Tanjung Pinang propinsi Kepulauan Riau gagal menikah. Hal itu karena kedua warga sipil yang beralamatkan di Kota Pekanbaru itu ikut menjadi korban tragedi jatuhnya pesawat Hercules A-1310 di Kota Medan, Sumatera Utara. Abdul Salam yang mengaku paman dari Siti Halimah datang ke Posko Informasi Pangkalan Udara TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Rabu (1/7) membawa fotocopy Kartu Keluarga (KK) Wagimun dan Supoyem, ibu dan ayah dari Siti Halimah, yang beralamat di Jalan Adi Sucipto No 10 areal komplek Lanud Rsn Pekanbaru. Dengan bantuan anggota TNI AU yang bersiaga di Posko Informasi, Abdul mencocokkan nama Siti Halimah yang tertera di daftar nama penumpang yang dipampang di dinding Posko Informasi di gedung Arjuna. "Marlis Jefriani dan Siti Halimah berencana ke Tanjung Pinang untuk ijab kabul dan menikah di sana. Kami sekeluarga kaget karena mendapat kabar pesawat Hercules yang ditumpanginya jatuh," kata Abdul. Dikatakan Abdul, kedua orang tua Siti Halimah saat ini mengalami trauma dan sangat shock mendengar kabar jatuhnya Hercules yang ditumpangi anaknya dan calon menantunya itu. "Calon suaminya kan tinggal di Tanjung Pinang, maka nya keduanya berencana untuk menikah di sana setelah Lebaran," ujar Abdul. Saat ini, jenazah Siti Halimah dan Marlis Jefriani dinyatakan belum teridentifikasi oleh Tim di lapangan tempat jatuhnya Hercules. Namun, pihak keluarga mengaku sudah pasrah bagaimana kondisi akhir dari kedua pasangan itu. "Apapun nasibnya, yang penting bisa segera ditemukan jenazahnya," ujar Abdul dengan raut wajah penuh harap.

Orangtua lemas Prada Alfian jadi korban kecelakaan Hercules

Prada Alfian Zulfikhar (23), korban jatuhnya pesawat Hercules C-130 di Jalan Jamin Ginting, Medan, Selasa (30/6), sempat berpamitan pada Mujiono, ayahnya. Pamitan dilakukan melalui pesan singkat atau SMS. Dalam SMS itu, Alfian berpamitan untuk berangkat bertugas ke Tanjung Pinang.Pernyataan tersebut dikemukakan Mujiono saat ditemui wartawan di rumah duka, Dukuh Tiyasan, RT 2 RW 1, Tanjungsari, Manisrenggo, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (1/7) siang.Kepada wartawan, Mujiono mengetahui anaknya jadi korban jatuhnya pesawat melalui siaran televisi. Pada awalnya dia tidak percaya, namun setelah ingat ada SMS anaknya sebelum kejadian tersebut, dia dan Sriningsih istrinya percaya."Saya terkejut saat nonton TV yang memberitakan ada pesawat Hercules C-130 jatuh di Medan. Karena berita itu menyebutkan salah satu korban yang bernama Alfian. Awalnya belum percaya dan mencoba mencari tahu, saya semakin bingung saat mendapatkan telepon dari kerabat di Medan yang menanyakan Alfian, padahal saya akan menanyakan kejelasan anak saya itu ke mereka. Saya jadi ingat dengan SMS anak saya sebelum berangkat tugas. Dia minta pamit akan bertugas ke Tanjung Pinang dengan naik pesawat Hercules. Saya langsung lemas karena yakin itu benar adalah anak saya," ujarnya sedih.Sementara itu hingga siang tadi, rumah duka terus didatangi ratusan keluarga, kerabat, tetangga serta rekan korban untuk menyampaikan ucapan berbela sungkawa. Sejumlah anggota TNI AU dari Lanud Adisucipto Yogyakarta serta anggota TNI dan kepolisian dari wilayah kecamatan Manisrenggo juga hadir.Sriningsih, ibunda Alfian tak kuasa menahan tangis. Sepanjang pagi hingga siang, dia selalu memanggil nama putra pertamanya itu. Sedangkan Mujiono yang mendampingi istrinya itu, terlihat tegar, dia sesekali menyapa dan menyalami seluruh pelayat yang datang.

