Merdeka.com - Sebelum meninggal, Taufiq Kiemas sempat bersikeras untuk menjadi juru kampanye (Jurkam) di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah (Jateng) pada 26 Mei 2013 lalu. Namun, niat Taufiq itu diurungkan oleh Gubernur terpilih Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang juga merupakan kader PDI Perjuangan.

"Dan itulah kenangan yang kemudian pada kekiniannya dia mendorong bahkan saat saya mau maju Pilgub Jateng saya tanya gimana mas? Wah! Kalau kamu, saya setuju. Bahkan dia sangat ingin kampanye di Jateng tapi saya tidak izinkan karena kondisi kesehatan," ujar Ganjar Pranowo usai menghadiri acara Dafam To The Rocking Treader. Atas permintaan Ganjar, acara tersebut diganti dengan tema 'Tribut To Taufiq Kiemas' dan diawali dengan mengheningkan cipta di Astoria Hotel Dafam Jalan Imam Bonjol No. 188 Semarang, Sabtu (8/6).

Saat itupun, almarhum Taufiq Kemas masih menanyakan kapan Ganjar mengajaknya untuk berkunjung ke Jateng usai kemenangan dirinya.

"Lalu dia mengatakan kepada saya kapan kamu mengajak saya ke Jawa Tengah Njar? Itulah kenangan terakhir saya dengan beliau," ungkapnya.

Ganjar merasa terkejut dan bergetar hatinya, saat menyaksikan tayangan di stasiun televisi swasta yang menyiarkan berita duka meninggalnya Taufiq Kiemas. Pasalnya, ditayangan itu terlihat dengan penuh kebahagiaan Taufiq bersama Ganjar serta Puan Maharani bertemu dan berfoto bersama.

"Maka saat melihat tayangan di TVone tadi saya terkejut karena menampilkan pertemuan saya dengan Mas Taufik masih bercanda-canda foto bertiga dengan saya dan Mbak Puan dengan jari metal. Begini ya Njar metalnya? Begitu," jelasnya.

Apalagi, Ganjar sempat mendapatkan kabar awalnya kondisi Taufiq Kemas masih kritis dan sudah berhasil melaluinya pada siang tadi. Namun, saat maghrib tiba, melalui akun twitter Pramono Anung menyampaikan berita duka.

"Tentu ini sangat mengagetkan saya. Tadi saya di sms teman-teman bahwa Taufiq kritis. Kritisnya sudah terlampaui dan saya terkejut mau sholat maghrib menyampaikan bahwa twitternya Mas Pram (Pramono Anung) menyampaikan sudah meninggal. Inalillahi wa inailaihi roji'un," tuturnya.

Ganjar merasa kemenangannya di Pilgub Jateng sebagai kado dari Taufiq Kemas. Apalagi, kebiasaan Taufiq yang selalu memarahinya tidak terjadi saat dirinya bertemu dengan suami Megawati itu.

"Luar biasa memang seperti saya sampaikan dipanggung. Setelah saya menang di Pilkada Jateng saya sowan Mas Taufiq disambut luar biasa. Mas Taufiq itu marahi saya biasanya kalau ketemu. Tapi kemarin itu tidak. Dia luar biasa menyambut saya. Saya tanya, Mas Taufiq sehat? Kamu menang, saya sehat katanya. Sungguh pernyataan yang menggetarkan hati saya," katanya.

Taufiq di mata Ganjar adalah sosok yang keras namun tegas terhadap kader partai PDI Perjuangan. Terutama kader dan simpatisan partai golongan muda bahkan mengkritik Ganjar.

"Dia lalu memberikan wejangan-wejangan kepada pemuda PDIP demi regenerasi kepartaian. Lepas dari semuanya, Mas Taufiq adalah tokoh yang sering mencambuk anak-anak muda termasuk saya. Dia sering kritik saya tetapi itu buat motivasi saya," tuturnya.