Kemenko PMK: Anggaran Rp 140 M buat situs revolusimental belum turun
Merdeka.com - Gangguan yang dialami situs revolusimental.go.id mendapat tanggapan negatif dari pengguna jejaring sosial. Tak sedikit yang mencibir Kemenko PMK mensia-siakan dana sebesar Rp 140 miliar untuk situs yang tak bisa diakses.
Komentar-komentar miring tersebut langsung ditanggapi Achmad Gunawan yang juga pengelola situs revolusimental.go.id. Dia menyebut, anggaran sebenarnya berjumlah Rp 130 miliar.
"Banyak disebut Rp 140 miliar, tidak seperti itu, jumlahnya tidak sebesar itu. Memang ada anggaran, tapi besarnya Rp 130 miliar," ungkap Gunawan saat dikonfirmasi merdeka.com via telepon, Rabu (26/8).
Dia menjelaskan, anggaran tersebut seluruhnya dipergunakan untuk sosialisasi program revolusi mental yang dicanangkan pemerintah. Dengan demikian, tidak seluruhnya dipergunakan untuk situs tersebut.
"Rp 130 miliar itu untuk sosialisasi media, tidak semua untuk web. Sosialisasi untuk TV, koran, radio," jelas Gunawan.
Hanya saja, dana yang sudah dipersiapkan untuk sosialisasi masih mengendap di Kementerian Keuangan, karena sedang direvisi. "Sekarang pastinya masih dalam proses revisi di Kemenkeu. Anggarannya belum keluar," pungkasnya.
(mdk/tyo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"Alhamdulillah mudik tahun ini mengalami penurunan angka kecelakaan, turun sampai sekitar 53 persen," kata Muhadjir
Baca SelengkapnyaMuhadjir menjawab pertanyaan hakim konstitusi soal intensitas kunjungan kerja Presiden Joko Widodo jelang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaKorban sempat dipingpong ketika melaporkan pengeroyokan itu ke polisi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Muhadjir menjelaskan presiden juga mengundang masyarakat untuk bertemu dan berdialog.
Baca SelengkapnyaUmumnya, kegiatan rutin mencakup memimpin rapat dan menerima tamu-tamu menteri.
Baca SelengkapnyaJokowi mengatakan, seorang presiden boleh memihak juga melakukan kampanye. Pernyataan Jokowi itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaAksi pelaku itu diduga disebabkan emosi dan tidak terima ditegur pengurus pesantren karena merokok saat jam puasa.
Baca SelengkapnyaMemasuki tahun politik 2024, banyak investor yang mempertanyakan peluang berinvestasi di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMuhadjir menerangkan, alasan Pilpres sebaiknya satu putaran karena pertimbangan biaya yang begitu besar.
Baca Selengkapnya