Sebelum tewas, Serda Agung dikenal ramah dan rajin mengajar TPA

Serda Agung Budiarto (25 tahun) adalah salah satu korban tewas dalam kecelakaan pesawat Hercules C130 di Medan, Sumatera Utara, kemarin siang. Dia dikenal oleh warga Desa Sendang Tirto, Berbah, Sleman, Yogyakarta sebagai pribadi ramah.Bahkan saat masih di rumah, Agung kerap menyempatkan diri mengajar TPA (Taman Pendidikan Al-Quran) di masjid dekat rumahnya. Menurut sang ayah, Suwardi, anaknya juga aktif dalam organisasi Karang Taruna."Anaknya ngemong. Semua anak kecil di sini kenal. Agung ngajar TPA juga, Karang Taruna aktif juga," kata Suwardi saat ditemui di rumahnya, Rabu (1/7).Namun sejak menjadi taruna, Agung mulai jarang beraktivitas di desa. Dia fokus terhadap pendidikan dan pekerjaannya."Itu memang cita-citanya menjadi taruna. Jadi saya ikhlas, cita-citanya sudah tercapai," ujar Suwardi.Saat mendengar kabar anaknya tewas dalam kecelakaan, ibu Serda Agung, Watinem, tampak begitu terpukul. Dia hanya bisa berbaring sambil menangis dan menyebut nama anaknya.Suwardi pun mengaku pihak keluarga tidak percaya kecelakaan merenggut nyawa anaknya terjadi. Sebab sehari sebelumnya, dia sempat mengantar anaknya ke Lanud Adi Sucipto, Yogyakarta."Saya itu sempat antarkan ke bandara, tidak menyangka kalau kecelakaan," ucap Suwardi dengan lirih.

Sebelum kecelakaan Hercules, pilot Sandy sempat salat duha

Kapten Pom Dedy SW sahabat pilot Hercules A-1310 Kapten Pnb Sandy Permana yang jatuh di Jalan Jamin Ginting Medan Selasa (30/6) kemarin, mengaku sedih kehilangannya. Bahkan, oleh-oleh apel Malang yang dibawa Sandy belum dimakan karena terkenang wajah almarhum."Ada satu kotak apel Malang yang dibawanya dari Malang. Tapi aku gak mau membuka kotak itu, apalagi memakannya," ujar Kapten Dedy saat berbincang dengan merdeka.com, di Posko Informasi Pangkalan TNI AU Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Rabu (1/7).Menurut Dedy, Sandy merupakan ayah yang baik, juga prajurit terbaik Sekkau angkatan 97. Sesama alumni Akademi Angkatan Udara 2005, Dedy dan Sandy kerap berkomunikasi melalui seluler saat mereka saling berjauhan jarak."Dia prajurit terbaik dan pria yang baik, salatnya gak pernah tinggal. Sebelum berangkat dari Pekanbaru ke Medan (pukul 09.20 WIB), saya lihat dia salat Duha," terang Dedy dengan nada lirih.Kemarin pas sebelum berangkat, Dedy sempat ngobrol dengan Sandy sekedar melepas rindu karena lama tidak berjumpa. Sebab, Dedy bertugas di Polisi Militer (Pom) TNI AU Pekanbaru, sedangkan Sandy pilot di TNI AU Malang."Saya sempat ucapkan selamat karena dia kategori Siswa Sekkau 97 terbaik, dia bilang makasih. Lalu dia malah bilang hati-hati ke saya. Hati-hati bro," ujar Dedy menirukan ucapan Sandy sebelum berangkat.Namun, Dedy mengaku tidak merasakan firasat apapun sebelum kepergian Sandy. "Biasanya, sebelum berangkat, pilot dan kru pesawat request (permintaan) makanan, tapi kemarin mereka tidak ada minta apa-apa karena sedang berpuasa, Sandy dan krunya puasa," imbuh Dedy.Dedy dan Sandy merupakan alumni AAU tahun 2005, kedua sahabat ini masuk tahun 2002 dan berteman hingga saat ini. Bahkan, dalam group lichtingnya di seluler, Sandy sempat bercanda dengan mengatakan akan menggunakan sepeda motor milik temannya di Jakarta."Karena dalam jadwal, sampai Jakarta ketika berbuka puasa," tutup Dedy.

