Kembangkan budaya riset, Kemenag gelar kompetisi sains madrasah
Merdeka.com - Untuk menguji ketangkasan dan keterampilan di bidang sains, Kementerian Agama menggelar ajang Kompetisi Sains Madrasah (KSM) tingkat nasional. Adapun pesertanya mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (Setingkat SD), Madrasah Tsanawiyah (Setingkat SMP), dan Madrasah Aliyah (Setingkat SMA).
Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Kementerian Agama, Nur Syam mengatakan, Kompetisi Sains Madrasah (KSM) merupakan puncak kulminasi dalam upaya pengembangan sains dan riset di Madrasah. Sebab kata dia, madrasah juga memiliki potensi besar untuk melakukan riset di bidang teknologi.
"KSM merupakan salah satu instrumen untuk mengukur dan meningkatkan budaya riset tersebut," kata Nur Syam kepada wartawan di Kantor Kemenag, Jakarta, Kamis (28/8).
Lebih lanjut, Nur Syam menjelaskan, sebagai ajang menumbuh kembangkan budaya riset, KSM memiliki tiga target utama. Target pertama adalah untuk mengukur kualitas pembelajaran sains di Madrasah. Kedua untuk menemukan bibit riset sains, dan ketiga dari hasil KSM ini jika ada hasil riset yang dapat dikembangkan akan dilakukan penelitian lanjutan.
"Ini berarti menjadi target dan sebagai inovasi sosial kemasyarakatan di Madrasah. Tahun ketiga ini sudah dapat memberikan gairah yang sangat luar biasa. KSM ini sudah memberikan semangat yang luar biasa untuk Madrasah di perdesaan," jelasnya.
Sementara itu, Direktur Pendidikan Madrasah Kementerian Agama, M. Nur Kholis Setiawan menambahkan, dalam pelaksanaan KSM ini, pihaknya menggandeng Istitut Teknologi Bandung (ITB) dalam penyusunan naskah yang akan dikompetisikan, penilaian dan penyusunan instrumen dalam kompetisi ini. Awalnya, KSM pertama yang digunakan adalah standar internasional, karena perolehan skornya belum cukup memadai, untuk KSM 2014 menggunakan standar nasional.
"Perolehan tahun lalu (2013) standar nasional yang digunakan perolehannya cukup baik," kata Nur Kholis.
Nur Kholis menegaskan, karena melihat animo yang cukup besar dari perhelatan dua tahun sebelumnya, tahun ini KSM juga menyelenggarakan lomba karya tulis berbasis riset. "Kami mendorong agar bagaimana penelitian ini tidak hanya milik perguruan tinggi. Dari 33 provinsi yang menyerahkan naskah lomba karya tulis ini nantinya akan dibukukan," jelasnya.
Selain itu, dalam KSM 2014 juga memiliki nilai pembinaan. Untuk tahun ini, peraih emas akan diberikan uang pembinaan sebesar Rp 15.000.000, peraih perak sebesar Rp 10.000.000, dan perunggu Rp 8.000.000. "Nilai ini jauh lebih besar dari dua tahun sebelumnya," tutupnya.
Perlu diketahui, Kompetisi Sains Madrasah (KSM) 2014 ini dilaksanakan dari tanggal 25 Agustus hingga 29 Agustus 2014. Perhelatan KSM digelar di Makasar Provinsi Sulawesi Selatan.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perguruan tinggi dinilai mampu mengaplikasikan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dihasilkan dari penelitian untuk memberikan manfaat langsung.
Baca SelengkapnyaBerikut penemuan-penemuan unik yang disebut bisa selamatkan dunia.
Baca SelengkapnyaKeterampilan hidup merupakan pembelajaran berharga yang akan berguna sepanjang masa bagi anak-anak.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Namanya dianggap terlalu Jawa hingga tidak diizinkan sekolah di institusi pendidikan milik Belanda
Baca SelengkapnyaDengan AI, kegiatan belajar mengaji yang umumnya mewajibkan pendampingan guru secara langsung atau tatap muka, kini bisa dilakukan di mana pun dan kapan pun.
Baca SelengkapnyaSiapa sangka jika mengembangkan peradaban agama Islam dipadukan dengan teknologi modern? Pendiri pondok pesantren di Sidoarjo ini salah satunya.
Baca SelengkapnyaPenjelasan mengenai jenis teknologi dan manfaatnya untuk kehidupan manusia.
Baca SelengkapnyaIPTEK adalah singkatan dari Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Istilah ini mencakup bidang penyelidikan ilmiah dan kemajuan teknologi yang terus berkembang.
Baca SelengkapnyaSahroni menyebut, teknologi memiliki peran penting yang perlu dimanfaatkan anggota dewan.
Baca Selengkapnya