Merdeka.com - Polda Metro Jaya klaim akan terus menyelidiki kasus penembakan Fransiskus Refra Kei atau Tito Kei dan juga Ratim (70). Penyidik tidak akan mengeluarkan Surat Penghentian Penyidikan Perkara (SP3).

Kendati memiliki kendala dalam proses penyelidikan, yakni pihak keluarga Tito masih menolak untuk diperiksa, menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan pihaknya akan tetap terus menyelidiki kasus tersebut.

"Tidak akan SP3 karena itu tidak ada kepentingannya dengan polisi. Kasus itu akan tetap jalan meskipun butuh waktu yang panjang. Lagipula waktu kedaluwarsa kasus itu 12 tahun," ujar Rikwanto, di kantornya, Rabu (10/7).

Hingga saat ini, lanjut Rikwanto, pihaknya masih menunggu keluarga Tito Kei untuk bersedia diperiksa.

Hal tersebut, lantaran keterangan dari pihak keluarga sangat dibutuhkan penyidik untuk menemukan titik terang pelaku penembak adik John Refra Kei tersebut.

"Memang sudah kewajiban polisi untuk mengungkap dari sisi lain. Tapi pihak keluarga menjadi target penyidik untuk diperiksa. Kalau selalu kita lewatkan dan menggali keterangan saksi lainnya, dikhawatirkan keterangan menjadi sumir," paparnya.

Rikwanto menambahkan, kendati sudah hampir 3 bulan peristiwa penembakan tersebut terjadi, pihak keluarga Tito Kei belum bersedia diperiksa lantaran mengaku masih berduka.

"Alasannya masih normatif. Panggilan paksa bisa saja dilakukan tapi kalau tidak mau cerita bagaimana," tandasnya.