Merdeka.com - Pemerintah melalui Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB) bakal kembali membuka rekrutmen Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) pada 2018. Jumlah maksimal rekrutmen sebanyak 250 ribu orang untuk di tempatkan di pusat dan daerah.

"Prinsipnya, pemerintah ini adalah recruitment zero to minus the growth. Itu yang harus dipegang. Artinya, pertama, (jumlah formasi) tidak melebihi dari yang pensiun. Kedua, minus yang kita ambil. Jadi, pembagiannya bukan dari 250 ribu," ujar Deputi SDM Aparatur KemenPAN-RB, Setiawan Wangsaatmaja, di Hotel Grand Mulia Sentul Bogor, Jawa Barat, Rabu (13/12).

Angka 250 ribu tersebut berasal dari jumlah PNS yang bakal pensiun pada 2018. Sebanyak 38 ribu di antaranya bertugas di kementerian/lembaga pusat dan sisanya di daerah.

"Tetapi untuk memastikan persetujuan rincian formasi seperti biasa, itu belum kita tetapkan," jelasnya.

Meski demikian, KemenPAN RB telah menentukan prioritas untuk posisi yang akan dibuka tersebut. Pertimbangannya, di sektor pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Hal ini berdasarkan dengan Nawacita Presiden Joko Widodo. Begitu pula menyangkut jabatan, cukup beragam dan nantinya rekrutmen tergantung kebutuhan tiap-tiap instansi.

KemenPAN RB ingin mendapatkan CPNS terbaik dan berkualitas. Karenanya, saat ini sedang dilakukan evaluasi sistem, soal-soal, dan persyaratan, tanpa mengubah standar kelulusan yang sudah baik.

"Kita ingin mendapatkan talent-talent atau kandidat yang terbaik itu. Jadi, jangan sampai terbaik, kemudian terbuang karena bukan kesalahan karena persyaratan yang tidak memenuhi untuk dia," jelasnya.

Selain berkualitas, diharapkan seleksi CPNS nanti menghasilkan kandidat-kandidat yang berintegritas, agar sedari dini bisa terhindar dari korupsi. Caranya, mengecek rekam jejaknya dari mulai proses pendaftaran.

Kemudian, KemenPAN RB pun memastikan rekrutmen bebas dari 'titipan' pihak-pihak tertentu melalui sistem yang transparan. "Artinya, semua yang mereka upayakan hasil jerih payah mereka," katanya.