'Kemenkum HAM harus belajar dari kerusuhan Lapas Tanjung Gusta'
Merdeka.com - Kementerian Hukum dan HAM harus belajar banyak dari kerusuhan yang terjadi di Lapas Klas I Tanjung Gustam, Medan, Sumatera Utara. Kemenkum HAM harus segera mengevaluasi manajemen Lapas yang ada di seluruh Indonesia.
Sebab, salah satu pemicu terjadinya kerusuhan di Lapas adalah minimnya sumber daya manusia dan senjata untuk mengamankan Lapas.
"Kita tidak bisa membandingkan dengan penjara-penjara yang ada di film Amerika. Di Indonesia jauh dari gambaran itu," kata kriminolog Universitas Indonesia (UI) Eko Harianto kepada merdeka.com, Kamis (11/7).
Dia mencontohkan, petugas Lapas di Indonesia tidak diberikan senjata yang mumpuni untuk mengantisipasi adanya kerusuhan seperti yang ada di Lapas Tanjung Gusta. Hal itu menyebabkan napi menjadi liar dan berani melawan petugas.
"Petugas lapas itu sedikit dan tidak dipersenjatai dengan baik. Jadi potensi kerusuhan memang besar," ujarnya.
Hal itu dapat dilihat dari pemindahan napi dari Lapas yang satu ke Lapas lain. Menurutnya, tak banyak napi yang dipindahkan dengan dikawal polisi bersenjata lengkap.
"Naikan juga gaji para petugas Lapas agar mereka terhindar dari yang namanya korupsi atau main mata dengan para napi," imbuhnya.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terungkap, Ini Alasan Menteri Trenggono Tahan Ekspor Pasir Laut Indonesia
Aturan turunan ekspor pasir laut masih digodok karena melibatkan banyaknya tim kajian.
Baca SelengkapnyaDi Sulteng, Jokowi Apresiasi Gebrakan Mentan Lakukan Percepatan Tanam Padi
Luas hamparan panen di Desa Pandere, Kecamatan Gumbasa seluas 266 hektar.
Baca SelengkapnyaDaftar 21 Daerah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang
Sebagian besar daerah di Indonesia berpotensi mengalami cuaca ekstrem, berupa hujan lebat disertai petir dan angin kencang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
8 Cara Agar Terhindar dari Rasa Lemas dan Mengantuk saat Perjalanan Mudik Lebaran
Rasa lemas dan ngantuk merupakan ancaman yang muncul saat kita melakukan perjalanan jauh untuk mudik lebaran. Ketahui sejumlah cara untuk mengatasinya.
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Keluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaPuluhan Hektare Lahan Pertanian di Lumajang Rusak dan Terancam Gagal Panen Setelah Diterjang Angin Kencang
Yulianto, salah seorang petani mengatakan lahannya terancam gagal panen atas kondisi kerusakan tersebut.
Baca SelengkapnyaHarapan Petani Tembakau ke Presiden Terpilih: Jaga Keberlangsungan Mata Pencaharian Kami
Samukrah mengingatkan bahwa terdapat jutaan masyarakat yang menggantungkan hidupnya di sektor pertembakauan.
Baca SelengkapnyaDetik-Detik Penyelamatan Dramatis Pemuda Terperosok ke Sumur 19 Meter
Pihak keluarga dan rekan-rekannya berusaha menolong, namun sia-sia sehingga dilaporkan ke Basarnas Kupang.
Baca SelengkapnyaAntisipasi Macet Imbas Monas Week, Kereta Api Jarak Jauh Berhenti di Jatinegara
Pengaturan pola operasional khusus ini diharapkan dapat membantu pelanggan terhindar dari risiko kemacetan akibat pengalihan arus lalin menuju Stasiun Gambir.
Baca Selengkapnya