Kemenkes: Kasus Omicron di Indonesia Jadi 1.766
Merdeka.com - Kasus Covid-19 varian Omicron di Indonesia terus bertambah. Kementerian Kesehatan melaporkan, hingga hari ini sudah tercatat sebanyak 1.766 kasus Omicron.
Data ini menunjukkan, ada penambahan 140 dari data Senin 24 Januari 2022 yang tercatat masih 1.626 kasus Omicron.
"Kasus Omicron yang dilaporkan sampai dengan hari ini adalah 1.766," kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kementerian Kesehatan, Siti Nadia Tarmidzi, Kamis (27/1).
Nadia menjelaskan, dari total kasus Omicron, 1.066 di antaranya merupakan pelaku perjalanan internasional (PPLN), 449 transmisi lokal, dan 251 masih dalam penelitian epidemiologi.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mencatat proporsi kasus Covid-19 di Indonesia didominasi transmisi lokal Omicron, tidak lagi oleh pelaku perjalanan luar negeri. Kondisi ini berdasarkan data New All Record Kementerian Kesehatan.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meminta masyarakat tidak panik. Namun, masyarakat harus tetap waspada dengan tetap menerapkan protokol kesehatan.
"Kita perlu memastikan protokol kesehatan tetap berjalan, memakai masker, mencuci tangan, dan mengurangi kerumunan,” katanya pada konferensi pers virtual, Senin (24/1).
Guna memaksimalkan protokol kesehatan, data PeduliLindungi boleh dibuka publik sehingga masyarakat bisa melihat lokasi-lokasi mana yang menerapkan disiplin protokol kesehatan. Hal ini dapat membantu mengontrol penggunaan PeduliLindungi di fasilitas publik maupun di kantor.
Di samping itu, pemerintah juga terus menggencarkan pelaksanaan surveilans. Karena kasus Omicron semakin banyak maka tidak semuanya menggunakan metode genome sequencing. Pasalnya metode genome sequencing akan lebih diarahkan untuk menganalisa pola penyebaran kasus Omicron.
"Untuk tracing kasus kita akan menggunakan PCR yang lebih cepat dengan SGTF yang bisa mendeteksi Omicron. SGTF sudah kita distribusikan dan akan segera kita tambah untuk didistribusikan ke daerah," ucapnya.
Upaya surveilans harus didukung dengan vaksinasi. Pemerintah akan mempercepat pelaksanaan vaksinasi terutama untuk masyarakat lanjut usia.
"Kami juga tekan kan karena paling banyak kasus Omicron terjadi di DKI Jakarta dan Jabodetabek, maka dalam 23 minggu ke depan kita akan mempercepat vaksinasi di sana," tutur Budi.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, Omicron EG.5 mendominasi di tengah kenaikan kasus Covid-19.
Baca SelengkapnyaZubairi menyebut, EG.5 merupakan varian baru Covid-19 yang berkaitan erat dengan subvarian Omicron XBB.
Baca SelengkapnyaPenyakit menular disebabkan oleh mikroorganisme seperti virus, bakteri, jamur, atau parasit yang dapat menyebar dari satu orang ke lainnya, termasuk anak-anak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Difteri adalah infeksi bakteri yang sangat menular yang terjadi karena varian Corynebacterium diphtheriae. Penyakit ini memengaruhi sistem pernapasan.
Baca SelengkapnyaIstilah akut dan kronis pada penyakit merujuk pada dua kondisi yang berbeda dan perlu kita pahami.
Baca SelengkapnyaTjandra mengatakan, data WHO menunjukkan, ada kenaikan 255 persen perawatan Covid-19 di rumah sakit Indonesia.
Baca SelengkapnyaVirus DBD di Jepara menyebar cepat. Lima belas warga sudah jadi korban. Sebelas di antaranya anak-anak
Baca SelengkapnyaPada tanggal 2 Maret 2020, Indonesia melaporkan kasus pertama virus Covid-19, menandai awal dari pandemi yang memengaruhi seluruh masyarakat.
Baca SelengkapnyaIkrar sumpah setia pada NKRI itu dilakukan secara hibrida dengan dipusatkan di Lapas Khusus Kelas IIA Gunungsindur, Kabupaten Bogor.
Baca Selengkapnya