(mdk/ary)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Kumbang Hercules, Serangga Berkekuatan Besar, Kemampuannya Bikin Melongo

Mengenal Kumbang Hercules, Serangga Berkekuatan Besar, Kemampuannya Bikin Melongo

Bertubuh besar tidak berarti menjadi yang terkuat. Faktanya, hewan kecil juga bisa menjadi hewan terkuat, salah satunya adalah kumbang hercules.

Baca Selengkapnya
Depan Pasukan Baret Merah, Hercules Lantang Bicara

Depan Pasukan Baret Merah, Hercules Lantang Bicara "Jokowi Bukan Anak Konglomerat, Kurus Tak Ada Lawan!

Pernyataan Hercules tentang sosok Presiden Joko Widodo.

Baca Selengkapnya
Tetap Khusyuk Beribadah di Tengah Cuaca Panas, Simak Momen Keluarga Atta Halilintar di Tanah Suci

Tetap Khusyuk Beribadah di Tengah Cuaca Panas, Simak Momen Keluarga Atta Halilintar di Tanah Suci

Meski membawa para suster, Atta dan Aurel Hermansyah kompak mengurus putri-putrinya sendiri saat berada di dekat Ka'bah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Momen Hercules Buka Puasa dan Salat Bareng TNI Polri, jadi Idola Ramai Dimintai Foto oleh Anggota

Momen Hercules Buka Puasa dan Salat Bareng TNI Polri, jadi Idola Ramai Dimintai Foto oleh Anggota

Hercules buka puasa dan salat bersama para anggota TNI-Polri di Mabes Polri pada Selasa (2/4) kemarin.

Baca Selengkapnya
Masih Dapat Banyak Hadiah, Intip Momen Ulang Tahun Anang Hermansyah Ke-55

Masih Dapat Banyak Hadiah, Intip Momen Ulang Tahun Anang Hermansyah Ke-55

Musisi ternama Anang Hermansyah baru saja genap berusia 55 tahun.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Keras! Hercules Dukung Total Prabowo-Gibran Menang: Kita Berani Mati!

VIDEO: Keras! Hercules Dukung Total Prabowo-Gibran Menang: Kita Berani Mati!

Ketua Umum DPP GRIB Jaya, Hercules RM menghadiri acara deklarasi dukungan kepada paslon 02 Prabowo-Gibran di Jawa Barat.

Baca Selengkapnya
Momen Arsya Disunat, Keluarga 'The Hermansyah' Kompak Temani Sampai Bikin Heboh

Momen Arsya Disunat, Keluarga 'The Hermansyah' Kompak Temani Sampai Bikin Heboh

Arsya Hermansyah sempat menangis lantaran merasakan sakit. Namun Ashanty yang berada di samping Arsya menenangkan sang anak.

Baca Selengkapnya
4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman

4 Sekeluarga Tewas Diduga Dirampok di Musi Banyuasin, Rumah Korban Jauh dari Permukiman

Korban HR merupakan pedagang ponsel keliling. Dia tinggal bersama tiga korban lain, yakni ibunya dan dua anaknya sejak bercerai dengan istrinya dua tahun lalu.

Baca Selengkapnya
Sederet Musisi Top Hadir di Ulang Tahun Anang Hermansyah, Serunya Kayak Reuni

Sederet Musisi Top Hadir di Ulang Tahun Anang Hermansyah, Serunya Kayak Reuni

Di momen pertambahan usianya yang ke-55 tahun, Anang Hermansyah menggelar pesta meriah di kediamannya.

Baca Selengkapnya